Senin, 02 Maret 2020

Rekomendasi Kafe Ngehits Bernuansa Pastel di Jakarta

 Traveler yang berjiwa muda dan gemar main Instagram mesti mampir ke beberapa kafe berikut ini. Bernuansa pastel, foto di sini Instagramable banget lho!

Bagi kalian yang lagi berburu Cafe dengan nuansa pastel berikut saya punya referensinya.Ngga perlu repot-repot ke Korea karena di Jakarta sudah banyak pilihannya. Berikut Cafe Pastel Hits yang Instagramable yang bisa kalian pilih:

1. FEAST BY KOKIKU

Dari luar sudah terlihat design cantik dari Feast By Kokiku dengan nuansa bricks wall sangat kontras dengan dalamnya yang berwarna pastel. Begitu masuk langsung disambut dengan ayunan kursi kayu dan nuansa hijau mint di area depannya beserta dengan ornament kayu. Suasananya sangat homey sehingga bisa juga untuk kumpul keuarga disini.

Feast By Kokiku ini terdiri dari 1 lantai namun ruangannya cukup luas. Segala sudutnya mulai dari kitchen, toilet hingga bagian barnya dibuat instagramable. Di setiap meja pengunjung disediakan free 1 pitcher infused water. Untuk makanan jenisnya adalah western dan Asian.

Kitchen Area, beverages area dan kitchen set di bagian belakang memiliki konsep maisng-masing namun tetap satu tema berwarna hijau. Jangan lupa untuk eksplor foto di toiletnya yang sangat pinkish pastel dan cantik.

Alamat: Jl. Gunawarman No.37, RT.1/RW.3, Selong, Kby. Baru, Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12180.

2. CLIQ COFFEE

Cliq Coffee memiliki bangunan yang tidak terlalu besar.Terdiri dari 2 lantai dan memiliki bagian teras di lantai atas. Di penuhi dengan nuansa pink, hijau dan putih. Namun walau lokasinya tidak terlalu besar Cliq Coffee mampu menghadirkan nuansa yang cozy untuk hangout, ataupun sekedar membaca buku sambil minum kopi.

Di Cliq Coffee kalian bisa hunting foto instagramable di segala sudutnya. Bahkan toiletnya juga tergolong bersih dan cantik. Tetapi karena hanya ada 1 jadi harus sabar untuk bergantian dengan para pengunjung lain. Di bagian cashier disediakan free infused water bagi para pengunjung. Jadi sambil waiting list kalian bisa minum infused water ini.

Karena tempatnya yang terbatas tidak begitu luas, akan lebih baik kalian reservasi dahulu sebelum datang.

Alamat: Jl. Cipaku I No.9A, RT.2/RW.4, Petogogan, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12170

3. UNISON CAFE & KITCHEN

Unison Cafe and Kitchen terdiri dari 3 lantai. Lantai bawah untuk Open Kitchen dan cashier. Dengan beberapa kursi pengunjung. Bahkan disediakan juga tempat duduk di bagian luar Cafe, untuk pengunjung yang ingin merokok.

Di setiap lantai memiliki design yang berbeda namun tetap bernuansa pastel hijau pink yang sama. Paling menarik adalah di lantai 3 , yaitu di bagian sofa yang berdekatan dengan kaca berbentuk setengah lingkaran. Disana ada lampu neon dengan tulisan “Bye-Bye Diet†. Kemudian juga dilengkap 1 single sofa berwarna hijau yang menambah kegemasan suasananya.

Untuk makanan di sini tersedia dari mulai western seperti pasta dan juga Indonesian food seperti sop buntut ataupun pisang goreng. Bukan hanya tempatnya yang oke namun makanannya juga kalian pasti akan suka.

Alamat: Jl. Ki Hajar Dewantara, Pakulonan Bar., Klp. Dua, Tangerang, Banten 15810

4. OTTOMAN SOPO DEL

Ottoman ini berbeda dari yang lain karena terletak di dalam gedung kantor. Namun tidak sulit mencarinya karena berada di area lobi. KOnsep yang ditawarkan juga menarik. Terbagi menjadi 2 area warna yaitu, Pink area dengan meja dan tempat duduk bertema tribun yang menjadi iconnya. Kemudian area Mint Green dan grey di sebelahnya yang juga bagian open kitchen beverages.

