Rabu, 10 Juni 2020

Ahli Ingatkan Bahaya Penyakit Pernapasan Lain usai Lockdown Dicabut

Para ahli mengingatkan penyakit pernapasan lain yang sama berbahayanya dengan virus Corona COVID-19 usai lockdown dicabut. Hal ini dikaitkan dengan banyaknya bangunan yang semula kosong ditempati lagi.
"Ketika pembatasan lockdown mulai meningkat di seluruh dunia, banyak orang akan kembali ke bangunan yang ditinggalkan yang telah dibiarkan tidak terawat selama berbulan-bulan," jelas Profesor Anne Clayson, Associate Professor dari Occupational Hygiene and Occupational Health, University of Manchester.

"Bangunan-bangunan seperti itu telah menjadi tempat berkembang biaknya infeksi, dan bisa jadi menyimpan penyakit seperti penyakit legionnaire," kata Prof Clayson, dikutip dari The Sun.

Profesor Anne Clayson menyoroti bahwa penyakit legionnaires disebabkan oleh menghirup percikan air yang mengandung bakteri legionella pneumophilia. Meskipun menurutnya ini sangat jarang terjadi, tetapi risikonya menjadi tinggi ketika kembali beraktivitas di bangunan yang sudah berbulan-bulan kosong saat pembatasan Corona.

Legionnaires disebutnya menyebabkan pneumonia berat. Gejalanya juga mirip dengan virus Corona COVID-19.

"Mereka termasuk demam, batuk kering, sesak napas dan nyeri otot," jelas Prof Anne Clayson.

Sepak Terjang dr Reisa, Jubir Baru COVID-19 yang Pernah Dalami Forensik

 dr Reisa Broto Asmoro kini ramai jadi perbincangan netizen semenjak ikut mendampingi dr Achmad Yurianto dalam perkembangan kasus Corona Indonesia. Tidak hanya parasnya yang cantik, dr Reisa juga ternyata punya segudang pengaman sebagai dokter, bahkan sempat terjun dalam dunia forensik.
dr Reisa Broto Asmoro kini diketahui telah resmi tergabung dalam Tim Komunikasi Gugus Tugas COVID-19. Seperti apa sih perjalanan dr Reisa dalam karirnya selama ini?

1. Terkenal sebagai presenter dr OZ Indonesia
dr Reisa Broto Asmoro mulanya dikenal sebagai presenter dr OZ Indonesia. Tepatnya di tahun 2014, pada program acara Trans TV.

2. Kuliah kedokteran
dr Reisa yang lahir pada 28 Desember 1985 di Malang memiliki nama asli Reisa Kartika Sari. Ia dikenal dalam layar kaca setelah menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan dan Universitas Indonesia.

3. Pernah terjun di dunia forensik
Siapa yang menyangka, dokter cantik satu ini sempat terlibat dalam dunia forensik. Setelah lulus, dr Reisa Broto Asmoro pernah bekerja sebagai tenaga medis forensik di RS Polri Raden Said Sukanto, Kramat Jati.

Tidak hanya itu, ia bahkan sempat menjadi salah satu anggota DVI (Disaster Victim Identification) yang salah satunya terlibat dalam proses investigasi korban Sukhoi dan beberapa bom terorisme di Jakarta.

4. Menikah di tahun 2012
dr Reisa menikah di tahun 2012. dr Reisa menikah oleh salah satu anggota keraton Solo, yaitu Kanjeng Tedjodiningrat Broto Asmoro. dr Reisa pun mendapatkan gelar Kanjeng Mas Ayu Tumenggung, namun dr Reisa lebih senang menuliskan namanya dengan Reisa Broto Asmoro mengikuti nama keluarga sang suami.

5. Aggota dan Pengurus PB IDI
dr Reisa Broto Asmoro juga masih masuk dalam Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI). Beliau masih menjabat sebagai anggota bidang Keseketariatan, Protokoler, dan Public Relation Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI).
http://nonton08.com/crank-high-voltage/

Senin, 08 Juni 2020

Gaduh di Medsos, Kenapa Sebagian Netizen Mulai Ragukan Bahaya Corona?

