Kamis, 21 November 2019

Wanita Ini Idap Kondisi Langka, Kedalaman Miss V Cuma 2 Cm

Seorang wanita mengalami kekerasan yang dilakukan suaminya, setelah diketahui punya saluran vagina pendek. Dikutip dari Mirror, wanita tersebut menikah setelah dijodohkan dengan suaminya di Pakistan.

Dalam laporan BMJ Case Reports, wanita yang tidak disebutkan identitasnya baru mengetahui kondisinya usai pernikahan. Wanita tersebut merasa sakit luar biasa saat penetrasi seks yang tidak berhasil.

Suaminya yang marah kemudian meninggalkan istrinya yang kesakitan fisik dan mental. Suaminya bahkan menyuruh wanita tersebut pulang ke rumah orang tuanya untuk pengobatan.

Wanita tersebut ternyata tidak menstruasi dan merasa sakit di perut bagian bawah. Dia sempat memberi tahu ibunya namun dianggap gangguan sementara, sehingga perjodohan dilanjutkan.

Setelah konsultasi dengan dokter, panjang saluran vagina wanita tersebut ternyata hanya 2 sentimeter. Dia mengalami transverse vaginal septum, yaitu kondisi vagina atas dan bawah yang terbagi. Sekilas vagina wanita tersebut tampak normal untuk usia 20 tahunan, meski ternyata sangat pendek.

Dokter kemudian melakukan operasi untuk menyambungkan vagina bagian atas dan bawah. Operasi dilakukan dengan membuang lapisan yang membatasi vagina dan menyambungkannya. Penyambungan menggunakan silikon yang dibungkus lapisan serupa kondom mengikuti bentuk saluran vagina. Setelah 3 minggu, sambungan tersebut dibuang setelah diketahui saluran vaginanya sudah tersambung.

Setelah 7 bulan, wanita tersebut memiliki kehidupan rumah tangga yang bahagia dan bisa punya anak. Dia bersyukur sempat dioperasi, setelah sebelumnya mengalami kekerasan dari keluarganya sendiri, lingkungan, dan dianggap bukan wanita jadi-jadian. https://bit.ly/2s55K3h

Waduh, Kondisi Langka Bikin Miss V Wanita Ini Bisa Hasilkan ASI

Seorang wanita bisa mengalami perubahan tubuh usai melahirkan. Namun bagi satu wanita asal Austria, perubahan tubuhnya bisa dibilang cukup unik karena ia dilaporkan dalam jurnal Obstetrics & Gynecology mulai memproduksi air susu di organ intim.

Spesialis kandungan dr Richard Mayer dari Kepler University Hospital menyebut bahwa pasien wanita berusia 29 tahun tersebut awalnya datang dengan keluhan nyeri di vulva, bagian luar dari vagina, usai melahirkan. Pemeriksaan melihat ada banyak pembengkakan di area jahitan.

Dokter sempat mengira kalau cairan putih yang keluar dari pembengkakan di vulva pasien adalah nanah. Tapi pindaian ultrasound ternyata menemukan hal lebih langka, ada jaringan yang mirip seperti jaringan penghasil susu di payudara.

Dikutip dari Live Science pada Rabu (12/6/2019), sang wanita didiagnosis dengan kondisi jaringan payudara ektopik (EBT). Menurut dr Richard ini adalah kasus langka karena biasanya EBT ditemukan di area ketiak atau areola.

Diperkirakan sekitar 1-5 persen wanita lahir dengan EBT. Menurut artikel di American Journal of Roentgenology EBT bisa diangkat lewat operasi bila menyebabkan ketidaknyamanan untuk pasien.

Pada kasus sang wanita dalam laporan, pembengkakan terjadi karena jahitan di vulva menyumbat aliran susu. Dokter mencabut jahitan tersebut dan keluhan nyeri sang wanita berangsur mereda.

Setelah dua minggu produksi air susu di vulva sang wanita perlahan berkurang dan ia bisa menyusui dengan normal. https://bit.ly/35n8d7o

Rabu, 20 November 2019

Tanggapi Penolakan Jadi Bos Pertamina, Ahok: Hidup Gue Ditolak Melulu

Muncul penolakan dari Serikat Pertamina terkait isu Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ramai diperbincangkan akan menjadi petinggi Pertamina. Ternyata Ahok menanggapi santai soal penolakan itu.

"Hidup gue ditolak melulu, kok, ha-ha-ha...," kata Ahok sebelum mengisi Workshop Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota di Hotel Grand Arkenso, Semarang, Rabu (20/11/2019).

Ia menjelaskan wajar ada penolakan sehingga, saat ditanya tanggapan soal penolakan, Ahok menjawab santai.

"Hidup ini tidak ada yang setuju 100 persen, Tuhan saja ada yang nentang, kok," lanjutnya.

Namun Ahok dengan tegas mengatakan siap jika ternyata benar ditugasi sebagai petinggi Pertamina. https://bit.ly/2OmPjXm

"Kalau ditunjuk dan diminta tugas, ya kita siap," tegasnya.

Untuk diketahui, kabar Ahok menjadi petinggi Pertamina mendapat penolakan dari Serikat Pekerja Pertamina yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu dan PA 212.

Kementerian Bantah Lirik Ahok Jadi Bos BUMN karena Faktor Pertemanan

Kementerian BUMN menanggapi cuitan Waketum Gerindra, Fadli Zon yang menyebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bakal jadi Bos Pertamina karena bersahabat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kementerian BUMN menilai Ahok layak dipilih karena dinilai memiliki kapasitas mengurusi BUMN.

"Ya nggak (karena pertemanan) gitu lah. Kami pilih Pak Ahok jadi salah satu pengurus di BUMN itu tujuannya karena Pak Ahok memiliki kapasitas. Semua mengakui kok kalau untuk urusan kapasitas, Pak Ahok ada kemampuan itu," kata staf khusus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga, saat dihubungi detikcom pada Senin (18/11/2019).

Arya kemudian menyinggung ketika Gerindra menunjuk Ahok menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub 2012. Menurut Arya Gerindra pasti menunjukan Ahok sebagai kandidat Wagub DKI karena kinerjanya.

"Saya yakin ya dulu itu ya ketika Gerindra meminta Pak Ahok jadi Wagub DKI Jakarta, dan termasuk Bang Fadli Zon loh, tentu karena melihat kinerja Pak Ahok, sehingga Gerindra itu akhirnya meminta Pak Ahok jadi Wagub DKI Jakarta. Semua tahu itu," ucap Arya.

Arya menyebut saat itu Ahok dipilih jadi Wagub DKI Jakarta juga bukan karena persahabatannya dengan Fadli Zon dan Prabowo. Menurutnya, Ahok dipilih Gerindra karena kapasitas yang baik.

"Saya yakin ketika Gerindra meminta Pak Ahok jadi Wagub karena punya kapasitas yang baik, bukan karena teman dekat Pak Prabowo atau teman dekat Pak Fadli Zon," ungkapnya.

Sebelumnya Fadli Zon, ikut berkomentar soal rencana pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi pejabat BUMN. Dia menyinggung hubungan pertemanan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ahok.

"Kalau P @jokowi mengangkat Ahok menjadi pejabat BUMN, itu menunjukkan hubungan mereka yang dalam," tulis Fadli Zon di Twitter, Senin (18/11).

"Bukan sekedar teman politik, tapi teman sejati," sambungnya. https://bit.ly/2Xsdl7I