Kamis, 02 Juli 2020

Tips Jaga Energi Meski Harus Tetap Bekerja di Tengah Pandemi

Memasuki masa new normal, para pekerja sudah bisa kembali beraktivitas seperti semula dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan untuk mencegah COVID-19. Saat aktivitas kembali padat, kerap kali menguras energi apalagi jika kita sembari merasakan cemas terkena COVID-19 yang akhirnya bisa berakibat pada kesehatan. Karena itu, kemampuan untuk membagi waktu dan management stress yang baik penting untuk menjaga performa kerja tetap terjaga di tengah pandemi.
Agar tetap segar dan berenergi sepanjang hari, pastikan Anda konsumsi makanan dan minuman bernutrisi dengan pola gizi seimbang. Umumnya gizi seimbang dikaitkan dengan makanan sehat bergizi meliputi sayuran, protein, buah, lemak, dan karbohidrat.

"Untuk energi dan stamina tetap terjaga setelah melakukan aktivitas, sebaiknya perhatikan asupan makanan yang dikonsumsi, anjuran pakar kesehatan menerapkan pola gizi seimbang," ujar Medical Manager Divisi Kalbe Consumer Health PT Kalbe Farma TBK, dr Helmin Agustina Silalahi kepada detikHealth baru-baru ini.

Namun, mengonsumsi gizi seimbang saja ternyata tak cukup. Pasalnya, asupan nutrisi yang kita konsumsi sehari-hari belum tentu dapat memenuhi kebutuhan gizi dalam tubuh. Hal ini bisa diatasi dengan mengonsumi suplemen tambahan. Seperti yang dikatakan dr Helmin, suplemen berperan penting untuk menjaga tubuh agar tidak mengalami defisiensi yang dapat mengganggu produktivitas sehari-hari.

"Adakalanya kita mengalami kesulitan untuk memenuhi gizi seumbang dalam menu sehari-hari, sehingga kebutuhan tubuh akan nutrisi mikro maupun makro menjadi tidak tercukupi, sehingga peranan suplemen menjadi penting," jelasnya.

Salah satu suplemen tersebut adalah Fatigon Spirit yang dapat dikonsumsi pagi hari sebelum beraktivitas. Sedangkan, setelah selesai beraktivitas seharian, konsumsi Fatigon Multivitamin untuk kembalikan energimu dan siap kembali beraktivitas di hari baru.

Fatigon Spirit mengandung Vitamin B Kompleks, L Carnitine, dan Nano Ginseng Extract yang bisa memelihara stamina saat bekerja seharian. Ginseng merupakan antioksidan yang telah lama terkenal untuk menambah stamina dan daya tahan tubuh. Sementara, L-Carnitin mampu membantu pembakaran lemak dan mengubah menjadi energi. Dengan begitu, Anda akan selalu siap beraktivitas sepanjang hari.

"L-carnitin merupakan asam amino yang membantu pembakaran lemak yang tidak berguna atau menumpuk di dalam tubuh untuk diubah menjadi tenaga. Sehingga tidak menyebabkan penyakit seperti jantung, kolesterol, diabetes," pungkasnya.

Tiga Rekor Corona RI 2 Juli: Jumlah Spesimen, Kasus Positif, Pasien Sembuh

Update penanganan Corona di Indonesia pada hari Kamis (2/7/2020), memecahkan tiga rekor sekaligus. Juru bicara pemerintah, Achmad Yurianto, memaparkan hari ini jumlah spesimen yang diperiksa, penambahan kasus positif, dan pasien yang sembuh berada di titik tertinggi.
"Total yang sembuh hari ini adalah 1.072 orang sehingga totalnya akumulasi jumlah sembuh menjadi 26.667 orang. Saudara-saudara, gambaran ini menunjukkan bahwa kasus sembuh akan terus bertambah dari waktu ke waktu," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Kamis (2/7/2020).

Pemerintah melaporkan jumlah spesimen corona yang diperiksa hari ini ada 23.519. Jumlah tersebut melebihi rekor tertinggi sebelumnya pada Jumat (26/6/2020), sebanyak 22.819 spesimen.

Dengan bertambahnya spesimen yang diperiksa, angka penambahan kasus positif bertambah jadi 1.624 kasus. Jumlah tersebut juga mengalahkan rekor penambahan kasus positif sebelumnya pada 2 Juni lalu, yaitu 1.385 kasus.

Terakhir pasien sembuh dilaporkan bertambah 1.072 pasien. Lagi-lagi paling banyak daripada rekor sebelumnya pada 28 Juni lalu, yaitu 1.027 pasien.

