Selasa, 01 Juni 2021

Cuma Dibayarkan 15 Persen, Nakes COVID-19 RSUD Bumiayu Kompak Tolak Insentif

 Para karyawan RSUD Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah yang menangani COVID-19, sepakat menolak insentif yang hanya dibayar 15 persen. Mereka tetap meminta haknya dibayar secara penuh oleh pemerintah daerah.

Ketua Tim Penanganan COVID-19 RSUD Bumiayu, dr Albert Prasetya menegaskan, nakes RSUD Bumiayu yang menangani COVID-19 tidak akan menerima insentif nakes dari sumber APBD yang hanya 15 persen. Dia dan nakes lainbya tetap menuntut agar insentif dibayar penuh sesuai Permenkeu.


"Akan menolak. Kami akan menuntut insentif dibayar sesuai Permenkeu," tandas Albert Prasetya ditemui di tempat praktiknya, Senin (31/5/2021) siang.


Anggaran Rp 15 miliar untuk nakes itu, sambung Albert sangatlah sedikit. Karena itu untuk pembayaran insentif tahun 2020 sebesar Rp 5 miliar dan 2021 sebesar Rp 10 miliar. Padahal, tagihan insentif nakes yang harus dibayar adalah Rp 75 miliar yang terdiri dari tagihan 2021 Rp.30 milyar dan 2021 sebesar Rp 40 miliar.


"Kalau hanya dibayar Rp.15 milyar artinya cuma 15 persen. Ini kan sangat sedikit, sementara nakes swasta yang ditanggung APBN dibayar penuh. Kami hanya menuntut keadilan, karena pekerjaan kami sama dengan swasta dan resikonya juga sama," tegas dokter spesialis dalam ini.


Dia meneruskan, kesepatan tidak akan menerima insentif ini sudah dibahas dalam pertemuan dengan para nakes lain di RSUD Bumiayu. Dalam rapat rapat sebelumnya, nakes RSUD Bumiayu, kata dia sudah melakukan protes dengan sepakat tidak akan menerima insentif jika hanya 15 persen.


"Ini kesepakatan bersama. Kami para nakes sudah membahas soal ini dalam beberapar pertemuan," sambung Albert.


Menanggapi minimmya insentif nakes di Brebes sehingga menyulut protes nakes RSUD Bumiayu, Bupati Brebes, Idza Priyanti menegaskan akan memberikan tambahan anggaran. Anggaran ini dimasukkan dalam pembayaran insentif tahun 2021 sebesar Rp 10 miliar.


"Sekali lagi kemarin sudah dijelaskan, Rp 5 untuk Rp 20 miliar akan segera dibayar. Kemudian tahun 2021 yang tadinya Rp 10 miliara kan ditambahi Rp 10 miliar lagi, jadi 2021 total Rp 25 miliar," ungkap Idza Priyanti kepada wartawan di kantornya.

Anggaran untuk menambah insentif nakes ini, sebut Idza Priyanti akan diambil dari piutang PBB (Pajak Bumi dan Bangunan). Piutang PBB, sambung Idza Priyanti, ada sekitar Rp 18 miliar, dan akan dialokasikan Rp 10 miliar tambahan honor nakes tersebut.


"Kita ada piutang PBB sebesar Rp 18 miliar. Nanti kita ambil Rp 10 miliar untuk tambahan. Berarti kan Pemkab ada perhatian kepada tenaga medis. Mereka itu kan sudah menjalankan tugas untuk COVID-19 sangat luar biasa," tuturnya.


Soal adanya nakes yang menolak insentif, Bupati menandaskan, mereka tidak akan melalukan karena sebenarnya anggaran yang tersedia di Pemkab sangat terbatas.


"Insya Allah dengan mereka tahu kondisi anggaran ini akan mengerti. Apalagi nanti ada tambahan," pungkasnya.

https://movieon28.com/movies/wizards-curse/


WHO Ubah Nama Varian Corona, Jadi Lebih Mudah Diingat Nggak Nih?


 Nama varian Corona yang sebelumnya diberi kode dengan alfanumerik, kini diganti dengan alfabet Yunani. Perubahan ini salah satunya ditujukan untuk menghindari stigma.

Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan hal ini Senin kemarin, di tengah kritik para pejabat negara yang enggan nama varian-varian Corona selalu dikaitkan dengan nama negaranya. Banyak yang menilai kode nama varian asli selama ini begitu rumit, seperti misalnya varian B1351, 501Y.V2 dan 20H / 501Y.V2.


Maka dari itu, empat varian virus Corona berbahaya yang selama ini disebut varian Corona Inggris, Afrika Selatan, Brasil, India, kini dinamai Alpha, Beta, Gamma, Delta, sesuai dengan urutan dideteksi.


"Meskipun mereka memiliki kelebihan, nama ilmiah ini bisa sulit untuk diucapkan dan diingat, dan rentan salah pelaporan," kata WHO, menjelaskan keputusan tersebut.


Pilihan Alfabet Yunani datang setelah berbulan-bulan adanya pertimbangan di mana kemungkinan nama varian Corona lain seperti nama pseudo-klasik. Hal itu turut dipertimbangkan oleh para ahli, menurut penuturan, bacteriologist Mark Pallen, dikutip dari Channel News Asia.


Tetapi nama-nama yang kemudian dipertimbangkan sebelumnya, banyak yang sudah menjadi nama merek, perusahaan, atau nama asing.


Sempat juga muncul gagasan lain untuk merujuk nama varian Corona menjadi VOC1, VOC2, dan seterusnya. Namun dibatalkan lantaran belakangan diketahui, nama tersebut menyerupai kata umpatan dalam bahasa Inggris.


