Jumat, 30 Oktober 2020

Sudah Sejauh Mana Persiapan Vaksinasi COVID-19 di Indonesia? Ini Kata Satgas

  Prof Wiku Adisasmito selaku Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 menjelaskan terkait kesiapan vaksinasi di Indonesia. Dalam pemaparannya, saat ini konteks vaksinasi di 34 provinsi Indonesia pengembangannya sudah sesuai dengan roadmap yang disusun Kementerian Kesehatan RI.

"Persiapan vaksinasi ini mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk logistik termasuk kesiapan sumber daya manusianya," jelas Prof Wiku dalam siaran pers di kanal Youtube BNPB, Kamis (29/10/2020).


"Dan berdasarkan data dari Kemenkes secara logistik, kesiapan prosedur untuk menjaga suhu vaksin dengan tujuan untuk menjaga kualitas dan efektivitasnya sudah berjalan dengan baik," lanjutnya.


Prof Wiku menjelaskan saat ini rata-rata suhu vaksin yang berfungsi di Indonesia mencapai 97 persen.


Sedangkan untuk SDM, baik dari tenaga kesehatan seperti dokter umum, dokter spesialis, perawat, dan bidan, sudah disiapkan sebanyak rata-rata sebanyak 739.722 orang.


Selain itu, tenaga kesehatan lain yaitu vaksinator juga mulai disediakan di puskesmas maupun rumah sakit sebanyak 23.145. Dengan persiapan seperti ini, vaksinasi bisa berjalan aman dan sukses.


"Kami percaya, vaksinasi yang sukses adalah yang aman, efektif. Kami juga berharap masyarakat bisa sabar untuk menanti vaksinasi dengan sabar dan tetap mematuhi protokol kesehatan," kata Prof Wiku," ujarnya.

https://nonton08.com/3600-detik/


54 Wilayah di Zona Risiko Sedang Corona 10 Minggu Berturut-turut


 Kasus Corona di Indonesia masih meningkat setiap harinya. Per Kamis (29/10/2020) kasus baru mengalami penambahan sebanyak 3.564 kasus, sehingga total akumulatif kasus COVID-19 tembus di angka 404.048.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkap wilayah yang masih tetap berada pada zona orange selama berminggu-minggu. Disebutkan ada 54 kabupaten dan kota.


"Jika dilihat lebih jauh, terdapat 54 kabupaten dan kota yang selama 10 minggu berturut-turut selalu berada di zona oranye. Ini yang kami sebut sebagai perasaan nyaman tidak ada di zona merah, tetapi berada di zona orang dalam waktu lama," jelas Wiku dalam siaran pers di kanal Youtube BNPB, Kamis (29/10/2020).


Selain itu, Wiku menyayangkan kondisi seperti tersebut, seluruh daerah harus terus belajar dan berupaya untuk meningkatkan penanganan COVID-19 di wilayahnya masing-masing.


"Kami tau, keadaan yang berkepanjangan ini mungkin melelahkan, tapi kita tetap harus waspada, karena semuanya bisa menyangkut pada nyawa manusia. JIka selama 10 minggu berturut-turut tidak berpindah zona risiko, artinya, perlu adanya evaluasi menyeluruh terhadap penanganan COVID-19 di wilayahnya masing-masing," pungkasnya.


Berikut 54 Kab/Kota dengan zona orange tanpa perubahan selama 10 minggu. Mana saja?


