Senin, 01 Februari 2021

Bukan Signal, Mark Zuckerberg Dibikin Gelisah dengan Kompetitor Ini

 Pengguna WhatsApp diketahui migrasi besar menuju Signal dan Telegram setelah adanya kontroversi terkait kebijakan privasi baru pengguna. Namun bukan kedua kompetitor itu yang bikin Mark Zuckerberg gelisah dan panas dingin.

CEO Facebook Mark Zuckerberg menggunakan kata sambutan dalam rapat pendapatan kuartal keempat perusahaan untuk mengatakan pihaknya semakin melihat Apple sebagai salah satu pesaing terbesarnya. Zuckerberg juga mengecam Apple atas perubahan privasi yang akan datang.


Diketahui Apple bersiap untuk perubahan perangkat lunak yang akan secara jelas menanyakan pengguna iPhone dan iPad apakah mereka ingin membagikan informasi mereka untuk tujuan pelacakan iklan. Akan tetapi, industri periklanan online diperkirakan akan terpukul karena sejumlah pengguna memilih untuk tidak membagikan informasi tersebut.


Facebook, yang memperoleh hampir semua pendapatannya dari iklan online, blak-blakan tentang perubahan tersebut. Zuckerberg, dalam komentarnya, justru menyarankan Apple untuk fokus menggunakan posisinya dalam membantu layanannya sendiri, terutama layanan iMessage, yang bersaing dengan layanan Messenger dan WhatsApp Facebook.


"Apple memiliki setiap insentif untuk menggunakan posisi platform dominan mereka untuk mengganggu cara kerja aplikasi kami dan aplikasi lain, yang secara teratur mereka lakukan untuk memilih milik mereka sendiri," katanya.


"Ini mengaruhi pertumbuhan jutaan bisnis di seluruh dunia, termasuk dengan perubahan iOS 14 yang akan datang," sambung Zuckerberg.


Zuckerberg juga mengulang beberapa kali argumen Facebook tentu perubahan privasi Apple yang dirasa malah akan mempersulit kemampuan bisnis kecil untuk menjangkau pelanggan mereka dengan iklan yang ditarget.


"Apple mungkin mengatakan mereka melakukan ini untuk membantu orang-orang, tetapi langkah-langkah tersebut dengan jelas melacak minat pesaing mereka. Kami dan orang lain akan melawan ini di masa mendatang," tandasnya sebagaimana dilansir CNBC.

https://cinemamovie28.com/movies/snake-eyes-g-i-joe-origins/


Cerita Bill Gates Mengkhianati Paul Allen


Berbicara tentang para pendiri Microsoft, Paul Allen sering berada di bawah bayang-bayang Bill Gates. Padahal, perannya di Microsoft tak kalah penting.

Gates dan Allen awalnya bertemu di SMP Lakeside di Seattle. Keduanya sama-sama gila komputer, sama-sama jenius pula, sehingga merasa cocok dan menjadi teman dekat.


"Rambut pirangnya semrawut. Kamu bisa mengatakan 3 hal soal Bill Gates dengan cepat. Dia sungguh pintar. Dia sungguh kompetitif, dia ingin menunjukkan padamu seberapa pintar dirinya. Dan dia sangat sangat gigih," kata Allen dalam sebuah wawancara yang dikutip dari Guardian, Minggu (31/1/2021)


Pada usia 13 tahun, Gates sudah bermimpi mendirikan perusahaan sendiri. Ketika Gates masuk ke Harvard University, Allen menyusulnya dan keduanya banyak menghabiskan waktu merancang software.


Pada tahun 1972, mereka mendirikan perusahaan pertama bernama Traf-O-Data yang menganalisis data lalu lintas. Nah, terobosan baru terjadi di tahun 1975 yang menjadi cikal bakal perusahaan bernama Microsoft.


Kala itu, Allen menunjukkan majalah Popular Electronic pada Gates. Media itu membahas komputer mikro buatan Micro Instrumentation and Telemetry Systems's (MITS) yaitu Altair 8800. Allen mengusulkan agar mereka membuat implementasi software penerjemah bahasa pemrograman BASIC di sistem tersebut.


Pihak MITS pun memberi mereka kesempatan demonstrasi dan ternyata, penerjemah BASIC itu dapat bekerja dengan sempurna. MITS pun setuju mendistribusikannya dengan nama Altair BASIC.


Begitulah, keberhasilan proyek itu menjadi awal kelahiran Microsoft pada 4 April 1975. Paul Allen juga yang memberikan nama Microsoft. Sayang, seiring berjalannya waktu hubungan Allen dan Gates malah retak.


Selanjutnya: Rusaknya persahabatan...

https://cinemamovie28.com/movies/the-eye/

4 Kiat Jitu Transformasi Digital di Era Edge Computing

 - Transformasi digital menjadi keniscayaan bagi perusahaan agar tetap bergerak menghadapi tantangan di era edge computing. Schneider Electric memiliki 4 rumus jitu agar transformasi digital berjalan dengan lancar.

