Sabtu, 30 Januari 2021

3 Jurus Bill Gates Atasi Pandemi Masa Depan

 Jika melihat sejarah, masih akan ada lagi pandemi setelah Corona dapat dikendalikan. "Kesiapan menghadap pandemi harus dilakukan dengan sama serius seperti ancaman perang," tulis Bill Gates dalam tulisan baru di blognya.

Gates pun membeberkan 3 jurus untuk dapat mengatasi pandemi di masa depan, khususnya di Amerika Serikat, dengan belajar dari pandemi Corona.


1. Mega diagnosa

Pertama adalah menyelenggarakan tes penyakit besar-besaran dari awal. Selain itu, perawatan dan terapi bagi penderita harus dilakukan secepat mungkin, menggunakan obat yang terbukti efektif.


"Pada pandemi selanjutnya, saya harap kita akan punya apa yang saya sebut sebagai platform mega diagnosa, yang bisa mengetes sebanyak 20% populasi global setiap minggunya," tulis Gates.


2. Tim pakar dalam jumlah besar

Kemudian jurus kedua adalah adanya tim yang terdiri dari ribuan pakar penyakit menular untuk menemukan potensi pandemi secepatnya dan langsung mengetengahkan solusi.


"Pikirkan mereka sebagai skuad pemadam pandemi. Seperti halnya pemadam kebakaran, mereka adalah profesional yang sungguh terlatih yang siap untuk menanggapi krisis potensial sewaktu-waktu," sebut Bill Gates.


"Saat mereka tidak secara aktif merespons wabah, mereka bisa tetap menjaga skillnya terasah dengan bekerja di penyakit seperti malaria dan polio," tambah Gates seperti dikutip detikINET dari CNBC, Sabtu (30/1/2021).


3. Simulasi mitigasi penyakit

Kemudian jurus ketiga, agar tetap siap, Bill Gates mengusulkan adanya semacam game simulasi penyakit yang canggih sehingga para pakar bisa menggelar praktik, menganalisa dan meningkatkan bagaimana respons terhadap wabah. "Seperti latihan perang memungkinkan militer bersiap untuk perang yang sesungguhnya," sebut Bill Gates.


Simulasi semacam itu akan membantu melatih dan mempersiapkan para pakar penyakit menular sehingga bisa bertindak cepat."Kecepatan itu penting dalam sebuah pandemi. Semakin cepat Anda beraksi, semakin cepat pula Anda memangkas pertumbuhan eksponen virus," papar Bill Gates.

https://movieon28.com/movies/zhongkui-snow-girl-and-the-dark-crystal/


Sisi Kelam Jack Ma


Perjalanan Jack Ma penuh prestasi gemilang. Tangan dinginnya menjadikan Alibaba raksasa e-commerce. Namun tak ada manusia sempurna, ada beberapa noda hitam dalam perjalanan Jack Ma.

Apa saja? Berikut di antaranya yang dihimpun detikINET dari berbagai sumber, Sabtu (30/1/2021).


1. Skandal Alipay

Alipay diluncurkan pada tahun 2003 oleh Taobao, divisi bisnis Alibaba. Nah pada tahun 2010, bank sentral China mengeluarkan regulasi lisensi untuk penyedia layanan pembayaran pihak ketiga serta panduan terpisah untuk institusi pembayaran yang dibiayai pihak asing.


Untuk memenuhi aturan, Alipay direstrukturisasi jadi perusahaan domestik yang dikontrol dan dimiliki Jack Ma. Transfer kepemilikan jadi kontroversial karena Yahoo dan Softbank selaku pemegang saham terbesar Alibaba dan juga mengendalikan Alipay tak diberi informasi apapun.


Ma dikritik karena dianggap mencederai kepercayaan investor mancanegara. Sampai kini, insiden itu masih menyisakan misteri karena tak ada penjelasan memadai soal aksi diam-diam Ma. Ada yang bilang Jack Ma tak akur dengan Yahoo, terbukti kemudian Alibaba membeli kembali saham dari Yahoo. Juli 2011, pihak yang berkepentingan bertemu dan masalah tersebut dianggap selesai.


