Senin, 06 Januari 2020

Begini Cara Makassar Jaga Udara Bersih dan Sehat Saat CFD

Banyak cara yang dilakukan untuk membuat udara di Makassar bersih dan sehat. Salah satunya dengan melarang merokok dikawasan Care Free Day (CFD) di Pantai Losari.

Hal ini dilakukan agar masyarakat yang akan berolaraga dapat menikmati udara segar hidup sehat.

"Kita terus sosialisasikan untuk tidak merokok di kawasan itu, kan masyarakat mau menikmati udara pagi di Losari tapi malah terkena asap rokok yang membahayakan. Olehnya itu masyarakat untuk tidak merokok selama pelaksanaan car free day," kata Kadis Kesehatan, Naisyah Tun Azikin, dikonfirmasi, Minggu (4/8/2019).

Naisyah menjelaskan pelaksanaan bebas asab rokok di kawasan tersebut bagian tindak lanjut oleh perintah PJ Wali Kota Makassar pada launching minggu lalu. Ia pun berharap masyarakat patuh pada aturan tersebut demi kenyamanan bersama.

"Ini sudah sesuai dengan petunjuk dan perintah bapak wali kota, Pak Iqbal Suhaeb pada launching yang minggu lalu. Kita harus taat agar masyarakat tidak merokok dulu demi kenyamanan bersama,"jelasnya.

"Masyarakat yang datang ke CFD kan mau sehat, mau hirup udara sehat, makanya kita lakukan ini," tambahnya.

Selain sosialisasi bahaya dan tidak merokok di kawasa CFD, Dinkes Makassar juga langsung mengelar bersih puntung rokok di kawasan tersebut. Hasilnya ratusan puntung rokok masih ditemukan berserakan dikawasan CFD Makassar.

Kegiatan yang digelar di Pantai Losari ini akan kembali disosialisasikan di CFD Sudirman dan Bulevard Makassar, Sulawesi Selatan.

Pagi Hingga Malam Ini Pantai Tanjung Pendam Dimeriahkan Hiburan Rakyat

 Selama dua hari penuh pada akhir pekan ini, pantai Tanjung Pendam Belitung tampak lebih ramai dari hari-hari biasanya. Karena di tempat ini digelar kegiatan tahunan roadshow dari Blue Core Yamaha Motor Show (BYMS) 2019.

Sajian event dalam BYMS ini mengusung konsep pesta rakyat dan bisa jadi alternatif liburan bersama keluarga dari pagi hingga petang. Sepanjang hari, beragam acara sengaja digelar untuk menghibur warga Belitung dan sekitarnya.

Ada arena bermain anak, lomba mewarnai, pesta es krim, demo kuis tebak irit bensin, test ride, kuliner, kompetisi Lexi Go To School, hingga kegiatan carnaval dan kesenian budaya pun disajikan di arena ini.

Salah satu yang menyedot warga Belitung di hari kedua BYMS ini adalah adanya tarian budaya Sekapur Sirih dan atraksi Barongsai. Adapun tari Sekapur Sirih ini memiliki filosofi sebagai tarian selamat datang untuk penghormatan. Hadir dalam kesempatan itu, yang turut menyaksikan atraksi budaya yaitu Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie dan Direktur CV Sumber Jadi selaku Main Dealer Yamaha area Bangka Belitung, Hartono.

Sebanyak 3 penari tampil membawa sebuah wadah yang berisi sirih sebagai tanda kehormatan. Para penari bergerak lincah ke kanan dan kiri diiringi musik tradisional gambus khas Belitung membuat tarian ini begitu rancak. Gerakan penari seakan-akan memberikan isyarat selamat datang kepada para tamu.

Sementara atraksi Barongsai yang memang tradisi berasal dari Negeri Tirai Bambu ini juga tampak kental di Belitung. Hal itu karena seiring berjalannya waktu, tradisi ini berkembang dalam satu perpaduan arus peradaban kebudayaan yang membaur antar suku di Pulau Belitung.

Seperti yang diungkapkan oleh pembawa acara saat jalannya atraksi, Barongsai yang diwujudkan sejenis hewan ini melambangkan suatu kemakmuran menurut para etnis Tionghoa. Atraksi yang disajikan pun memiliki filosofi sendiri, di mana Barongsai tersebut memiliki misi untuk mengambil lampion yang menggantung di atas tiang. Sambil menari-nari, Barongsai melompat ke panggung kecil yang bertingkat untuk mengambil lampion tersebut.