Tempat favorit saya tentu saja di area tribune pink, entah mengapa ada sensasi yang berbeda saat makan dan duduk disana. Area ini cocok sekali untuk ootd dan juga group foto ala ala girl squad. Dijamin hasilnya sangat instagramable. Jangan lupa ajak geng kalian rame-rame kesini biar makin seru

Alamat: Sopo Del Tower Jl. Mega Kuningan Barat III Lot 10, 1-6 Ground Floor Unit 01-02, RT.3/RW.3 RT.3/RW.3, RT.3/RW.3, Kuningan, Kuningan Tim., Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12950.

Lautan Darah Lumba-lumba yang Menyayat Hati

Sebuah tradisi memilukan datang dari Kota Taiji, Jepang. Tiap tahunnya, nelayan di kota ini berburu lumba-lumba dan membuat pantainya jadi lautan darah.

Dunia maya kembali dikejutkan oleh berita menyayat hati dari Kota Taiji di Jepang. Kota ini memang terkenal dengan perburuan lumba-lumba atau lebih dikenal dengan Dolphin drive hunts.

Setiap tahunnya pada bulan September, para nelayan Taiji akan melakukan perburuan lumba-lumba. Perburuan ini biasanya berlangsung selama 6 bulan.

Sudah banyak aktivis yang mengecam Dolphin drive hunts. Tradisi sadis ini bahkan sudah diangkat menjadi sebuah film berjudul The Cove. Film ini memenangkan Academy Award for Best Documentary Feature.

Sang produser film, Director Louie, kembali memberikan informasi bahwa perburuan lumba-lumba kembali diadakan. Perburuan ini direkam dan dibagikan oleh akun Oceanic Preservation Society di Media Sosial Instagram, seperti dilihat detikTravel pada Senin (4/2/2019).

Dalam video tersebut terlihat nelayan yang berhasil menjaring lumba-lumba dan merapatkan mereka ke tepi pantai. Dari atas perahu, nelayan mulai menombak lumba-lumba tanpa ampun.

Kepala dan badan lumba-lumba akan ditusuk sampai mereka lemas dan tak melawan. Perlahan dan enggan, lumba-lumba mengeluarkan suara pilu karena dihujam oleh tombak.

Perairan mulai merah, pantai nan biru berubah menjadi lautan darah segar. Suara lumba-lumba sayup tertutup dengan mesin perahu yang berputar di antara mereka.

Sambil kesakitan, lumba-lumba berenang dan meronta di antara lautan darah. Lumba-lumba dibiarkan mati di dalam air sebelum diangkat ke perahu.

Bayi lumba-lumba yang ketakukan melompat ke daratan. Dari dalam air, akan ada nelayan yang menyelam untuk memastikan semua lumba-lumba sudah diangkat ke perahu.

Dalam captionnya, Louie mengecam perburuan keji ini. Louie menceritakan kisahnya saat bernegosiasi dengan Walikota Taiji.

"I am the director of The Cove and our team did in fact spend several days negotiating with the Mayor of Taiji and the dolphin hunting union to get their side of the story for our documentary. We even offered to not film the dolphin slaughter if they agreed to let us interview a single fisherman or town leader, but not a single person from that town was willing to step forward and talk on the record about the dolphin hunt. I went to journalism school and getting both sides of a story was always the goal. But do you really need to hear both sides of a story when one of those sides is committing barbaric acts of violence? Is it necessary to hear Jeffrey Daumer's side of the story to have an accurate picture? Serial killers and pedofiles have a point of view, but do you really need to hear both sides of a story when one of those sides is committing barbaric acts of violence and refuses to speak? Since nobody affiliated with the hunt would talk to us on the record, our team made the decision to break into the area now known as The Cove to see what they were hiding. What we saw and heard there was far more revealing than any interview could have achieved-it was so unspeakable it shocked the world," tulis caption tersebut.

Dolphin drive hunts tak hanya tradisi Jepang saja. Norwegia, Faroe Islands, Islandia dan Solomon Islands juga masih melakukan perburuan ini.

Video tersebut mengundang banyak simpati dari warganet. Kebanyakan dari mereka marah dan sedih dengan tradisi sadis ini.

Perburuan lumba-lumba memang tidak dilarang oleh Pemerintah Jepang. Terakhir, pemerintah juga mencabut undang-undang tentang perburuan hiu.

Walau bukan termasuk hewan langka, lumba-lumba merupakan hewan cerdas yang jinak. Berkedok tradisi, mamalia lucu dan jenaka ini akan berakhir di pasar atau penangkaran, jika masih hidup.

Padahal, lumba-lumba kerap menjadi penolong bagi nelayan yang tersesat di lautan. Sungguh sadis dan menyayat hati, perburuan ini harusnya sampai di sini..