"Alibaba Group dan pemegang saham besarnya, Yahoo dan Softbank, berkomitmen melakukan negosiasi untuk menyelesaikan isu terkait Alipay untuk kepentingan semua pihak," demikian pernyataan Alibaba kala itu.

https://movieon28.com/movies/the-american-side/

YouTube Jajal Fitur Clips Mirip Twitch

 Dalam upayanya bersaing dengan platform streaming lain seperti Twitch, YouTube mulai menguji fitur baru bernama 'Clips'. Fitur ini fungsinya memungkinkan short looping video atau video pendek yang diputar berulang-ulang.

Dikutip dari 9to5Google, Jumat (29/1/2021) fitur tersebut secara efektif menautkan ke bagian tertentu dari video YouTube tanpa perlu mengupload video baru. Saat fitur ini hadir, akan ada ikon klip kecil di bawah video yang ditempatkan di antara ikon sheet, thumbs up, dan thumbs down.


Clip apa pun yang dibuat dari video live streaming video baru akan tersedia untuk ditonton ketika live streaming tersebut berakhir. Sebagai permulaan, fitur ini baru terbatas diterapkan pada konten anak-anak, Premiere, dan video berdurasi lebih dari 8 jam tidak dapat mengakses fitur Clips. Pengguna bisa mengatur durasi Clip antara 5 hingga 60 detik.


"Clips di YouTube memungkinkan Anda memilih segmen 5-60 detik dari konten kreator (upload dan streaming video) yang dapat dibagikan dengan orang lain di seluruh platform. Jika Anda melihat konten dari salah satu channel dalam percobaan ini, Anda akan melihat ikon klip di bawah video yang memungkinkan Anda memilih bagian dari video yang ingin dibuat menjadi Clip. Nantinya Clip akan diputar pada video asli dan diputar berulang kali (loop)," kata YouTube.


Fitur ini berguna karena highlight video dan bagian yang lucu bisa disimpan dengan rapi dan mudah diakses. Mengingat maraknya streaming di YouTube dalam beberapa tahun terakhir, fitur Clips mungkin langkah yang tepat bagi YouTube untuk membantu menjadikannya platform alternatif Twitch yang layak.

https://movieon28.com/movies/neerja/


3 Jurus Bill Gates Atasi Pandemi Masa Depan


 Jika melihat sejarah, masih akan ada lagi pandemi setelah Corona dapat dikendalikan. "Kesiapan menghadap pandemi harus dilakukan dengan sama serius seperti ancaman perang," tulis Bill Gates dalam tulisan baru di blognya.

Gates pun membeberkan 3 jurus untuk dapat mengatasi pandemi di masa depan, khususnya di Amerika Serikat, dengan belajar dari pandemi Corona.


1. Mega diagnosa

Pertama adalah menyelenggarakan tes penyakit besar-besaran dari awal. Selain itu, perawatan dan terapi bagi penderita harus dilakukan secepat mungkin, menggunakan obat yang terbukti efektif.


"Pada pandemi selanjutnya, saya harap kita akan punya apa yang saya sebut sebagai platform mega diagnosa, yang bisa mengetes sebanyak 20% populasi global setiap minggunya," tulis Gates.


2. Tim pakar dalam jumlah besar

Kemudian jurus kedua adalah adanya tim yang terdiri dari ribuan pakar penyakit menular untuk menemukan potensi pandemi secepatnya dan langsung mengetengahkan solusi.


"Pikirkan mereka sebagai skuad pemadam pandemi. Seperti halnya pemadam kebakaran, mereka adalah profesional yang sungguh terlatih yang siap untuk menanggapi krisis potensial sewaktu-waktu," sebut Bill Gates.


"Saat mereka tidak secara aktif merespons wabah, mereka bisa tetap menjaga skillnya terasah dengan bekerja di penyakit seperti malaria dan polio," tambah Gates seperti dikutip detikINET dari CNBC, Sabtu (30/1/2021).

https://movieon28.com/movies/best-friends-forever-2/