Sesekali Barongsai beratraksi terjatuh dan mendekati pengunjung hingga anak-anak yang menonton berteriak ketakutan. Setelah mendapatkan lampion, Barongsai pun menyerahkannya kepada Direktur CV Sumber Jadi. Hal ini dimaksudkan sebagai bentuk penyambutan dan memiliki filosofi agar Yamaha semakin makmur dan jaya.

"Ini untuk memberi hiburan ke masyarakat Belitung ya. Selain itu juga di event ini diangkat beragam budaya, termasuk dari Belitung, " ujar Direktur CV Sumber Jadi, Hartono di sela-sela BYMS 2019.

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, Yamaha sangat memahami kebutuhan dan karakter masyarakat Belitung.

"Jadi ketika mereka hadir untuk membuat sebuah acara motor show, mereka bisa melengkapi stan mereka dengan hal-hal yang bisa menarik masyarakat Belitung, " ujar Isyak usai mengikuti acara Fun Walk BYMS sejak Minggu pagi.

Minggu, 05 Januari 2020

Beijing yang Ramah Turis Muslim

Udara dingin langsung menyadarkan diri bahwa sudah tiba di belahan bumi lain. Sejenak meninggalkan Jakarta yang masih hangat. Dua lapis jaket menutupi badan, namun tak mampu membendung udara dinginnya. Suhu 4 derajat, menyapa tubuh ini.

Ada uap yang keluar saat kami berbincang. Ternyata apa yang ditonton di film bukanlah sekedar efek, namun terjadi dengan sendirinya. Tubuh tak mampu menampung suhu dingin, sehingga ada uap keluar dari mulut.

Perkenalan pertama kali dengan tour guide cantik, Xiu, semakin melengkapi kebahagiaan. Bahasa Indonesianya sangat fasih. Semakin menyenangkan saat kami diajak makan siang sebelum berkeliling.

Dengan ditemani driver dan tour guide lokal, kami menyerahkan seluruh perjalanan kepada pihak tour. Mobil melaju menuju Restaurant Bebek Peking yang menjadi kuliner khas China.

Tumis pakcoy dengan butiran cacahan bawang putih, irisan Peking duck, saos, irisan mentimun, dan sejenis gulai memenuhi meja makan. Setelah foto-foto sejenak, tak sabar kami segera melahapnya.

Tampak pohon-pohon masih meranggas. Akhir musim salju tak menyisakan daun-daun di pepohonan. Pandangan yang jarang ditemui di Indonesia. Tampak gersang, namun udara dinginnya masih belum terbiasa.

Saat perut terisi, tentu mood akan terjaga. Setelah itu, kita diajak untuk melaksanakan sholat dzuhur telebih dahulu. Makin membahagiakan, karena kami melaksanakan sholat di Masjid Niujie.

Mesjid yang terasa sudah sangat dekat, melahap habis cerita novel Assalamualaikum Beijing, milik Bunda Asma Nadia. Mesjid Niujie ini menjadi latar tempat yang banyak diceritakan. Dalam novel, dikatakan bahwa Mesjid Niujie adalah masjid yang banyak menampung cerita perkembangan peradaban islam di China.

Mesjid Niujie menjadi salah satu bukti tanda perkembangan islam di China. Mengabadikan setiap sudut Mesjid Niujie dalam kamera. Tampak jadwal waktu sholat terpampang setelah melewati pintu gerbang masjid. Membaca tanda panah atau mencoba bertanya dengan bahasa isyarat mengenai letak lokasi untuk mengambil wudhu. Bentuk bangunan yang unik dan tidak seperti masjid umumnya, kami agak kesulitan menemukan tempat salat.

Areanya termasuk luas. Ternyata, letaknya memang ada di posisi agak ke belakang. Setelah mencoba bertanya dengan seorang jamaah perempuan. Cara berwudhu yang unik. mungkin bukan caranya. Tapi fasilitas yang unik untuk berwudhu. Kami masuk ke dalam ruangan. Ada petugas yang memperagakan kepada kami cara menggunakan fasilitas disana.

Kami melihat ada beberapa baris teko berukuran sedang, kira-kira muat air sebanyak 500 ml. Selanjutnya, kami menampung air yang dihasilkan dari sebuah mesin dengan teko tersebut. Air yang keluar adalah air hangat. Air yang sengaja digunakan agar badan tidak terlalu kaku karena udara dingin yang masih menguasai.

Sangat membantu menghangatkan, karena badan yang belum terbiasa. Tangan masih berasa kaku meski sudah memakai sarung tangan. Dari air teko tersebut, kami menyelesaikan wudhu. Setelah berwudhu, saya menuju mesjid. Jaraknya dari tempat wudhu sekitar 100 m.