Jumat, 30 Oktober 2020

Begini Cara Kerja Vaksin Membentuk Kekebalan Tubuh

 Sejak pertama kali dikembangkan, vaksin telah dipercaya sebagai zat yang ampuh untuk melawan berbagai penyakit infeksi. Vaksinasi sejak dini juga terbukti telah mengurangi angka kematian hingga menghilangkan sejumlah virus mematikan seperti polio dan campak.

Dokter penyakit dalam dan vaksinolog, dr. Dirga Sakti Rambe menjelaskan ketika vaksin disuntikkan, maka tubuh akan mengenalinya sehingga membentuk kekebalan yang dikenal sebagai antibodi. Antibodi inilah yang berfungsi untuk melawan virus spesifik yang masuk ke dalam tumbuh.


Dalam Webinar KPCPEN dengan tema 'Pentingnya Imunisasi pada Orang Dewasa' Rabu (28/10) itu, dr Dirga memaparkan tubuh seseorang akan sakit terlebih dahulu bilamana belum pernah mendapatkan vaksinasi.


"Oleh karena itu, tujuan utama dari vaksin adalah mencetuskan kekebalan tanpa sakit terlebih dahulu," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (29/10/2020).


dr Dirga juga menjelaskan vaksin terdiri dari dua komponen yaitu komponen aktif dan nonaktif. Komponen aktif berupa antigen yang berisi komponen virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, sedangkan komponen non aktif adalah bahan tambahan berupa adjuvan dan stabilizer.


Adapun dalam pembuatan vaksin, keamanan selalu menjadi aspek utama dan dilanjutkan efektifitasnya. Proses membuat vaksin pun tidak mudah, karena harus melalui berbagai tahapan, mulai dari uji praklinik, hingga fase uji klinik berkali-kali.


"Intinya semua ini sudah terbukti aman, baru kemudian digunakan secara luas oleh masyarakat," pungkasnya.

https://nonton08.com/blood-the-last-vampire/


Catat Lebih dari 400 Ribu Kasus, Ini 10 Provinsi RI dengan Kasus Tertinggi


Berdasarkan situs resmi Satgas Penanganan COVID-19 pada Kamis (29/10/2020), kasus baru Corona di Indonesia bertambah sebanyak 3.565 kasus, sehingga totalnya sudah mencapai 404.048 orang.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus baru COVID-19 tertinggi sebanyak 713 orang, sehingga total keseluruhan kasus Corona di DKI Jakarta menjadi 104.235 kasus. Sementara Jawa Timur menjadi provinsi kedua dengan kasus Corona terbanyak, yaitu ada 52.020 kasus.


Detail perkembangan virus Corona di Indonesia pada Kamis (29/10/2020), adalah sebagai berikut:


1. Kasus positif bertambah 3.565 menjadi 404.048


2. Pasien sembuh bertambah 3.985 menjadi 329.778


3. Pasien meninggal bertambah 89 menjadi 13.701


Berikut 10 provinsi dengan kasus COVID-19 terbanyak di Indonesia per 29 Oktober.


1. DKI Jakarta: 104.235 kasus


2. Jawa Timur: 52.020 kasus


3. Jawa Barat: 35.607 kasus


4. Jawa Tengah: 33.100 kasus


5. Sulawesi Selatan: 18.298 kasus


6. Riau: 14.511 kasus


7. Sumatera Barat: 13.984 kasus


8. Sumatera Utara: 12.925 kasus


9. Kalimantan Selatan: 11.764


10. Bali: 11.647 kasus


Sebaran Virus Corona Indonesia 30 Oktober: 2.897 Kasus Baru, 612 dari DKI


Pemerintah melaporkan 2.897 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Jumat (30/10/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 406.945 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 612 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 320 kasus baru per 30 Oktober.


Dikutip dari laman covid19.go.id, pada hari ini ada sebanyak 4.517 kasus sembuh, sementara kasus kematian Corona sebanyak 81 orang.


Berikut detail sebaran 2.897 kasus baru Corona di Indonesia pada Jumat (30/10/2020):

