Selasa, 08 Juni 2021

Akhirnya Tak Ada Lagi Kasus Baru di Negara Ini, Herd Immunity Corona Tercapai?

 Bye Corona! Untuk pertama kalinya dalam 11 bulan terakhir, Republik Malta melaporkan nol kasus baru virus Corona.

"Hari ini adalah hari pertama dengan nol kasus sejak musim panas lalu," kata Chris Fearne, menteri kesehatan di negara kepulauan tersebut, dikutip dari US News.


Salah satu kunci keberhasilan Malta adalah program vaksinasi yang terbilang sukses. Saat ini sudah lebih dari 50 persen orang dewasa mendapat vaksinasi lengkap, dan sekurangnya 75 persen sudah mendapat dosis pertama.


Bar dan bioskop bakal dibuka kembali sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk secara progresif melonggarkan pembatasan yang berlaku sejak beberapa bulan lalu.


Malta mencatatkan nol kasus terakhir kali pada 25 Juli 2020. Namun sejak saat itu, jumlah kasus secara bertahap terus meningkat sebelum mulai reda lagi pada Maret 2021.


Meski begitu, negara ini tidak mau kecolongan. Menkes Fearne menyarankan warga untuk tetap disiplin dan berhati-hati agar COVID-19 tidak muncul lagi.


"Penting bahwa kita harus tetap disiplin dan bertanggung jawab," pesannya.

https://maymovie98.com/movies/the-invincible-eight/


60 Persen Produk Disebut Tidak Sehat, Nestle Indonesia Angkat Bicara


Sebuah laporan di Financial Times membocorkan pengakuan Nestle bahwa sekitar 60 persen produknya tidak sehat. Hanya sekitar 37 persen produk makanan dan minuman yang masuk kategori ambang batas sehat.

"Beberapa kategori dan produk kami tidak akan pernah 'sehat', tidak masalah berapa banyak kita merenovasi," kata Nestle, berdasarkan laporan FT.


Ambang batas untuk menyatakan 'sehat' dan 'tidak sehat' ditentukan dengan skor tertentu. Sistem kesehatan di Australia menetapkan suatu produk dikategorikan sehat bila mendapatkan skor 3,5, dan nyaris 70 persen produk Nestle gagal memenuhinya.


Rincian produk Nestle yang dikategorikan sehat dan tidak sehat menurut laporan tersebut adalah:


Produk yang tak memenuhi ambang batas

96 persen dari minuman Nestle (tidak termasuk pure coffee)

99 persen dari portofolio permen dan es krim Nestle

Produk yang memenuhi ambang batas

82 persen produk minuman

60 persen produk susu

Tanggapan Nestle Indonesia

Sementara itu, Direktur Corporate Affairs Nestle Indonesia Debora R Thandrakusuma menyebut laporan Financial Times tidak akurat. Ia menegaskan, produk yang beredar di Indonesia sudah mengantongi izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sehingga dipastikan aman.


"Analisis internal yang disajikan dalam berita tersebut hanya mencakup sebagian portofolio produk-produk kami dan tidak mencakup produk gizi bayi/anak. gizi khusus, makanan hewan peliharaan, dan kopi. Sehingga angka dalam analisis tersebut tidak akurat," katanya, dikutip dari detikFinance, Senin (7/6/2021).


Debora juga menegaskan, Nestle terus berupaya mengurangi kandungan gula, garam, dan lemak dalam produknya. Beberapa produk telah memenuhi standar BPOM untuk bisa mencantumkan logo 'Pilihan Lebih Sehat'.


Menkes Tegaskan Sekolah Tatap Muka Maksimal Sepekan 2 Kali, Sehari 2 Jam


Rencana untuk membuka kembali sekolah tatap muka pada Juli mendatang mendapat lampu hijau dari presiden Joko Widodo. Namun ada sejumlah penegasan untuk mencegah penularan COVID-19.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam jumpa pers, Senin (7/6/2021). Menkes menyampaikan, sekolah tatap muka akan digelar secara terbatas.


Beberapa pembatasan yang disampaikannya adalah:


Maksimal 25 persen dari jumlah murid

Maksimal 2 kali sepekan

Maksimal 2 jam tiap pertemuan

"Terbatasnya adalah maksimal 25 persen dari jumlah murid yang boleh hadir, maksimal seminggu hanya boleh 2 kali, dan maksimal sekali datang hanya boleh 2 jam," tegas Menkes Budi.


"Dan opsi untuk menghadirkan anak ke sekolah adalah ditentukan oleh orang tua," tambahnya.


