Selasa, 03 Desember 2019

Semakin Merah Hasil Kerokan Bukan Berarti Makin Bagus, Ini Alasannya

Kerokan menjadi budaya masyarakat Indonesia sejak dahulu hingga sekarang. Kebanyakan orang menganggap bahwa kerokan bisa membuat sembuh 'masuk angin'. Semakin merah, semakin enak.

Dihubungi melalu saluran telepon, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Isman Firdaus, SpJP, MD menjelaskan merah yang dihasilkan dari kerokan itu karena adanya pembuluh darah yang rusak.

"Kalau orang sehat, kerokan itu akan merangsang injury di kulit, pembuluh darah akan melebar di tempat yang dikerok atau dikerik itu. Itu yang buat jadi merah," ujarnya kepada detikHealth, Kamis (5/10/2017).

Terlebih lagi jika dikerok terlalu keras tidak hanya membuat pembuluh darah melebar, namun bisa membuat kerusakan serta memecahkan pembuluh darah mikro.

"Dengan adanya kerusakan itu, akan menurunkan antibodi, menimbulkan inflamasi atau peradangan di kulit," imbuh dokter yang praktik di RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita.

dr Isman menegaskan bahwa belum ada bukti ilmiah yang valid untuk menunjukkan kerokan dapat menyembuhkan suatu penyakit tertentu. Ia pun menganjurkan untuk tidak terlalu sering melakukan kerokan.

"Kalau daya tahan tubuhnya menurun, ya kerokan enggak bagus," pungkasnya.

Hati-hati, Menyetir Terlalu Lama Pakai Mobil Matic Bisa Bahayakan Nyawa  http://kamumovie28.com/death-race-2050/

Menyetir menggunakan mobil matic mungkin terlihat lebih santai. Namun di balik itu ternyata justru menyimpan bahaya kesehatan apabila dilakukan terlalu lama.

Dilaporkan Times of India, hal ini dialami oleh Saurabh Sharma dari Delhi, India. Pria berusia 30 tahun ini nyaris meninggal setelah kaki kirinya tak bisa bergerak setelah menyetir mobil matic pulang-pergi dari Delhi ke Rishikesh yang membutuhkan waktu 10 jam.

Hal ini menyebabkan pembuluh darah di kaki kirinya tersumbat atau ia mengalami kondisi yang disebut deep vein thrombosis (DVT). Sumbatan tersebut akhirnya menuju ke paru-paru melalui aliran darah sehingga menyebabkan embolisme paru, atau sumbatan di salah satu arteri paru karena gumpalan darah sehingga mengurangi aliran darah ke organ-organ vital, termasuk jantung dan otaknya.

Sharma dilaporkan mengalami kesulitan bernapas lalu tak sadarkan diri dan pingsan. Ia menjalani pemeriksaan medis di rumah sakit dan menunjukkan bahwa tekanan darah dan denyut jantungnya cukup rendah sampai tak bisa terekam dan diduga mengalami serangan jantung atau cardiac arrest.

CPR atau pertolongan pertama dilakukan tanpa henti selama 45 menit pada Sharma. Mesin EKG menunjukkan bahwa bilik kanan Sharma melebar, meski ia tak punya riwayat penyakit jantung.

"Oleh karena itu kami mengeksplor lebih jauh untuk menemukan penyebab dari kondisi fatalnya ini dan ternyata terungkap bahwa ada DVT di kaki kirinya yang akhirnya menyebabkan embolisme paru," tutur Dr Naveen Bhamri, kepala departemen kardiologi yang menangani Sharma.

Ia juga menyatakan bahwa memberikan beberapa obat dalam dosis normal untuk meningkatkan tekanan darahnya. Akhirnya setelah 24 jam, Sharma kembali sadarkan diri dan tekanan darahnya menjadi stabil.