DKI Jakarta: 612 kasus

Jawa Barat: 320 kasus

Sumatera Barat: 301 kasus

Jawa Timur: 222 kasus

Kalimantan Timur: 205 kasus

Jawa Tengah: 195 kasus

Riau: 161 kasus

Banten: 107 kasus

Sumatera Utara: 89 kasus

Kepulauan Riau: 67 kasus

Bali: 65 kasus

Papua: 62 kasus

DI Yogyakarta: 59 kasus

Papua Barat: 48 kasus

Kalimantan Selatan: 44 kasus

Sumatera Selatan: 43 kasus

Sulawesi Selatan: 41 kasus

Sulawesi Utara: 37 kasus

Lampung: 37 kasus

Bengkulu: 32 kasus

Sulawesi Barat: 27 kasus

Sulawesi Tenggara: 24 kasus

Aceh: 21 kasus

Kalimantan Barat: 17 kasus

Nusa Tenggara Barat: 16 kasus

Jambi: 11 kasus

Kalimantan Tengah: 11 kasus

Gorontalo: 10 kasus

Kalimantan Utara: 7 kasus

Bangka Belitung: 3 kasus

Maluku Utara: 3 kasus

https://nonton08.com/bangku-kosong/

Sumbar Terbanyak, Ini 12 Kab/Kota dengan Kasus Aktif Corona di Atas 1.000

 Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkap data aktif kasus Corona di Indonesia per Kamis (29/10/2020). Disebutkan ada 12 kab/kota dengan kasus aktif di atas 1.000.

"Saat ini terdapat 12 kab/kota dengan kasus aktif lebih dari 1.000, yaitu ada Kota Padang, Sumatera Barat dengan 3.306 kasus aktif Corona," jelas Wiku dalam siaran pers di kanal Youtube BNPB, Kamis (29/10/2020).


Dijelaskan Wiku, 12 kab/kota ini konsisten termasuk dalam daftar kabupaten dan kota dengan kasus aktif di atas 1.000. Yang berbeda pada setiap minggunya adalah peringkat dari kab/kota tersebut.


"Satgas mengingatkan kepada pemerintah daerah, bahwa ini bukanlah prestasi, masuknya kab/kota ke dalam daftar ini menunjukkan masih abainya masyarakat terhadap protokol kesehatan," tambah Wiku.


Selain itu, Wiku mengatakan, pemerintah daerah harus melakukan evaluasi yang menyeluruh terhadap protokol kesehatan di daerahnya, jangan sedikitpun lengah. Selain itu, Wiku juga menyebutkan untuk melakukan penegakan disiplin protokol kesehatan pada masyarakatnya.


Berikut 12 Kab/Kota dengan kasus aktif Corona di atas 1.000. Mana saja?


1. Kota Padang - Sumbar: 3.306 kasus


2. Jakarta Timur: 2.663 kasus


3. Kota Jayapura: 2.202 kasus


4. Jakarta Selatan: 2.047 kasus


5. Jakarta Barat: 1.951 kasus


6. Kota Pekanbaru: 1.885 kasus


7. Kota Bekasi: 1.731 kasus


8. Kota Depok: 1.595 kasus


9. Bekasi: 1.287 kasus


10. Jakarta Utara: 1.277 kasus


11. Bogor: 1.275 kasus


12. Jakarta Pusat: 1.024 kasus

https://nonton08.com/aunts-temptation/


Begini Cara Kerja Vaksin Membentuk Kekebalan Tubuh


Sejak pertama kali dikembangkan, vaksin telah dipercaya sebagai zat yang ampuh untuk melawan berbagai penyakit infeksi. Vaksinasi sejak dini juga terbukti telah mengurangi angka kematian hingga menghilangkan sejumlah virus mematikan seperti polio dan campak.

Dokter penyakit dalam dan vaksinolog, dr. Dirga Sakti Rambe menjelaskan ketika vaksin disuntikkan, maka tubuh akan mengenalinya sehingga membentuk kekebalan yang dikenal sebagai antibodi. Antibodi inilah yang berfungsi untuk melawan virus spesifik yang masuk ke dalam tumbuh.


Dalam Webinar KPCPEN dengan tema 'Pentingnya Imunisasi pada Orang Dewasa' Rabu (28/10) itu, dr Dirga memaparkan tubuh seseorang akan sakit terlebih dahulu bilamana belum pernah mendapatkan vaksinasi.


"Oleh karena itu, tujuan utama dari vaksin adalah mencetuskan kekebalan tanpa sakit terlebih dahulu," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (29/10/2020).


dr Dirga juga menjelaskan vaksin terdiri dari dua komponen yaitu komponen aktif dan nonaktif. Komponen aktif berupa antigen yang berisi komponen virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, sedangkan komponen non aktif adalah bahan tambahan berupa adjuvan dan stabilizer.


Adapun dalam pembuatan vaksin, keamanan selalu menjadi aspek utama dan dilanjutkan efektifitasnya. Proses membuat vaksin pun tidak mudah, karena harus melalui berbagai tahapan, mulai dari uji praklinik, hingga fase uji klinik berkali-kali.


"Intinya semua ini sudah terbukti aman, baru kemudian digunakan secara luas oleh masyarakat," pungkasnya.

https://nonton08.com/after-school-horror/