Aceh

- Aceh Tengah


Sumatera Utara

- Asahan

- Karo

- Kota Pematangsiantar

- Labuhanbatu

- Padang Lawas

- Padang Lawas Utara

- Pakpak Bharat

- Samosir

- Serdang Bedagai

- Simalungun

- Toba Samosir


Sumatera Selatan

- Banyuasin

- Kota Palembang

- Kota Prabumulih


Sumatera Barat

- Kota Solok


Kepulauan Riau

- Bintan


Jawa Barat

- Bogor


Jawa Tengah

- Demak

- Grobogan

- Kota Magelang

- Purworejo

- Sragen


Jawa Timur

- Blitar

- Jember

- Jombang


Banten

- Pandeglang


DIY

- Bantul

- Kota Yogyakarta

- Kulonprogo


NTB

- Lombok Barat


Kalimantan Utara

- Bulungan


Kalimantan Timur

- Paser


Kalimantan Tengah

- Kapuas

- Katingan

- Pulang Pisau


Kalimantan Selatan

- Kota Banjarbaru

- Tanah Bumbu


Sulawesi Utara

- Kota Bitung

- Kota Kotamobagu

- Minahasa Selatan


Sulawesi Selatan

- Gowa

- Luwu Utara

- Maros

- Pangkajene dan Kepulauan

- Sinjai


Sulawesi Tenggara

- Buton

- Buton Tengah

- Kota Bau Bau


Sulawesi Barat

- Mamuju


Gorontalo

- Gorontalo Utara


Maluku Utara

- Halmahera Utara

- Kota Ternate


Papua

- Keerom

https://nonton08.com/3-hours-till-dead/

Bapak-bapak! Ini Ternyata Ukuran Mr P yang Bikin Istri 'Puas' di Ranjang

 Mungkin beberapa dari pria berpikir memiliki ukuran penis yang besar dan panjang bisa menyenangkan pasangannya dan membuat dirinya merasa lebih jantan banget. Oleh karena itu, berbagai usaha pun dilakukan pria untuk memiliki ukuran penis yang diimpikan.

Menyoal ukuran penis, ternyata sebuah survei yang membuktikan ukuran penis yang bisa mempengaruhi orgasme wanita lho. Hmm, berapa ya kira-kira ukuran idealnya?


Dikutip dari New York Post, dalam sebuah survei menunjukkan bahwa ukuran penis memang menjadi salah satu faktor penentu orgasme pada wanita. Survei ini dilakukan kepada 4.761 wanita tentang terakhir kali mereka bercinta dan apakah mereka mengalami orgasme melalui penetrasi atau tidak. Kedua pernyataan tersebut bertujuan untuk mengetahui ukuran penis yang membuat wanita cepat orgasme.


Hasil survei menunjukkan bahwa Mr P berukuran sekitar 20 cm akan memicu orgasme pada 44 persen pasangan. Dalam survei ini, ukuran penis 20 cm adalah ukuran paling ideal.


Sedangkan, pada ukuran penis 22 cm memicu orgasme pada 42 persen pasangan. Dan ukuran yang lebih pendek, yaitu 17,8 cm. Hanya memberikan orgasme pada 38 pasangan saja.


Sementara itu, untuk ukuran yang dianggap paling tidak memuaskan adalah sekitar 2 cm. Tetapi tenang saja, ukuran bukan menjadi satu-satunya penentu orgasme. Melakukan foreplay yang intens juga sangat menentukan peluang mendapatkan orgasme pada pasangan lho. Demikian juga teknik dan variasi selama bercinta.


"Ini adalah rata-rata dan akan selalu ada pengecualian," jelas peneliti.

https://nonton08.com/1206-rumah-kucing/


Sudah Sejauh Mana Persiapan Vaksinasi COVID-19 di Indonesia? Ini Kata Satgas


 Prof Wiku Adisasmito selaku Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 menjelaskan terkait kesiapan vaksinasi di Indonesia. Dalam pemaparannya, saat ini konteks vaksinasi di 34 provinsi Indonesia pengembangannya sudah sesuai dengan roadmap yang disusun Kementerian Kesehatan RI.

"Persiapan vaksinasi ini mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk logistik termasuk kesiapan sumber daya manusianya," jelas Prof Wiku dalam siaran pers di kanal Youtube BNPB, Kamis (29/10/2020).


"Dan berdasarkan data dari Kemenkes secara logistik, kesiapan prosedur untuk menjaga suhu vaksin dengan tujuan untuk menjaga kualitas dan efektivitasnya sudah berjalan dengan baik," lanjutnya.


Prof Wiku menjelaskan saat ini rata-rata suhu vaksin yang berfungsi di Indonesia mencapai 97 persen.


Sedangkan untuk SDM, baik dari tenaga kesehatan seperti dokter umum, dokter spesialis, perawat, dan bidan, sudah disiapkan sebanyak rata-rata sebanyak 739.722 orang.


Selain itu, tenaga kesehatan lain yaitu vaksinator juga mulai disediakan di puskesmas maupun rumah sakit sebanyak 23.145. Dengan persiapan seperti ini, vaksinasi bisa berjalan aman dan sukses.


"Kami percaya, vaksinasi yang sukses adalah yang aman, efektif. Kami juga berharap masyarakat bisa sabar untuk menanti vaksinasi dengan sabar dan tetap mematuhi protokol kesehatan," kata Prof Wiku," ujarnya.

https://nonton08.com/4-tahun-tinggal-di-rumah-hantu/