Kamis, 21 November 2019

Terbakar Sejak Tadi Malam, Bagaimana Kondisi KM Santika Nusantara Sekarang?

Kapal Motor (KM) Santika Nusantara terbakar di Perairan Masalembu, Sumenep, Madura. Kapal ini terbakar sejak Kamis (22/8) sekitar pukul 20.45 WIB.

Kepala Basarnas Surabaya, Prasetya Budiarto menceritakan kondisi kapal yang mengangkut ratusan penumpang tersebut. Prasetya mengatakan kapal masih mengeluarkan asap.

"Kondisinya masih ada asap. Belum ada armada untuk memadamkan," kata Prasetya saat dihubungi di Surabaya, Jumat (23/8/2019).

Tak hanya itu, Prasetya mengatakan pemadaman juga cukup susah untuk dilakukan dari luar kapal karena kondisinya yang tertutup.

"Karena memang tidak bisa dipadamkan dari luar. Karena kondisinya tertutup," imbuhnya.

Selain itu, Prasetya menuturkan kapal juga masih dalam kondisi panas. Untuk itu, Prasetya menyebut pihaknya baru melakukan pencarian korban lainnya setelah kapal telah didinginkan.

"Iya kondisinya masih panas. Masih ada asap. Kita tidak akan melakukan pencarian yang ada di dalam kapal sampai ada proses pendinginan dan itu membutuhkan waktu lama," pungkasnya.

111 Penumpang KM Santika Nusantara yang Terbakar Dipastikan Selamat

Setelah mengevakuasi 53 penumpang Kapal Motor (KM) Santika Nusantara yang terbakar, Basarnas menyelamatkan 58 penumpang lainnya. Semua penumpang dipastikan selamat.

Humas Basarnas Surabaya Tholeb Vatelehan mengatakan, 58 penumpang dievakuasi secara bergantian oleh tiga sekoci KM Dharma Nusantara 7.

"Saat ini sedang berlangsung proses evakuasi 58 orang POB KM Santika Nusantara secara bergantian oleh tiga sekoci KM Dharma Nusantara 7," kata Tholeb saat dikonfirmasi detikcom di Surabaya, Jumat (23/8/2019).

Sebelumnya, 53 orang dievakuasi terlebih dahulu dengan menggunakan KMV Bintang Samudra 1 dan KM Dharma Fery 7. Puluhan penumpang itu langsung dibawa ke Surabaya.

"Sebanyak 53 orang yang berada di life raft telah dievakuasi KMV Bintang Samudera 1 dan KM Dharma Fery 7, saat ini dalam pelayaran menuju ke Surabaya," terang Tholeb. https://bit.ly/2KIqmEV

Kapal terbakar pada Kamis (22/8) sekitar pukul 20.45 WIB. Petugas langsung melakukan evakuasi 111 penumpang secara bergantian.

3 Pembakar Polsek Tambelangan Divonis Berbeda, Lebih Ringan dari Tuntutan

 Tiga terdakwa kasus pembakaran Polsek Tambelangan, Sampang, Madura dijatuhi vonis majelis hakim berbeda-beda. Vonis tersebut lebih ringan dari tuntutan jaksa.

Vonis yang dijatuhkan ke terdakwa Habib Abdul Qhodir Bin Al Hadad 5 tahun penjara, sedangkan Hadi Mustofa dan Supandi divonis 3 tahun penjara.

"Menjatuhkan pidana pada terdakwa I Habib Abdul Qhodir Bin Hadad Adullah dengan 5 tahun penjara. Serta terdakwa II Hadi Mustofa dan terdakwa III Supandi masing-masing 3 tahun penjara," kata hakim ketua Hadi Suprayitno di ruang Kartika I, Kamis (21/11/2019).

Selain menjatuhkan pidana, hakim juga membebankan biaya perkara kepada ketiga terdakwa. Adapun biaya perkara adalah Rp 2.500.

"Membebankan biaya perkara kepada ketiga terdakwa masing-masing sebesar Rp 2.500," tegas Hadi.

Vonis yang dijatuhkan hakim sendiri lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Sebelumnya, JPU menuntut terhadap terdakwa I dengan tuntutan pidana selama 7 tahun penjara, serta terdakwa II dan II dengan hukuman penjara 5 tahun penjara.

Usai dibacakan vonis kepada ketiga terdakwa, baik JPU maupun tim pengacara menyatakan kepada hakim akan pikir-pikir terlebih dahulu. Keputusan itu akan dipertimbangkan selama 7 hari sejak dibacakan vonis kepada ketiga terdakwa.

"Karena tim penasihat hukum dan jaksa masih pikir-pikir, maka vonis ini belum berkekuatan hukum tetap. Sidang selesai dan saya tutup," tandas Hadi. https://bit.ly/35ktQ8p

Cerita Penumpang KM Santika Nusantara 4 Jam Terombang-ambing di Lautan

Beberapa penumpang dan saksi mata melihat KM Santika Nusantara terbakar di Kepulauan Masalembu, Sumenep, Madura. Salah satunya Sujiman.

