Jumat, 05 Maret 2021

Varian COVID-19 B117 di Depan Mata, Kemenkes: Jangan Asal Pakai Masker

  Indonesia melaporkan dua kasus varian baru Corona B117 di daerah Karawang. Varian yang pertama kali dilaporkan Inggris ini jadi perhatian karena disebut bersifat lebih mudah menular daripada varian sebelumnya.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Oscar Primadi, mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik dan khawatir berlebihan terkait kabar temuan varian COVID-19 B117. Pasalnya varian ini tidak terbukti menyebabkan gejala infeksi yang lebih berat.


Upaya pencegahannya pun kurang lebih sama yaitu penerapan protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan (3M). Hanya saja kali ini penerapannya memang harus lebih disiplin atau ketat untuk menyesuaikan kemampuan penularan virus.


Oscar memberi contoh misalnya kebiasaan memakai masker. Diharapkan tidak ada lagi warga yang sembarangan memakai masker, asal 'menempel' di wajah.


"Tidak usah resah, namun tetap waspada. Kuatkan proteksi diri dengan 3M tadi. Pilih masker yang benar, jangan asal sembarangan saja pakai masker," kata Oscar dalam program Siaran Radio Kesehatan, Jumat (5/3/2021).


Satgas Pengendalian COVID-19 sebelumnya ikut mengutip rekomendasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) tentang penggunaan masker dobel atau dirangkap. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan filtrasi dan mencegah COVID-19 dengan lebih baik.


Dikutip dari situs resmi CDC, pedoman yang diperbarui pada 10 Februari 2021 tersebut menyarankan pemakaian masker medis ditambah masker kain. Pastikan masker kain yang dipakai dapat menutup dan menekan sisi-sisi samping maser medis pada wajah.


"Jangan pakai dua masker medis sekali pakai bersamaan. Masker ini tidak dirancang untuk bisa menutup pas di wajah, sehingga memakai lebih dari satu tidak akan menambah keketatan pemakaian masker," tulis CDC.

https://nonton08.com/movies/two-mothers/


Varian Baru Corona Rusia Ditemukan di Australia, Bahaya Nggak Sih?


 Otoritas kesehatan Australia telah menemukan mutasi baru COVID-19 asal Rusia di Queensland, Australia. Varian baru tersebut dilaporkan menginfeksi seorang pasien yang baru saja tiba dari luar negeri.

Penemuan mutasi baru tersebut membuat para pendatang harus memperpanjang waktu tinggal mereka di hotel untuk menjalani karantina. Meski varian B.1.1.317 tidak diidentifikasi sebagai variant of concern (VOC), namun masih belum terdapat informasi lebih lanjut mengenai strain Corona asal Rusia tersebut.


Setidaknya terdapat 74 penumpang dan kru yang tiba di Brisbane menggunakan pesawat Qatar Airways dengan nomor penerbangan QR898 dari Doha pada 17 Februari lalu dan harus menjalani karantina mandiri hingga Senin (8/3/2021) setelah ditemukannya dua kasus varian Corona Rusia B.1.1.317.


Selain menjalani karantina, para penumpang dan kru juga akan menjalani serangkaian pemeriksaan sebagaimana disampaikan dalam surat dari Metro North Hospital and Health Service yang diberikan kepada penumpang yang positif terinfeksi virus Corona.


"Sejumlah kasus varian B.1.1.317 (varian Rusia) telah ditemukan. Meski tidak termasuk ke dalam variant of concern, masih terdapat sedikit informasi mengenai strain B.1.1.317. Kami sadar bahwa ini merupakan kabar yang mengecewakan dan mengerti bahwa Anda ingin segera meninggalkan tempat karantina," seperti tertulis dalam surat tersebut.


Pemeriksaan genomik saat ini sedang dilakukan pada pendatang ketiga yang dinyatakan positif terpapar COVID-19 dalam penerbangan tersebut. Sementara itu, orang keempat yang juga berada dalam penerbangan yang sama, namun melanjutkan perjalanannya ke Selandia Baru, juga dilaporkan terinfeksi COVID-19. Menurut juru bicara Queensland Health, otoritas kesehatan Queensland dan Selandia Baru telah menghubungi satu sama lain.


"Dengan munculnya sejumlah varian baru, kami saat ini terus mengambil langkah dengan hati-hati. Dalam beberapa kasus, hal ini berarti kami harus meningkatkan kembali peraturan terkait karantina," ujar juru bicara Queensland Health.


"Dengan adanya varian ini berarti kami harus memperpanjang kewajiban karantina 14 hari dengan tambahan lima hari, serta mengatur pemeriksaan tambahan bagi 74 pendatang yang mungkin terpapar varian baru ini. Kami mohon maaf untuk ketidaknyamanan yang disebabkan oleh perpanjangan masa karantina, sebab hal ini penting untuk melindungi Queensland," lanjutnya.