Di media sosial beredar berbagai narasi terkait virus Corona COVID-19. Salah satu yang kini berkembang adalah kepercayaan virus Corona tidak menyebabkan kematian.
"Tidak ada orang yang meninggal murni karena covid-19 dikarenakan di dalam tubuhnya ada beraneka macam virus dan bakteri yang sudah masuk terlebih dahulu jauh hari sebelum corona masuk... Jika ada ribuan orang yang meninggal karena Corona, itu artinya sebelum corona Datang sudah ada ribuan macam virus yang menyerang orang-orang tersebut. Sehingga ketika corona datang, antibodi di tubuhnya sudah tidak bisa mengantisipasi lagi," tulis satu pengguna di Facebook.

Spesialis penyakit dalam sekaligus influencer kesehatan dr Dirga Sakti Rambe, SpPD, dari Omni Hospitals Pulomas membenarkan bahwa memang saat ini tampaknya mulai ramai keraguan terkait virus Corona. Kemungkinannya bisa karena mulai dari rasa jenuh berlama-lama di rumah hingga motif ekonomi.

"Iya, saat ini ada kecenderungan masyarakat mulai meremehkan penyakit ini," kata dr Dirga pada detikcom, Senin (8/6/2020).

"Pasti ada faktor (bosan -red) itu. Jenuh di rumah. Hal lain adalah motif ekonomi, harus cari duit," lanjutnya.

dr Dirga tetap mengimbau agar masyarakat tidak lengah terhadap infeksi COVID-19 di Indonesia. Apapun alasannya, selalu perhatikan protokol kesehatan seperti memakai masker dan jaga jarak bila ingin beraktivitas di luar rumah.

"Bukan karena kantor-kantor dan fasilitas umum mulai dibuka, lalu seakan-akan bebas berbuat apa saja. Sangat berbahaya bila masyarakat abai," pungkasnya.

Kisah-kisah Penyesalan Akibat Meremehkan Dampak Virus Corona

Baru-baru ini ramai di media sosial soal anggapan virus Corona COVID-19 tidak berbahaya. Penyebab dari meninggalnya pasien COVID-19 ini dinilai karena penyakit lain yang menyertainya bukan karena virus Corona.
"Tidak ada orang yang meninggal murni karena covid-19 dikarenakan di dalam tubuhnya ada beraneka macam virus dan bakteri yang sudah masuk terlebih dahulu jauh hari sebelum corona masuk... Jika ada ribuan orang yang meninggal karena Corona, itu artinya sebelum corona Datang sudah ada ribuan macam virus yang menyerang orang-orang tersebut. Sehingga ketika corona datang, antibodi di tubuhnya sudah tidak bisa mengantisipasi lagi," tulis satu pengguna di Facebook.

Beberapa waktu sebelumnya, anggapan remeh soal virus Corona COVID-19 juga pernah terjadi. Namun belakangan rasa penyesalan karena menilai Corona tidak berbahaya pun muncul. Berikut beberapa contoh kasus yang pernah terjadi.

1. Pria di Florida positif tertular usai anggap Corona cuma hoax
Pria bernama Brian Hitchens ini sebelumnya berpikir pandemi Corona tidak nyata. Bahkan disebutnya Corona hanya akal-akalan pemerintah untuk mengalihkan isu lain.

Namun hal itu berubah setelah ia dan istrinya dirawat di rumah sakit karena tertular dan positif terinfeksi virus Corona. Ia mendesak orang lain untuk menanggapi ini sebagai hal yang serius.

"Ini bukan taktik untuk menakut-nakuti siapapun, ini juga tidak dibuat-buat. Ini adalah virus sungguhan yang berbahaya dan harus dianggap serius," kata Brian.

2. Ikuti 'coronavirus challange' pria ini positif Corona
Awal-awal virus Corona mewabah, sempat viral video di aplikasi TikTok yang berjudul 'coronavirus challange'. Pada tantangan itu seseorang ditantang untuk menjilat benda di tempat umum.

Sayangnya, seorang pria bernama Larz, berusia 21 tahun asal Beverly Hills yang melakukan tantangan tersebut dengan menjilat permukaan tempat duduk toilet dikabarkan diisolasi di rumah sakit dan mengumumkan dirinya positif Corona melalui akun Twitternya.

"Saya dites positif Coronavirus," ungkap Larz di twitternya pada Minggu (22/3/2020).