Kebakaran kapal terjadi pada Kamis (22/8/2019) malam bersumber dari dek kapal, tempat parkir truk dan motor. Mereka mengaku sempat melihat titik kepulan asap keluar dari lantai bawah tempat parkir motor dan truk.

Warga Kediri itu mengaku tidak hanya melihat api di dek bawah. Asap hitam dan tebal membuat pandangan tak jelas. Banyak penumpang yang juga mengaku tidak bisa bernapas terkena asap tersebut.

"Kita lari ke bawah ternyata api sudah besar. Kita akhirnya naik, tapi pas di atas banyak penumpang. Mau turun lagi asap wes gak mampu (Sudah tidak mampu)," kata Sujiman saat ditemui detikcom di Sabtu (24/8/2019).

Lantaran ABK tak ada yang mampu memadamkan api, para penumpang mengambil pelampung dan naik sekoci. Dirinya pun akhirnya terjun ke laut.

"Kita wes tidak mikir barang yang penting saya dan istri selamat kapal terbakar dan api sudah besar, instruksinya hanya kumpul di atas. Tapi setelah saya turun (terapung di laut) hampir empat jam enggak ada reaksinya gimana dari pihak kapal," kenangnya.

Selama dia dan istrinya terapung di lautan selama 4 jam lebih, Sujiman merasa saat itu hidupnya di ujung tanduk. Dia dan istrinya berdoa dan berharap ada pertolongan datang. Selama 4 jam itu pula dirinya mencoba bertahan dan cemas.

"Takut ada gelombang tinggi. Pokoknya banyak yang menangis dan teriak meminta tolong waktu itu. Antar penumpang saling menguatkan saat itu karena gelap," tambahnya.

Empat jam lamanya terombang-ambing, akhirnya kapan nelayan datang. "Kalau tidak ada nelayan mungkin kita innalillahi di tengah laut. Yang nurunin ya bareng-bareng, empat jam di sekoci terapung di laut baru ditolong nelayan," tegasnya.

Ratusan korban selamat KM Santika Nusantara yang terbakar di Pulau Masalembu Kabupaten Sumenep, sebanyak 161 penumpang. Penumpang yang selamat diangkut KM Putera Tunggal 8, melalui Pelabuhan Kalianget. Mereka langsung mendapatkan perawatan medis karena sebagian mengalami luka-luka. https://bit.ly/2O5Zb8Z

KM Santika Nusantara Terbakar, 4 Penumpang Tewas 23 Hilang

 KM Santika Nusantara dari Surabaya menuju Balikpapan terbakar di Perairan Masalembu, Sumenep, Madura, Kamis (22/8) sekitar pukul 20.45 WIB. Dari kejadian ini, empat penumpang meninggal dunia.

"Empat orang meninggal laki-laki," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumenep Abd Rahman Riadi saat dihubungi di Surabaya, Jumat (23/8/2019).

Rahman memaparkan dari data yang dikumpulkannya, ada 136 penumpang selamat dan empat penumpang ditemukan meninggal. Sementara tim SAR gabungan menyisir lokasi kejadian karena diperkirakan masih ada penumpang yang belum ditemukan.

Sebelumnya, dari data manifes, kapal mengangkut 111 penumpang. Namun kenyataan di lapangan berbeda. Jumlah penumpang melebihi data manifes kapal. Rahman mengatakan dari informasi anak buah kapal, kapal tersebut mengangkut 163 penumpang. Totalnya, masih ada 23 penumpang yang belum ketemu.

"Kami masih mencari 23 penumpang yang masih hilang," imbuhnya.

Tak hanya itu, data penumpang juga simpang siur. Karena penumpang yang ada di kapal berbeda dengan data di manifes.

Sementara itu, dari kesaksian anak buah kapal, Rahman menceritakan jika mereka sempat mencoba mematikan api dan mengevakuasi penumpang menggunakan sekoci. Namun kendalanya, lokasi kapal berada sekitar delapan mil dari Pulau Masalembu, yang memakan perjalanan sekitar 18 jam dari Sumenep.

Selain itu, Rahman mengatakan proses evakuasi juga dibantu nelayan dan tagana. Rahman menyebut pihaknya juga meminta bantuan dari Kantor SAR Balikpapan karena lokasinya lebih dekat dibanding dengan Kantor SAR Surabaya.

Kini, pihaknya masih berupaya untuk melakukan evakuasi. Terlebih, cuaca yang tidak mendukung menjadi salah satu penghambat.

"Cuaca di sekitar lokasi berangin sehingga menyulitkan evakuasi yang dilakukan oleh kapal-kapal nelayan yang rata-rata ukurannya kecil," pungkasnya. https://bit.ly/2pCfwsJ