Selasa, 01 Juni 2021

Sembuh dari COVID-19, Pria India Tewas karena Terinfeksi 3 Jamur Sekaligus

 Seorang pria di India yang baru sembuh dari COVID-19 dilaporkan meninggal karena terinfeksi tiga jenis jamur sekaligus.

Pria tersebut bernama Kunwar Singh, awalnya ia dirawat di rumah sakit Ghaziabad, Negara Bagian Uttar Pradesh, karena terpapar virus Corona. Media setempat melaporkan, Singh terserang jamur yang diyakini komplikasi karena Corona.


"Kunwar Singh sedang dalam perawatan tetapi meninggal karena toksemia pada pukul 19.30 pada hari Jumat," jelas dr BP Tyagi, spesialis THT di Rumah Sakit Harsh di daerah Raj Nagar kota, seperti dikutip dari laman Business Today.


"Jamur kuning, di samping putih dan hitam, terdeteksi saat endoskopi," tambahnya.


Sementara itu, dia mengatakan rumah sakitnya sedang merawat seorang pria berusia 59 tahun dari Muradnagar yang juga telah terdeteksi terkena infeksi jamur kuning.


"Jamur di Rajesh Kumar, seorang penduduk Muradnagar, terdeteksi di dekat otaknya. Setengah dari rahangnya telah diangkat," katanya.


dr Tyagi mengatakan, pasien yang ia rawat juga menderita toksemia tetapi tingkat infeksinya lebih rendah daripada yang diderita Kunwar Singh. Saat ini pasien tersebut sedang menjalani pengobatan antijamur.


Ghaziabad, yang berbatasan dengan Delhi, di Uttar Pradesh barat telah mencatat 434 kematian terkait dengan COVID-19 sejauh ini dan 1.779 kasus aktif virus Corona, menurut angka resmi yang diperbarui hingga Sabtu.


Sementara itu, pemerintah kabupaten setempat mengatakan 65 kasus jamur pada pasien telah terdeteksi di Ghaziabad hingga saat ini dan salah satunya telah meninggal karenanya.

https://movieon28.com/movies/mine-2/


Gas Pol! Mulai Juni, Target Vaksinasi Corona RI 1 Juta Dosis Per Hari


Program vaksinasi saat ini masih terus berjalan demi mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity untuk melawan pandemi COVID-19. Namun saat ini laju vaksinasi COVID-19 di Indonesia tertingginya masih di angka 500 ribu dosis per hari.

"Kita tertinggi baru 500 ribu dosis per hari. Untuk mencapai herd immunity, perkiraan sampai Juni bisa sampai 50 juta kita vaksin, masih ada satu bulan ini," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Dr dr Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS, saat ditemui di RS Ukrida, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (1/6/2021).


"Sampai bulan Mei ini kita belum banyak (vaksinasi) karena vaksin kita masih terbatas," imbuhnya.


Agar herd immunity bisa segera tercapai, dr Maxi mengatakan vaksinasi akan ditargetkan 1 juta dosis per hari. Diperkirakan, pertengahan Juni target tersebut bisa tercapai.


"Untuk sampai Desember, kita minimal 1,3 juta (target vaksinasi)," jelas dr Maxi.


"Justru di situ peran masyarakat, termasuk swasta ada di situ untuk melakukan percepatan vaksinasi," pungkasnya.


Pura-pura Sakit Biar Bolos Vs Pura-pura Sehat Maksain Kerja, Mana Lebih Buruk?


Cuplikan video seorang motivator tengah jadi perbincangan panas. Dalam penggalan video viral tersebut, sang 'coach' menyinggung sabotase bisnis oleh karyawan yang tidak masuk kerja dengan alasan sakit. Intinya, ia mempertanyakan apakah karyawan tersebut benar-benar sakit.

"Jadi biasanya kalau ada anak buah sakit, pertanyaan saya nomor satu adalah bisa bangun gak? Bisa. Bisa jalan enggak? Bisa. Bisa makan enggak? Bisa. Bisa naik motor? Bisa. Berarti bisa ke kantor," katanya.


Penggalan video yang sebenarnya tidak terlalu jelas konteksnya tersebut dibanjiri komentar miring di berbagai platform media sosial. Netizen menganggap, karyawan berhak istirahat ketika sedang tidak sehat. Pun, menentukan sakit atau tidaknya seseorang hanya dengan bisa jalan dan naik motor atau tidak, dinilai tidak tepat.