Dengan semakin agresifnya perusahaan dalam mempercepat transformasi digital, edge computing dapat memaksimalkan pengelolaan data lokal yang dihasilkan dari berbagai perangkat digital dan terhubung.


Seperti diketahui, data saat ini merupakan faktor kesuksesan sebuah bisnis. Perusahaan sangat bergantung pada data untuk membuat keputusan yang lebih baik, merumuskan keunggulan kompetitif yang dimiliki, dan mendorong pendapatan.


Berdasarkan data internal Schneider Electric, konsumsi energi data center diperkirakan akan meningkat dua kali lipat di 2040, di mana peningkatan sebagian besar terjadi melonjaknya pemanfaatan edge data center. Diperkirakan sekitar 7,5 juta micro data center baru yang dibangun hingga 2025 dengan konsumsi energi global mencapai 120 GW untuk memenuhi fasilitas edge dan mencetak jejak karbon antar 450 ribu - 600 ribu ton per tahun.


"Peningkatan konsumsi energi oleh data center ini tidak akan luput dari perhatian publik dan pemerintah karena keberlanjutan akan tetap menjadi agenda utama bagi sektor swasta dan publik," ujar Business Vice President Power Division Schneider Electric Indonesia Yana Achmad Haikal.


Untuk membangun edge data center dan berkelanjutan, perusahaan atau penyedia data center perlu mempertimbangkan empat faktor berikut ini:


1. Standarisasi dan Integrasi


Salah satu tantangan dalam pengelolaan edge data center adalah terbatasnya staf IT. Hal ini berarti bahwa perencanaan desain dan peralatan digital yang terstruktur menjadi semakin penting daripada sebelumnya.


Standarisasi menyederhanakan penerapan dan pemeliharaan yang dijanjikan akan memberikan keuntungan bagi semua orang, termasuk mitra. Sementara itu, sistem yang terintegrasi memberikan manfaat lebih dalam penerapan dan pengelolaan edge data center.


2. Peningkatan Efisiensi


Semakin tingginya kebutuhan akan edge data center akan menjadi tantangan tersendiri bagi departemen IT untuk mengelola penerapan edge data center dalam jumlah besar.

https://cinemamovie28.com/movies/the-eyes/


Penerapan AI dan machine learning yang menyediakan wawasan data, tolak ukur, dan analisa prediktif menjadi faktor pembeda yang mendorong efisiensi yang lebih besar dan biaya yang lebih rendah.


3. Pengawasan dan Pengelolaan


Penting bagi perusahaan untuk mengantisipasi dan memiliki sistem yang tepat untuk bereaksi secara efisien saat terjadi masalah. Platform manajemen edge masa depan yang berbasis cloud memberikan pengguna akhir dan mitra kemampuan untuk mengelola operasional dari jarak jauh, serta memungkinkan pengumpulan dan analisis data dengan kemampuan prediktif yang kinerja lebih baik.


Tidak hanya itu, pemanfaatan perangkat lunak dan layanan dibangun di atas platform terbuka, vendor-agnostik, dan berorientasi pada teknologi generasi mendatang akan memungkinkan staf IT untuk mengoptimalkan pengelolaan situs edge computing dengan mengurangi biaya untuk layanan, mengurangi risiko, dan meningkatkan keandalan.


4. Penerapan dan Pemiliharaan yang Disederhanakan


Untuk penerapan edge data center dalam skala besar, sangatlah penting untuk melakukan prakonfigurasi lokasi dan micro data center. Tidak hanya itu, instalasi plug and play juga diperlukan.


Micro data center harus dirancang untuk pemiliharaan minimal karena lokasinya mungkin sulit untuk diakses dan berbiaya tinggi. Hal yang juga harus diperhatikan adalah bagaimana pemeliharaan dan perbaikan dapat ditangani oleh orang yang tidak memiliki keterampilan di bidang khusus IT dan di lokasi yang dapat dipandu dari jarak jauh.


Menghadapi era edge computing ini, Schneider Electric memiliki senjatanya, yaitu EcoStruxure Micro Data Center, EcoStruxure IT Expert, dan Monitoring & Dispatch Services yang diyakini sebagai solusi dalam menjawab tantangan akan keterbatasan staf IT dalam mengelola edge data center, keamanan, efisiensi dan keberlanjutan.


"Seiring dengan percepatan inisiatif transformasi digital, keberlanjutan haruslah tetap menjadi landasan penting dalam dunia yang berpusat pada digital. Sementara dunia bergerak ke arah meningkatkan keunggulan, kita perlu mengingat bahwa upaya mencari solusi berkelanjutan harus sekuat upaya terkoordinasi yang dilakukan untuk mengoptimalkan sistem dan proses," pungkas Yana.

https://cinemamovie28.com/movies/anothers-wife/