Selasa, 01 Desember 2020

Anies Positif COVID-19, Orang-orang dengan Kriteria Ini Sebaiknya Tes Corona

 Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan positif COVID-19. Menurut panduan yang berlaku, orang-orang yang terlibat kontak erat sebaiknya periksa.

Anies Baswedan juga meminta kepada pihak yang melakukan interaksi dengan dirinya, untuk melakukan swab test. Hal itu dilakukan untuk melakukan tracing COVID-19.


"Bagi siapapun yang pernah bertemu saya dalam beberapa hari terakhir, bisa kontak ke puskesmas terdekat untuk menjalani swab test. Tentu tim tracing dari Dinkes juga akan mendata dan menghubungi kontak erat saya. Seluruh prosedur terkait akan dijalankan," katanya.


Dalam panduan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, disebutkan bahwa apabila menemukan kasus konfirmasi maka dilakukan penelusuran kontak atau tracing. Adapun kriteria kontak erat adalah sebagai berikut:


Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable atau kasus konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih.

Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi (seperti bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-lain).

Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable atau konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar.

Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat.

Pada kasus konfirmasi yang tidak bergejala (asimptomatik), untuk menemukan kontak erat, periode kontak dihitung dari 2 hari sebelum dan 14 hari setelah tanggal pengambilan spesimen kasus konfirmasi.


Kapan kontak erat harus diperiksa?

Kontak erat akan dikarantina selama 14 hari. Karantina dilakukan sejak seseorang dinyatakan sebagai kontak erat selama 14 hari sejak kontak terakhir dengan dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19.


Jika setelah dilakukan karantina selama 14 hari tidak muncul gejala, maka pemantauan dapat dihentikan. Akan tetapi jika selama pemantauan, kontak erat muncul gejala maka harus segera diisolasi dan diperiksa swab (RT-PCR).

https://movieon28.com/movies/close-my-eyes/


Anies Baswedan Isolasi Terpisah dari Keluarga, Ini Aturan untuk OTG COVID-19


Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan positif Corona (COVID-19). Anies Baswedan kemudian memutuskan untuk isolasi mandiri dan terpisah dengan keluarganya.

"Isolasi mandiri akan saya lakukan di tempat yang terpisah dengan keluarga dan akan saya tinggali sendiri. Sementara keluarga akan tetap di kediaman pribadi," ujar Anies Baswedan melalui keterangan tertulisnya di situs PPID DKI, Selasa (1/12/2020).

Anies Baswedan menyatakan bahwa ia tidak ada gejala. Anies Baswedan menyebut kondisinya saat ini baik.


Anies Baswedan positif Corona tanpa gejala, sehingga masuk kategori OTG (Orang Tanpa Gejala) atau asimptomatis. Bagaimana aturan isolasi yang perlu dilakukan Anies Baswedan?


Dikutip dari panduan resmi Kementerian Kesehatan RI, berikut tatalaksana klinis pasien COVID-19 tanpa gejala.


a. Pasien terkonfirmasi tanpa gejala


Pada prinsipnya pasien terkonfirmasi COVID-19 yang tanpa gejala tidak memerlukan rawat inap di Rumah Sakit, tetapi pasien harus menjalani isolasi selama 10 hari sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi, baik isolasi mandiri di rumah maupun di fasilitas publik yang dipersiapkan pemerintah.


Isolasi mandiri pada pasien Corona tanpa gejala seperti yang dialami Anies Baswedan penting untuk mengurangi angka penularan yang terjadi di masyarakat, demikian panduan Kementerian Kesehatan RI.


"Pasien yang menjalani isolasi harus menjalankan aturan terkait dan dilakukan monitoring secara berkala baik melalui kunjungan rumah maupun secara telemedicine oleh petugas FKTP," jelas pedoman Kemenkes.


Anies Baswedan positif Corona tanpa gejala, adapun beberapa hal yang harus dilaksanakan selama isolasi bagi pasien Corona tanpa gejala sebagai berikut.

https://movieon28.com/movies/asylum/

Anies Baswedan Positif COVID-19, Ini Urutan Gejala Awal yang Bisa Muncul

 Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan positif COVID-19. Hal itu berdasarkan hasil tes usap PCR yang keluar pada Selasa dini hari (1/12). Pada Senin siang (30/11), Anies memang telah melaksanakan tes usap PCR di Balai Kota DKI Jakarta.

