Sabtu, 03 April 2021

Facebook Cekal Akun Presiden Venezuela yang Promo Obat Ajaib Corona

 Facebook membekukan akun Presiden Venezuela Nicolas Maduro selama 30 hari setelah dia memposting informasi salah tentang COVID-19. Maduro memposting klaim tidak berdasar bahwa obat berbasis thyme, Carvativir, dapat menyembuhkan COVID-19.

Dikutip dari Reuters, tindakan Facebook tersebut merupakan teguran keras dari raksasa jejaring sosial tersebut untuk meminta para pemimpin politik dan orang berpengaruh agar bertanggung jawab atas penyebaran informasi yang salah tentang COVID-19.


Dalam sebuah postingan video, Maduro secara keliru mengklaim bahwa Carvativir sama dengan "obat tetes ajaib" dan dapat digunakan untuk mencegah dan mengobati COVID-19 tanpa efek samping.


Menanggapi postingan ini, juru bicara Facebook mengatakan pihaknya patuh pada pedoman organisasi kesehatan dunia WHO yang menunjukkan klaim tersebut menyesatkan karena tidak ada bukti ilmiah terkait penyembuhan untuk penyakit tersebut menggunakan obat yang disebutkan.


Juru bicara itu juga menambahkan bahwa Facebook harus membekukan akun Maduro karena pelanggaran berulang terhadap kebijakan di platformnya. Sebelumnya, Maduro menuduh Facebook sengaja melakukan sensor pada Februari lalu setelah dirinya memposting video lain tentang Carvativir yang juga tidak dapat dipertanggungjawabkan


Ini bukan langkah berani bagi Facebook. Perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut sebenarnya tidak akan mengambil risiko yang signifikan atas pembekuan akun tersebut. Bahkan larangan total Facebook di Venezuela pun tidak akan banyak merugikannya.


Namun di satu sisi, langkah tersebut mengirimkan sinyal lain bahwa kepala negara tidak punya kuasa atas kebijakan informasi yang salah yang diposting di platformnya.

https://nonton08.com/movies/holidays-2/


Update Terbaru Among Us, Ada Topi Mirip Tinja


- Innersloth akan memenuhi janjinya untuk secara bertahap mengupdate game Among Us di 2021. Salah satu update tersebut adalah menambahkan topi yang mirip poop alias tinja.

Sebenarnya secara teknis, seperti dikutip dari The Verge, Senin (29/3/2021) topi ini bukan poop melainkan es krim coklat. Namun jika melihat wujudnya, topi ini punya bentuk mirip seperti emoji poop.


5 MORE DAYS


another free hat coming with the update!


🍫 chocolate ice cream 🍫


definitely does not look like anything else!! just pure chocolate ice cream!!! :) pic.twitter.com/6M10n7n0XX


— Among Us ☁️ The Airship out now! (@AmongUsGame) March 26, 2021




Topi 'poop' ini hadir sebagai bagian dari update besar yang akan diluncurkan pada 31 Maret, antara lain menambahkan peta Airship baru, sistem akun, dan beberapa topi gratis baru lainnya, termasuk hati, unicorn, dan alis yang mengekspresikan marah.


Among Us sudah mempersiapkan banyak fitur dan konten baru untuk memanjakan ratusan juta penggunanya di tahun 2021. Namun update tersebut terbilang lama meluncur. Baru-baru ini, Innersloth menjelaskan mengapa update ini baru memakan waktu lama untuk diluncurkan.


"Among Us mendapatkan dorongan yang luar biasa di akhir tahun 2020 yang tidak kami duga, dan itu berarti banyak perubahan bagi kami," tulis Innersloth dalam blog terbarunya.


Meski popularitas Among Us meledak dalam setahun terakhir, Innersloth masih merupakan pengembang game indie yang hanya memiliki empat pegawai untuk mengerjakan semua hal sehingga mereka keteteran.