Terakhir, juru bicara otoritas kesehatan di Queensland tersebut turut menekankan bahwa varian ini tidak termasuk ke dalam varian of concern karena varian ini masih sangat baru, namun mereka harus tetap waspada sembari melakukan penelitian lebih lanjut mengenai masa inkubasi serta risiko penularannya.

https://nonton08.com/movies/underwater-love/

Pakar IDI Yakini Vaksin Sinovac Bisa Tangkal Corona B117

 - Vaksin COVID-19 Sinovac sebagaimana yang tersedia di Indonesia disebut belum terbukti secara ilmiah 'mempan' melawan varian baru virus Corona B117 asal Inggris.

"Kalau di Inggris sih vaksinnya terbukti efektif menangkal varian itu. Mereka memakai Pfizer. Bagaimana Indonesia? Belum ada bukti Sinocac bisa menangkal B.1.1..7. Kita tunggu saja bukti ilmiahnya," ujar Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban, dikutip detikcom dari akun Twitter @ProfZubairi atas izin yang bersangkutan.


Namun saat dikonfirmasi lebih lanjut oleh detikcom, Prof Zubairi menyebut, bukan berarti tertutup kemungkinan Sinovac gagal melawan varian Corona B117.


Bahkan menurutnya, lebih besar potensi Sinovac mempan melawan B117 dibanding kemungkinan gagalnya.


"Ya, memang ada (potensi Sinovac tak mempan melawan B117), tapi kecil. Karena kalau divaksinasi itu kekebalan yang muncul itu tidak hanya di 1 bidang saja, namun ada beberapa bagian dari kekebalan yang muncul setelah divaksinasi. Sedangkan kalau ada mutasi virus seperti B117 ini dia akan menganulir, tidak semua kekebalan yang muncul akibat vaksin, namun hanya sebagian," terangnya pada detikcom, Kamis (4/3/2021).


Menurutnya, riset ilmiah tetap dibutuhkan untuk memastikan keberhasilan Sinovac melawan B117. Sebab, B117 bersifat amat mudah menular.


Meski tak terbukti memicu gejala lebih berat pada pasien COVID-19, risiko yang ditakutkan dari penularannya yang cepat adalah peningkatan beban rumah sakit.


"Kemungkinan terbesar adalah Sinovac tetap mampu menangkal B117. Kita menunggu data ilmiahnya, namun dari beberapa analisa tadi dan juga contoh keberhasilan di Inggris, masih sangat amat mungkin (berhasil). Skenario terbesar adalah Sinovac akan berhasil menangkal B117," imbuhnya.

https://nonton08.com/movies/underwater-5/


Varian COVID-19 B117 di Depan Mata, Kemenkes: Jangan Asal Pakai Masker


 Indonesia melaporkan dua kasus varian baru Corona B117 di daerah Karawang. Varian yang pertama kali dilaporkan Inggris ini jadi perhatian karena disebut bersifat lebih mudah menular daripada varian sebelumnya.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Oscar Primadi, mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik dan khawatir berlebihan terkait kabar temuan varian COVID-19 B117. Pasalnya varian ini tidak terbukti menyebabkan gejala infeksi yang lebih berat.


Upaya pencegahannya pun kurang lebih sama yaitu penerapan protokol kesehatan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan (3M). Hanya saja kali ini penerapannya memang harus lebih disiplin atau ketat untuk menyesuaikan kemampuan penularan virus.


Oscar memberi contoh misalnya kebiasaan memakai masker. Diharapkan tidak ada lagi warga yang sembarangan memakai masker, asal 'menempel' di wajah.


"Tidak usah resah, namun tetap waspada. Kuatkan proteksi diri dengan 3M tadi. Pilih masker yang benar, jangan asal sembarangan saja pakai masker," kata Oscar dalam program Siaran Radio Kesehatan, Jumat (5/3/2021).


Satgas Pengendalian COVID-19 sebelumnya ikut mengutip rekomendasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) tentang penggunaan masker dobel atau dirangkap. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan filtrasi dan mencegah COVID-19 dengan lebih baik.


Dikutip dari situs resmi CDC, pedoman yang diperbarui pada 10 Februari 2021 tersebut menyarankan pemakaian masker medis ditambah masker kain. Pastikan masker kain yang dipakai dapat menutup dan menekan sisi-sisi samping maser medis pada wajah.


"Jangan pakai dua masker medis sekali pakai bersamaan. Masker ini tidak dirancang untuk bisa menutup pas di wajah, sehingga memakai lebih dari satu tidak akan menambah keketatan pemakaian masker," tulis CDC.

https://nonton08.com/movies/underwater-4/