Secara historis, virus sering dikaitkan dengan lokasi asal muasal virus tersebut seperti Ebola yang dinamai menurut nama sungai Kongo. Tetapi hal ini dapat merusak tempat-tempat dan seringkali tidak akurat seperti dengan apa yang disebut pandemi 'flu Spanyol' tahun 1918 yang asal-usulnya tidak diketahui.


"Tidak ada negara yang harus distigmatisasi karena mendeteksi dan melaporkan varian," kata ahli epidemiologi WHO Maria Van Kerkhove.

https://movieon28.com/movies/super-8-stories/

Tanpa Diet Menyiksa, Ini Tips Citra Kirana Pangkas BB Usai Nyaris 100 Kg

 - Citra Kirana sukses memangkas berat badannya hingga 21 kilogram, usai sebelumnya berat badan mencapai 96 kilogram di masa kehamilan. Meski begitu, banyak yang tak mengira artis cantik ini sempat mencapai bobot nyaris 100 kg.

Bahkan, wanita yang akrab dipanggil Ciki ini mulanya tak sadar badannya semakin menggemuk. Begitu juga dengan makanan yang dirinya konsumsi selama hamil.


"Aku enggak ngerti kayak makan apa aja (selama hamil)," katanya dilihat dari kanal YouTube Ciky Citra Rezky pada Selasa (25/5/2021).


Pada akhirnya, ia memilih menjalani diet tanpa menyiksa badan dan membuat dirinya merasa tak tersiksa seperti kelaparan. Mulai dari makan real food hingga tetap menjaga nutrisi, intip sejumlah rahasia Citra Kirana pangkas puluhan kilo.


1. Tidak ngemil

Salah satu yang menjadi tantangan Ciki adalah menahan godaan nyemil. Sebelum diet, dirinya mengaku sering mengonsumsi camilan setiap waktu.


"Dan enggak ngemil-ngemil, sih. Maksudnya ngemil yang cake terus yang gitu-gitu udah lumayan jarang banget. Yang tadinya everytime, everyday. Selalu makan cake atau yang manis-manis gitu," tutur Citra.


2. Makan real food

Meski diet, Citra Kirana masih mengonsumsi nasi dan asupan karbohidrat lainnya. Ia bahkan masih suka makan nasi uduk dengan sang suami. Namun, Ciki menyebut makanan yang ia konsumsi adalah real food, alias makanan tanpa olahan.


"Real food tuh maksudnya makanan yang utuh. Jadi yang tanpa olahan. Makan sosis itu sebenernya kan olahan, ya? Kalau mau daging yang utuh daging aja, steak gitu (masih) okay," jelas Citra.


KLIK DI SINI UNTUK KE HALAMAN SELANJUTNYA

https://movieon28.com/movies/force-2/


Cuma Dibayarkan 15 Persen, Nakes COVID-19 RSUD Bumiayu Kompak Tolak Insentif


 Para karyawan RSUD Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah yang menangani COVID-19, sepakat menolak insentif yang hanya dibayar 15 persen. Mereka tetap meminta haknya dibayar secara penuh oleh pemerintah daerah.

Ketua Tim Penanganan COVID-19 RSUD Bumiayu, dr Albert Prasetya menegaskan, nakes RSUD Bumiayu yang menangani COVID-19 tidak akan menerima insentif nakes dari sumber APBD yang hanya 15 persen. Dia dan nakes lainbya tetap menuntut agar insentif dibayar penuh sesuai Permenkeu.


"Akan menolak. Kami akan menuntut insentif dibayar sesuai Permenkeu," tandas Albert Prasetya ditemui di tempat praktiknya, Senin (31/5/2021) siang.


Anggaran Rp 15 miliar untuk nakes itu, sambung Albert sangatlah sedikit. Karena itu untuk pembayaran insentif tahun 2020 sebesar Rp 5 miliar dan 2021 sebesar Rp 10 miliar. Padahal, tagihan insentif nakes yang harus dibayar adalah Rp 75 miliar yang terdiri dari tagihan 2021 Rp.30 milyar dan 2021 sebesar Rp 40 miliar.


"Kalau hanya dibayar Rp.15 milyar artinya cuma 15 persen. Ini kan sangat sedikit, sementara nakes swasta yang ditanggung APBN dibayar penuh. Kami hanya menuntut keadilan, karena pekerjaan kami sama dengan swasta dan resikonya juga sama," tegas dokter spesialis dalam ini.


Dia meneruskan, kesepatan tidak akan menerima insentif ini sudah dibahas dalam pertemuan dengan para nakes lain di RSUD Bumiayu. Dalam rapat rapat sebelumnya, nakes RSUD Bumiayu, kata dia sudah melakukan protes dengan sepakat tidak akan menerima insentif jika hanya 15 persen.


"Ini kesepakatan bersama. Kami para nakes sudah membahas soal ini dalam beberapar pertemuan," sambung Albert.


Menanggapi minimmya insentif nakes di Brebes sehingga menyulut protes nakes RSUD Bumiayu, Bupati Brebes, Idza Priyanti menegaskan akan memberikan tambahan anggaran. Anggaran ini dimasukkan dalam pembayaran insentif tahun 2021 sebesar Rp 10 miliar.


"Sekali lagi kemarin sudah dijelaskan, Rp 5 untuk Rp 20 miliar akan segera dibayar. Kemudian tahun 2021 yang tadinya Rp 10 miliara kan ditambahi Rp 10 miliar lagi, jadi 2021 total Rp 25 miliar," ungkap Idza Priyanti kepada wartawan di kantornya.

https://movieon28.com/movies/wwe-survivor-series-2020/