Meski demikian, Innersloth tidak berencana menambah anggota baru di timnya hanya untuk mempercepat proses pengembangan. Menurutnya, hal itu berpotensi membuat situasi menjadi lebih rumit. Agar bisa mempekerjakan pegawai baru, semua urusan di balik layar itu harus diselesaikan terlebih dahulu.

https://nonton08.com/movies/terra-formars/

Xiaomi Akan Pamerkan Chip Buatannya Pekan Depan

 - Xiaomi akan meluncurkan Mi 11 Pro, Mi 11 Ultra dan Mi MIX terbaru pada event 29 Maret mendatang. Tidak hanya itu, Xiaomi juga menyiapkan kejutan lain yaitu chip custom baru buatannya sendiri.

Xiaomi mengungkap kehadiran chip ini lewat poster di Weibo yang menyebutkan 'chip kecil yang dikembangkan sendiri'. Postingan lain dari beberapa bos Xiaomi juga menyebutkan istilah 'surge' atau 'surging'.


Istilah ini mengacu pada Surge S1, system-on-chip (SoC) pertama yang diluncurkan Xiaomi pada tahun 2017. Chip tersebut digunakan di Mi 5C dan diklaim lebih bertenaga ketimbang Snapdragon 625, seperti dikutip dari Android Authority, Senin (29/3/2021).


Sepertinya Xiaomi tetap akan menggunakan skema nama Surge untuk chip terbarunya. Tapi vendor asal China ini tidak memberikan informasi lebih lanjut tentang prosesor tersebut.


Tidak diketahui apakah chip terbaru dari Xiaomi ini akan menjadi SoC lengkap atau hanya chip pelengkap yang disandingkan dengan prosesor yang sudah ada.


Rumor lain menyebutkan chip yang dikembangkan Xiaomi adlaah image processing processor (ISP). SoC yang digunakan smartphone saat ini biasanya memiliki komponen seperti CPU, GPU, ISP, NPU dan lain-lain.


ISP ini akan menjadi prosesor mandiri yang bertugas memproses data untuk kamera. Prosesor ini akan memproses informasi tentang warna, pencahayaan, dan informasi lainnya yang dikumpulkan oleh sensor kamera untuk memproduksi foto berkualitas tinggi.


Strategi seperti ini sebelumnya telah dilakukan Google dengan Pixel Neural Core dan Pixel Visual Core yang bisa mendongkrak performa machine learning dan pemrosesan gambar saat disandingkan SoC dari Qualcomm.


Setidaknya kita tidak perlu menunggu lama untuk melihat kejutan terbaru dari Xiaomi. Mereka sudah mempersiapkan event pada 29 Maret untuk mengumumkan Mi 11 Pro, Mi 11 Ultra dan kemungkinan Mi 11 Lite. Mi MIX model terbaru juga akan dipamerkan di event ini yang diprediksi akan menjadi ponsel layar lipat perdana dari Xiaomi.

https://nonton08.com/movies/the-infiltrator-2/


Facebook Cekal Akun Presiden Venezuela yang Promo Obat Ajaib Corona


 Facebook membekukan akun Presiden Venezuela Nicolas Maduro selama 30 hari setelah dia memposting informasi salah tentang COVID-19. Maduro memposting klaim tidak berdasar bahwa obat berbasis thyme, Carvativir, dapat menyembuhkan COVID-19.

Dikutip dari Reuters, tindakan Facebook tersebut merupakan teguran keras dari raksasa jejaring sosial tersebut untuk meminta para pemimpin politik dan orang berpengaruh agar bertanggung jawab atas penyebaran informasi yang salah tentang COVID-19.


Dalam sebuah postingan video, Maduro secara keliru mengklaim bahwa Carvativir sama dengan "obat tetes ajaib" dan dapat digunakan untuk mencegah dan mengobati COVID-19 tanpa efek samping.


Menanggapi postingan ini, juru bicara Facebook mengatakan pihaknya patuh pada pedoman organisasi kesehatan dunia WHO yang menunjukkan klaim tersebut menyesatkan karena tidak ada bukti ilmiah terkait penyembuhan untuk penyakit tersebut menggunakan obat yang disebutkan.


Juru bicara itu juga menambahkan bahwa Facebook harus membekukan akun Maduro karena pelanggaran berulang terhadap kebijakan di platformnya. Sebelumnya, Maduro menuduh Facebook sengaja melakukan sensor pada Februari lalu setelah dirinya memposting video lain tentang Carvativir yang juga tidak dapat dipertanggungjawabkan

https://nonton08.com/movies/the-infiltrator/