Kamis, 21 November 2019

Menag Fachrul Razi: Saya Pencinta Celana Cingkrang, di Rumah Saya Pakai

Menteri Agama (Menag) Fahcrul Razi mengatakan tidak pernah melarang pria menggunakan celana cingkrang dan wanita untuk memakai cadar. Fachrul mengaku sebagai pencinta celana cingkrang.

"Saya tidak pernah melarang orang memakai cadar. Begitu juga celana gantung atau cingkrang," kata Fachrul seperti dilansir Antara, Selasa (18/11/2019).

Fachrul menyampaikan itu ketika bersilaturahmi dengan tokoh dan ulama Aceh berserta aparatur sipil negara (ASN) di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Senin (18/11).

Menurut Fachrul, memakai cadar dan celana cingkrang bukan merupakan ukuran ketakwaan seseorang. Namun, sebagai pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas melayani masyarakat, sebaiknya tidak memakai cadar.

"Tentu saja bagi PNS yang tugasnya melayani masyarakat dengan penuh kebaikan, dengan senyum yang ramah, ditambah lagi demi kepentingan keamanan, ketentuan disiplin PNS atau ASN, maka memang sebaiknya tidak memakai cadar. Tapi kalau di rumah atau di mana-mana silakan saja," kata dia

Begitu juga celana cingkrang. Fachrul mengaku tidak pernah melarang pria menggunakan celana tersebut. Bahkan, dia mengaku punya hobi menggunakan celana cingkrang ketika berada di rumah.

"Silakan pakai, mungkin teman-teman tidak tahu saya adalah pencinta celana cingkrang. Kalau Bapak-Ibu ke rumah saya, saya pasti pakai celana itu. Malah (celana cingkrang) dibuatkan istri saya dari (kain) batik lagi," kata dia. https://bit.ly/2O60JzP

Bagi Fahcrul, menggunakan celana cingkrang memudahkan dirinya saat berada di rumah. Apalagi saat dia ingin ke masjid dekat rumahnya dengan kondisi masjid yang memiliki tangga tinggi.

"Karena masjid sebelah (rumah) itu ada tangganya tinggi, kalau pakai sarung takut jatuh, saya pakai celana itu. Saya tidak melarang, silakan pakai. Kalau celana gantung sedikit wajar-wajar saja, tapi kalau sampai tinggi sebetis ini yang kelihatan tidak elok," katanya.

Aset First Travel Dirampas Negara, Menag Cari Solusi Terbaik buat Jemaah

 Mahkamah Agung (MA) merampas aset First Travel untuk negara. Menanggapi hal tersebut, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengatakan masih terus melakukan pembahasan untuk menyikapi hal tersebut.

"Itu nanti kami akan bahas ya, memang sudah diputuskan oleh MA ya, nanti kami akan coba, kalau sudah diputuskan MA kan nggak terlalu gampang kita jawab lagi dari itu ya, nanti kami coba bagaimana pemecahannya yang sebaik-baiknya," kata Fachru di kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Kebon Sirih, Menteng, Kota Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2019).

Dia menyebut Kementerian Agama terikat dengan dengan keputusan MA tersebut. Namun Fachrul mengatakan pihaknya bakal mencari solusi terbaik bagi para jemaah yang dirugikan karena batal berangkat umrah meski telah menyetor uang ke First Travel.

"Belum kita sampaikan lebih lanjut ya, karena kembali sudah ada keputusan MA. Kita mau nggak mau juga harus terikat keputusan itu, nanti kami coba bagaimana solusi yang baik buat mereka," ujarnya. https://bit.ly/2s6E7XL

Cerita Menag Fachrul Razi di Balik Gaduh Cadar dan Celana Cingkrang

Jenderal (purn) Fahcrul Razi mengaku langsung tancap gas setelah mengemban amanah menjadi Menteri Agama. Dia pun menargetkan dalam 2 pekan pertama harus membuat gebrakan, salah satunya menangkal radikalisme.

"Saya sudah berjanji untuk menjalankan amanah ini dengan baik. Dalam Alquran jelas bahwa Allah SWT Maha Mendengar dan Maha Melihat, makanya saya akan jalankan amanah ini dengan baik," ucap Fachrul saat mengisi kuliah umum di UIN Maulana Malik Ibrahim Jalan Sumbersari, Kota Malang, Kamis (21/11/2019).

"Saya kemudian gerak cepat, karena punya target 2 pekan pertama, untuk berikan nuansa pada instansi negara. Tidak usah ragu melarang pakai cadar atau celana cingkrang, karena tidak ada kaitannya dengan ketaqwaan," sambungnya.

Menurut dia, tugas Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah melayani masyarakat. Bagaimana jika style dan perilakunya bertolak belakang.

"PNS itu kan dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik, menghadapi semua dengan senyuman. Kalau bercadar kan jadi tidak terlihat senyumnya. Begitu pula dengan memakai celana cingkrang, sangat tidak sopan dan pantas dikenakan seorang PNS," celutuknya.

Dua hal yang sempat menuai pro kontra itu, disebut Menag sebagai upaya untuk menegakkan disiplin pegawai negeri sipil. https://bit.ly/2reGgzS

"Tujuannya apa? Supaya PNS segera bisa menegakkan disiplinnya. Dan pada 12 November 2019 kemarin, 11 kementerian dan lembaga negara berkomitmen dan sepakat untuk menangkal radikalisme di tempatnya masing-masing," ujarnya.

Fachrul mengaku, dirinya tak membenci atau melarang seseorang memakai cadar atau celana cingkrang. Karena dirinya setiap hari mengenakan celana cingkrang saat berada di rumah.

"Saya tidak melarang pakai cadar atau celana cingkrang. Karena saya sendiri suka pakai celana cingkrang, kalau sedang di rumah dan ke masjid. Saya bilang, pakai cadar dan celana cingkrang bukan ukuran untuk ketaqwaan," ucap Fachrul.

Dikatakan, bahwa radikalisme sudah menjadi ancaman nyata bagi Indonesia. Kesepakatan 11 kementerian dan lembaga untuk menangkal radikalisme harus diterapkan.

Karena cara masif melawan ekstremisme patut dilakukan. Menyusul langkah pengembangan moderasi beragama yang telah masuk dalam sistem perencanaan pembangunan jangka menengah 2020-2024.

"Agak sedikit keras memang, karena kita tidak boleh membiarkan. PNS adalah garda terdepan melindungi negara dari radikalisme. Kita tidak ingin ada musuh dalam selimut, masak PNS digaji negara malah melawan negara," tegas Fachrul. https://bit.ly/2XyU6sW