Sayangnya akibat tekanan darah yang rendah dalam waktu yang lama, ginjalnya tak berfungsi dengan baik. Maka ia harus menjalani terapi lanjutan pengganti ginjal. Menurut Dr Yogesh Kumar Chhabra, nefrolog dari rumah sakit yang sama, merupakan keajaiban Sharma bisa selamat dan menjadi pesan bagi orang-orang yang biasa menyetir dalam waktu lama, setidaknya untuk mengambil istirahat sesekali.  http://kamumovie28.com/killer-li-mo/

Ngeri! Pria 36 Tahun Kena Stroke Setelah Kerokan

Mayoritas masyarakat akrab dengan kerokan. Metode ini dianggap manjur untuk menyembuhkan penyakit ringan seperti flu, masuk angin dan sakit kepala.

Kalau di Indonesia disebut kerokan, di negara Asia lain kerokan punya nama lain pijat ala China. Sebagian besar dari kita mungkin tidak terlalu banyak berpikir ketika akan melakukan pijat. Lagipula, dipijat dan dikerok seharusnya membuat rileks dan menghilangkan stres.

Namun nampaknya harus sedikit berhati-hati karena jika salah, kerokan bisa sebabkan masalah serius. Seperti dilaporkan China Press, pria 36 tahun pergi layanan pijat untuk meringankan sakit kepala yang ia idap. https://kamumovie28.com/pokemon-the-movie-hoopa-and-the-clash-of-ages/

Setelah menimbang, ia akhirnya memilih teknik pijat Gua Sha yang metodenya mirip dengan dikerok. Namun setelah selesai, pria bernama Zhao ini tiba-tiba mengalami mati rasa di lengan kiri dan penglihatannya menghitam yang keduanya adalah gejala stroke.

Bergegas ke rumah sakit terdekat, dokter IGD mendiagnosis dia dengan stroke akut dan segera memanggil tim stroke rumah sakit.

"Setelah pemeriksaan darurat, mereka menemukan beberapa lesi infark di dalam belahan otak kanannya. Infark mengacu pada jaringan mati yang disebabkan oleh pasokan darah yang tidak memadai," demikian dikutip situs tersebut.

Menurut Direktur Bedah Saraf rumah sakit, diduga bahwa Zhao menderita diseksi arteri karotid, yang merupakan penderitaan umum yang terjadi pada orang yang melakukan 'pijat Gua Sha'.

Kondisi ini dijelaskan sebagai pemisahan tiba-tiba dari lapisan arteri karotis, yang dapat menyebabkan stroke. Dokter juga menambahkan bahwa kondisi ini dapat diobati jika pasien melihat tanda-tanda stroke dini dan segera menerima bantuan medis.

Bule Ini Viral karena Terapi Tradisional, yang Ternyata adalah Kerokan

Seorang terapis tradisional, Hitesth Patel memajang foto seorang kliennya di facebook dengan punggung dipenuhi guratan-guratan merah. Sang terapis menyebut ini dampak dari pekerjaan sang klien.

Klien bernama Grace Campbell tersebut adalah seorang penata rambut. Sepanjang hari ia bekerja dengan postur yang tidak ideal, berdiri sepanjang hari. Itu membuat otot-ototnya mengalami kekakuan.

Menurut Hitesth, Grace butuh terapi untuk melemaskan kembali otot-otot kaku tersebut dan memperbaiki posturnya. Hitesth lalu memberikan terapi tradisional yang disebutnya berasal dari China, yakni gua Sha.

"Lewat gua sha, tubuh melepaskan stagnasi jaringan di otot. Tanda merah menunjukkan di mana jaringan tersebut berada," jelas Hitesth, dikutip dari Dailymail.

Foto yang diunggah pada 12 Oktober 2017 ini telah dibagikan lebih dari 21 ribu kali dan mendapatkan lebih dari 10 ribu reaksi. Tak kurang dari 256 komentar membanjiri foto tentang terapi yang tak lain adalah 'kerokan' ini.

Di Asia, kerokan merupakan salah satu terapi tradisional yang cukup populer. Belakangan, terapi ini jadi perbincangan setelah pedangdut Ayu Ting Ting kedapatan memiliki tanda merah di tengkuknya. Tidak ada konfirmasi tentang hal itu, tapi diyakini itu bekas kerokan.  http://kamumovie28.com/johnny-english/