Praktisi kesehatan dari Siloam Hospital Lippo Village dr Vito A Damay, SpJP(K) sependapat bahwa kesehatan adalah prioritas utama. Pekerjaan yang baik, menurutnya harus memberi kesempatan untuk menjalankan pola hidup sehat.


"Kesehatan itu aset terbesar kita. Semua orang mau sehat. Percuma kerja siang-malam investasi sana-sini kalau nantinya harus digunakan untuk membayar ongkos berobat yang mungkin juga tidak akan membuat badan kita kembali sehat sempurna," tegasnya.

https://movieon28.com/movies/mine/

Wabah Jamur Hitam di India, Mungkinkah Terjadi di RI? Ini Kata Kemenkes

 - Jamur hitam yang mewabah di India memicu kekhawatiran wabah serupa di sejumlah negara termasuk Indonesia. Setidaknya ada lebih dari 11 ribu warga terinfeksi jamur hitam, banyak dari mereka adalah pasien Corona dan penyintas COVID-19.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Dr dr Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS, menyebut Indonesia sudah memiliki sistem kerja sama tersendiri terkait risiko munculnya wabah yang terjadi di sejumlah negara. Termasuk wabah jamur hitam di India.


"Saya kira apapun yang namanya mewabah, bukan cuma di India itu kita selalu perkuat surveilans kita, di pintu-pintu masuk kita perkuat," jelas dr Maxi saat ditemui di RS Ukrida Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (1/6/2021).


Ia menegaskan, kewaspadaan pemerintah terkait kemunculan wabah-wabah terus ditingkatkan. Terlebih terkait kemunculan virus-virus zoonotik.


"Bukan kerja sama dengan kita tapi juga kementerian kementerian untuk virus-virus zoonosis terutama dari hewan ya kita sudah punya sistem kerja sama," sambungnya.


Diberitakan sebelumnya, pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menyebut sangat mungkin jamur hitam juga bisa mewabah di Indonesia. Pasalnya, banyak kondisi di Indonesia disebut Dicky mirip dengan apa yang terjadi di Indonesia.


"Kalau bicara potensinya cukup besar hanya saya tidak bisa menggambarkan dalam bentuk persentasenya karena perlu dilihat lebih lanjut. Sangat besar itu pertama karena kita juga memiliki populasi atau prevalensi diabetes yang 5 besar dunia," kata Dicky kepada detikcom Sabtu (29/5/2021).


"Kemudian, kualitas kesehatan lingkungan kita juga tidak berbeda untuk beberapa wilayah di India," bebernya.

https://movieon28.com/movies/banana-spirit/


Sembuh dari COVID-19, Pria India Tewas karena Terinfeksi 3 Jamur Sekaligus


Seorang pria di India yang baru sembuh dari COVID-19 dilaporkan meninggal karena terinfeksi tiga jenis jamur sekaligus.

Pria tersebut bernama Kunwar Singh, awalnya ia dirawat di rumah sakit Ghaziabad, Negara Bagian Uttar Pradesh, karena terpapar virus Corona. Media setempat melaporkan, Singh terserang jamur yang diyakini komplikasi karena Corona.


"Kunwar Singh sedang dalam perawatan tetapi meninggal karena toksemia pada pukul 19.30 pada hari Jumat," jelas dr BP Tyagi, spesialis THT di Rumah Sakit Harsh di daerah Raj Nagar kota, seperti dikutip dari laman Business Today.


"Jamur kuning, di samping putih dan hitam, terdeteksi saat endoskopi," tambahnya.


Sementara itu, dia mengatakan rumah sakitnya sedang merawat seorang pria berusia 59 tahun dari Muradnagar yang juga telah terdeteksi terkena infeksi jamur kuning.


"Jamur di Rajesh Kumar, seorang penduduk Muradnagar, terdeteksi di dekat otaknya. Setengah dari rahangnya telah diangkat," katanya.


dr Tyagi mengatakan, pasien yang ia rawat juga menderita toksemia tetapi tingkat infeksinya lebih rendah daripada yang diderita Kunwar Singh. Saat ini pasien tersebut sedang menjalani pengobatan antijamur.


Ghaziabad, yang berbatasan dengan Delhi, di Uttar Pradesh barat telah mencatat 434 kematian terkait dengan COVID-19 sejauh ini dan 1.779 kasus aktif virus Corona, menurut angka resmi yang diperbarui hingga Sabtu.


Sementara itu, pemerintah kabupaten setempat mengatakan 65 kasus jamur pada pasien telah terdeteksi di Ghaziabad hingga saat ini dan salah satunya telah meninggal karenanya.

https://movieon28.com/movies/lovers-tear/