Selain itu, Menkes Budi juga mengingatkan bahwa semua guru harus sudah divaksinasi. Karenanya, ia meminta guru mendapat prioritas.

https://maymovie98.com/movies/the-blade-spares-none/

Siap-siap! Menkes Peringatkan COVID-19 Masih Akan Naik Sampai Awal Juli

 Dampak libur lebaran dan musim mudik mulai terasa, kasus COVID-19 meningkat di sejumlah wilayah Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan, kenaikan ini masih akan berlanjut.

"Berdasarkan pengalaman kita sebelumnya, puncak dari kenaikan kasus terjadi 5-7 minggu sesudah liburan," kata Menkes Budi dalam jumpa pers, Senin (7/6/2021).


"Perkiraan kita, kita masih akan melihat adanya kenaikan kasus ini sampai akhir bulan ini atau awal bulan depan," tegasnya.


Kenaikan kasus COVID-19 yang terjadi beberapa waktu belakangan memberikan beban ekstra bagi layanan kesehatan di sejumlah wilayah. Di Kudus, Jawa Tengah, keterisian rumah sakit meningkat dari 40-an persen menjadi 350-an persen dalam 1,5 pekan terakhir.


Kondisi yang sama juga terjadi di Bangkalan, Madura. Menkes Budi menyebut, keterisian ruang isolasi melonjak dari 10-an persen menjadi 70-an persen hingga80-an persen dalam 1,5 pekan terakhir.


Langkah untuk mengurai beban layanan kesehatan dilakukan dengan merujuk pasien ke kota terdekat. Pasien dari Kudus dirujuk ke Semarang, sedangkan dari Bangkalan dirujuk ke Surabaya.


"Alhamdulillah kapasitas rumah sakit di Semarang dan juga di Surabaya itu cukup untuk menerima rujukan dari daerah Kudus dan Bangkalan," papar Menkes Budi.


Menkes Budi juga menyoroti banyaknya tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 saat bertugas. Di Kudus misalnya, 300-an tenaga kesehatan sudah terpapar meski kondisinya relatif baik karena sudah terlindungi oleh vaksinasi COVID-19.


"Termasuk satu orang dokter spesialis yang usianya 70 tahun yang juga terpapar, alhamdulillah kondisinya juga baik," kata Menkes Budi.

https://maymovie98.com/movies/the-angry-river/


Akhirnya Tak Ada Lagi Kasus Baru di Negara Ini, Herd Immunity Corona Tercapai?


Bye Corona! Untuk pertama kalinya dalam 11 bulan terakhir, Republik Malta melaporkan nol kasus baru virus Corona.

"Hari ini adalah hari pertama dengan nol kasus sejak musim panas lalu," kata Chris Fearne, menteri kesehatan di negara kepulauan tersebut, dikutip dari US News.


Salah satu kunci keberhasilan Malta adalah program vaksinasi yang terbilang sukses. Saat ini sudah lebih dari 50 persen orang dewasa mendapat vaksinasi lengkap, dan sekurangnya 75 persen sudah mendapat dosis pertama.


Bar dan bioskop bakal dibuka kembali sebagai bagian dari rencana pemerintah untuk secara progresif melonggarkan pembatasan yang berlaku sejak beberapa bulan lalu.


Malta mencatatkan nol kasus terakhir kali pada 25 Juli 2020. Namun sejak saat itu, jumlah kasus secara bertahap terus meningkat sebelum mulai reda lagi pada Maret 2021.


Meski begitu, negara ini tidak mau kecolongan. Menkes Fearne menyarankan warga untuk tetap disiplin dan berhati-hati agar COVID-19 tidak muncul lagi.


"Penting bahwa kita harus tetap disiplin dan bertanggung jawab," pesannya.


60 Persen Produk Disebut Tidak Sehat, Nestle Indonesia Angkat Bicara


Sebuah laporan di Financial Times membocorkan pengakuan Nestle bahwa sekitar 60 persen produknya tidak sehat. Hanya sekitar 37 persen produk makanan dan minuman yang masuk kategori ambang batas sehat.

"Beberapa kategori dan produk kami tidak akan pernah 'sehat', tidak masalah berapa banyak kita merenovasi," kata Nestle, berdasarkan laporan FT.


Ambang batas untuk menyatakan 'sehat' dan 'tidak sehat' ditentukan dengan skor tertentu. Sistem kesehatan di Australia menetapkan suatu produk dikategorikan sehat bila mendapatkan skor 3,5, dan nyaris 70 persen produk Nestle gagal memenuhinya.


Rincian produk Nestle yang dikategorikan sehat dan tidak sehat menurut laporan tersebut adalah:


Produk yang tak memenuhi ambang batas

96 persen dari minuman Nestle (tidak termasuk pure coffee)

99 persen dari portofolio permen dan es krim Nestle

Produk yang memenuhi ambang batas

82 persen produk minuman

60 persen produk susu

https://maymovie98.com/movies/the-crimson-charm/