Berikut ini detail perkembangan kasus virus Corona COVID-19 pada Kamis (2/7/2020):

1. Jumlah kasus positif bertambah 1.624 menjadi 59.394.
2. Jumlah pasien sembuh bertambah 1.072 menjadi 26.667.
3. Jumlah pasien meninggal dunia bertambah 52 menjadi 2.987.

Data tersebut merupakan akumulasi yang tercatat hingga pukul 12.00 WIB hari ini.
https://cinemamovie28.com/inazuma-eleven-episode-16-subtitle-indonesia/

Gejala Virus Corona dari Hari ke Hari yang Perlu Diwaspadai

Pandemi virus Corona kini masih menyerang banyak negara di berbagai belahan dunia, tak terkecuali Indonesia. Jumlah kasus baru yang bertambah setiap harinya membuat masyarakat semakin perlu mengetahui gejala COVID-19 terbaru maupun yang umum terjadi karena virus tersebut.
Gejala virus Corona COVID-19 ini bukan hanya demam, batuk, dan sesak napas yang umumnya diketahui banyak orang. Gejala virus Corona dari hari ke hari pun perlu diketahui agar bisa lebih waspada lagi terhadap infeksi virus tersebut.

Dikutip dari Daily Star, berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine, rata-rata periode inkubasi yang dialami pasien COVID-19 adalah kurang lebih lima hari. Ini memungkinkan banyak orang yang terinfeksi tidak sadar telah menularkan penyakitnya ke orang lain.

Kira-kira seperti apa gejala virus Corona dari hari ke hari yang bisa terlihat pada orang yang terinfeksi?

Hari ke-1
Pada hari pertama, orang yang terinfeksi virus Corona akan mengalami gejala COVID-19 yang umum, seperti demam, batuk kering, kelelahan, nyeri otot, hingga diare.

Hari ke-5
Di hari kelima, orang yang terinfeksi tersebut akan mengalami gangguan pada sistem pernapasannya, seperti sulit bernapas. Gejala COVID-19 ini bisa saja bertambah parah, jika pasien Corona itu memiliki riwayat penyakit penyerta lainnya.

Hari ke-7 dan ke-8
Di hari-hari selanjutnya, tepatnya hari ketujuh dan delapan, kondisi pasien Corona bisa bertambah buruk. Gejala virus Corona yang dialami pasien adalah gangguan pernapasan karena adanya cairan yang masuk ke paru-paru.

Hari ke-10
Jika gejala virus Corona masih terasa sampai hari ke-10, pasien Corona itu diharuskan untuk melakukan perawatan intensif atau ICU. Semakin beratnya gejala virus Corona dari hari ke hari, pasien bisa mengalami sakit di bagian perut hingga membuat nafsu makannya berkurang.

Hari ke-17
Rata-rata di hari ke-17, pasien COVID-19 mulai pulih dan diperbolehkan keluar dari rumah sakit setelah dirawat selama 2,5 minggu. Hal ini dikarenakan sistem imun pasien akan meningkat dan bisa melawan infeksi virus Corona yang ada di dalam tubuhnya.

Gejala COVID-19 pada anak juga sulit dibedakan. Ini karena masalah pernapasan pada anak memiliki gejala yang serupa dengan COVID-19, sehingga orang tua harus teliti mengenalinya. Beberapa gejala COVID-19 pada anak, seperti demam, batuk, dan sesak napas.

Pada anak usia 0-2 bulan, gangguan pernapasan yang bisa dikenali adalah napas yang cepat dengan perhitungan 60 kali per menitnya. Untuk anak usia 2-12 bulan, napas cepat bisa di angka 50 kali per menit. Sedangkan anak usia 1-5 tahun, ukuranya 40 kali per menit.

Tak hanya gejala virus Corona dari hari ke hari yang mungkin umum dirasakan. Adapun beberapa gejala COVID-19 terbaru yang telah diungkapkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC), sebagai berikut:

Nyeri otot
Menggigil
Sakit kepala
Sakit tenggorokan
Kehilangan indra penciuman
Kehilangan indra perasa
Hidung tersumbat atau pilek
Mual
Diare

Selain itu, ada juga beberapa gejala COVID-19 umum dan tak biasa yang dirasakan para pasien Corona selama 2-14 hari setelah terinfeksi virus, seperti:

Demam
Sesak napas
Batuk
Mata merah
Lesi pada kulit
Kabut otak
Kelelahan
Gatal-gatal
Kulit terasa seperti 'tersetrum'
https://cinemamovie28.com/inazuma-eleven-episode-17-subtitle-indonesia/