Melalui keterangan tertulisnya, Selasa (1/11/12) Anies Baswedan juga telah mengonfirmasi kabar bahwa dirinya dinyatakan positif terpapar virus COVID-19. Meski dinyatakan positif dan tanpa gejala, Anies akan tetap memimpin rapat-rapat yang telah dijadwalkan, dan akan dilakukan secara virtual.


"Saya akan tetap bekerja memimpin rapat-rapat secara virtual. Sejak Maret lalu kita sudah terbiasa bekerja secara virtual, dan Insya Allah tidak akan ada proses pengambilan kebijakan yang terganggu," kata Anies.


Saat seseorang terinfeksi Corona pertama kali, ada urutan gejala COVID-19 yang bisa dialami pasien. Hal ini diungkap sebuah studi di University of Southern California.

https://movieon28.com/movies/mulholland-drive/


Studi terkait urutan gejala COVID-19 di awal terinfeksi ini memungkinkan untuk membantu mendeteksi penyakit COVID-19 dan melakukan pengobatan lebih awal pada pasien Corona.


"Ini semacam panduan yang bagus," kata Dr Bob Lahita, seorang profesor kedokteran yang tidak terkait dengan penelitian tersebut, dikutip dari CBS News.


"Kami dapat mengatakan dengan aman, belajar seperti yang mereka lakukan, saya pikir itu 55 ribu pasien dari China (dalam studi baru), mereka melihat data dan melihat gejala dan menemukan bahwa urutan ini cukup dapat dijadikan patokan," lanjut Dr Bob.


Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis Frontier Public Health urutan gejala yang dialami pasien Corona adalah sebagai berikut.


Demam diikuti batuk

Nyeri otot

Mual

Diare

"Demam itu nomor satu, diikuti batuk, diikuti nyeri, dan tidak semuanya harus muncul secara berurutan, bisa muncul bersamaan," kata Lahita tentang pengelompokan gejala Corona pertama.


Penelitian tersebut menegaskan tidak semua pasien mengalami gejala yang sama. Tetapi temuan baru membantu menggarisbawahi bagaimana COVID-19 berbeda dari penyakit umum lainnya.


Seperti gejala demam dan batuk yang juga dikaitkan dengan penyakit lain, seperti flu, bisa dibedakan. Penelitian mencatat bahwa pada penyakit COVID-19 munculnya gejala demam dan batuk disertai gejala lain seperti gejala gastrointestinal.


Dalam siaran pers tentang studi tersebut, ilmuwan USC Peter Kuhn mengatakan bahwa memahami urutan gejala virus Corona berguna selama banyak penyakit yang dihadapi, seperti musim flu yang akan datang.


"Dokter bisa menentukan langkah apa yang harus diambil untuk merawat pasien, dan mereka bisa mencegah kondisi pasien memburuk," kata Kuhn.


Untuk menemukan urutannya, para peneliti USC, yang dipimpin oleh kandidat doktor Joseph Larsen, memeriksa rekam medis dan data lain pada lebih dari 55.000 kasus virus Corona di China yang dikumpulkan selama rentang sembilan hari pada bulan Februari, bersama dengan lebih dari 1.000 kasus dari Desember hingga Januari. Mereka juga membandingkan temuan mereka dengan data 2.470 kasus influenza di Amerika Utara, Eropa, dan belahan bumi bagian selatan dari tahun 1994 hingga 1998.


"Penting untuk memiliki informasi ini," kata Lahita.


"Selain hal-hal yang kita semua bicarakan seperti kehilangan penciuman dan hilangnya rasa, sekali lagi, demam, batuk, nyeri otot, mual, muntah dan kemudian diare adalah indikator yang sangat baik dari fakta bahwa Anda mungkin mengidap COVID-19," sebut para peneliti.

https://movieon28.com/movies/the-dreamers/