Rabu, 20 November 2019

Ahok Bakal Jadi Bos BUMN, Sandiaga Uno: Tak Boleh Berpolitik!

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dikabarkan akan menjadi bos salah satu BUMN. Mantan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno menyampaikan pendapatnya saat ditanyai detikcom pada Kamis (14/11/2019) di gedung Trans Tv, Tendean, Jakarta.

Dalam keterangannya ia menjelaskan kalau dari sisi korporasi BUMN, penunjukan pimpinan komisaris dan direksi BUMN itu harus melalui satu program penilaian yang sangat komprehensif.

"Saya melihatnya kalau dari sisi korporasi BUMN, itu kan penunjukan pimpinan komisaris dan direksi itu harus sudah melalui satu program yang sangat komprehensif ya. Kajiannya dari segi right man at the right place, background-nya dan juga kontribusi yang diharapkan kalau di dewan komisaris seperti apa dan di dewan direksi seperti apa, dan karena ini kita bicara BUMN yang milik rakyat tentunya proses itu juga saya yakin Pak Erick sangat menguasai karena dia dari dunia korporasi," jelas Sandiaga. https://bit.ly/2rauoPk

"Nah kita mesti pisahkan aspek politiknya dalam penunjukan itu karena siapapun yang masuk di BUMN itu tidak boleh lagi berpolitik dan tidak boleh menjadi pengurus atau pimpinan dari partai politik. Jadi saya yakin ada prosesnya," tambahnya lagi.
Menurutnya, dari sudut pandang korporasi, untuk menunjuk komisaris maupun direksi ada pertimbangannya dan melalui review matrix. Karenanya saya dia berharap agar kita tidak terlalu berspekulasi dengan kabar pengangkatan Ahok ke jajaran salah satu BUMN.

"Kalau kami dari korporasi sih sangat detail itu, untuk menunjuk komisaris dan menunjuk direksi pertimbangannya seperti apa akan melalui review matrix dan saya yakin kalau kita jangan terlalu berspekulasi, jangan men-judge, kita tunggu hasil kajian dari temen-temen di BUMN kita dengarkan pertimbangannya" Ucap Sandiaga.

"Ya saya lihat masukan dari masyarakat tentunya akan menjadi pertimbangan, dan karna ini akan menjadi pimpinan daripada BUMN besar BUMN strategis yang mengurus hajat hidup orang banyak tentu salah satu stakeholdersnya adalah masyarakat itu sendiri" kata Sandiaga.

Erick Thohir Blak-blakan Ahok Bakal Jadi Bos BUMN, Kritik dari PA 212

Berita terpopuler detikFinance Kamis (14/11/2019) masih tentang Basuki Tjahaja Purnama. Pria yang beken disapa Ahok itu akan menjadi bos BUMN.

Menteri BUMN Erick Thohir pun buka-bukaan seputar rencana Ahok menjadi bos BUMN. Sebelumnya Erick dan Ahok telah ngobrol bareng di Kementerian BUMN, Rabu (13/11/2019).

Berita terpopuler lainnya masih tentang Ahok, tapi tentang kritik yang datang dari Persaudaraan Alumni (PA) 212. Ketua umum PA 212 Slamet Maarif kritik keras rencana penempatan Ahok di BUMN.

Erick Thohir Buka-bukaan Ahok Bakal Jadi Bos BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjelaskan alasan dirinya mengajak Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok gabung ke BUMN. Keduanya telah bertemu kemarin di kantor Erick.

Menurutnya rekam jejak Ahok sudah terbukti sukses melakukan pembangunan dan itu dia nilai bisa terus dilakukan karena konsistensinya. https://bit.ly/2D0rlfs

"Ya saya rasa beliau juga tokoh yang konsisten yang sudah jelas track record-nya bisa terus membangun," kata Erick ditemui di Kompleks Istana, Jakarta, Kamis (14/11/2019).

Dia menilai BUMN perlu banyak figur yang bisa membantu perusahaan negara tersebut. Ahok adalah salah satu yang diharapkan untuk itu.

"Ya saya rasa di BUMN dengan 142 perusahaan kita perlu figur-figur yang jadi bisa pendobrak," sebutnya.

Menhub Prediksi Harga Tiket Kereta Kencang JKT-SBY Rp 400.000

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi harga tiket Kereta Kencang Jakarta-Surabaya berada di kisaran Rp 400.000.

Budi mengatakan, pemerintah tak akan mensubsidi tarif tiket Kereta Kencang JKT-SBY ini.

"Kurang lebih Rp 400 ribu. Itu menjadi nilai yang sangat diminati. Nah oleh karenanya kita akan optimalisasikan antara berapa investasi, berapa yang kita bebankan. Karena ini tidak mungkin subsidi," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Hotel Pullman, Jakarta,, Selasa (24/9/2019).

Tarif tersebut, menurut Budi akan sangat kompetitif bagi masyarakat.

"Ini pasti memberikan suatu alternatif bagi masyarakat dari Jakarta ke Surabaya, dan Surabaya ke Jakarta dan bisa menjadi alternatif dengan moda angkutan yang lain," kata Budi.

Meski begitu, ia memastikan keberadaan Kereta Kencang JKT-SBY ini tak akan mematikan pasar pesawat.

"Enggak (mematikan pasar pesawat). Kita kolaborasi, kan tetap ada yang senangnya terbang," imbuh dia.

Namun, Budi mengatakan prediksi tarif tersebut bisa saja berubah. Pasalnya, harga tiket akan mempertimbangkan nilai investasi dengan target balik modal. Perlu diketahui, nilai investasi proyek ini diwacanakan tembus Rp 60 triliun.

"Dengan return (balik modal) katakanlah 10 tahun. Akan ketemu Rp 400.000. Tapi ini belum final. Ekspetasi kita itu Rp 400.000-450.000. Tapi kalau ternyata investasinya lebih dari Rp 60 triliun mungkin harganya juga akan naik," tandasnya. https://bit.ly/2r5Ar86

Soal Peluang Jadi Bos BUMN, Sandiaga Uno: Tidak Ada Tawaran

Mantan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno buka suara soal peluang diajak menjadi petinggi di BUMN. Apa kata sahabat Menteri BUMN Erick Thohir itu?

Sandiaga mengaku tak pernah membicarakan soal jabatan di perusahaan negara dengan Erick. Dia juga tak pernah menerima tawaran tersebut.

"Nggak ada, tidak ada tawaran, tidak ada pembicaraan," kata dia di JW Marriott Hotel, Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Dia menyatakan akan tetap berkontribusi dan bersedia membantu Erick dalam membesarkan BUMN, namun tetap di luar pemerintahan.

"Saya bilang berkontribusi untuk pembangunan pemerintah itu nggak perlu harus menjabat menteri atau pejabat BUMN tapi di mana pun kita berada," jelasnya.

Bantuan itu pun sudah dia sampaikan kepada Erick secara pribadi melalui pesan singkat. Dia juga kembali menekankan bahwa tak pernah membahas tawaran posisi untuknya di BUMN bersama Erick.

"Saya sampaikan, saya pasti akan membantu pemerintah untuk merealisasikan target-targetnya. Tapi tentunya ya pembicaraan tadi yang disampaikan tentang posisi di BUMN strategis, kami tidak pernah berdiskusi mengenai posisi-posisi spesifik. Jadi mudah-mudahan teman-teman bisa klarifikasi juga," tambahnya. https://bit.ly/2KDNfJI