Rabu, 20 November 2019

Berhenti Memusuhi Nasi! Salahkan Porsi Jika Gemuk atau Kena Diabetes

Nasi merupakan sumber karbohidrat yang jadi salah satu sumber pangan masyarakat Indonesia. Tapi nasi 'katanya' bikin diabetes karena kandungan gulanya. Benarkah demikian?

Ahli metabolik endokrin Dr dr Aris Wibudi, SpPD-KEMD yang juga Ketua Umum PEDI (Perhimpunan Edukasi Diabetes Indonesia) menegaskan bahwa diabetes tidak semata-mata diakibatkan oleh nasi.

"Tidak ada nasi menyebabkan diabetes. Jangan salah. Tetapi nasi yang berlebihan bisa meningkatkan gula darah. Terutama pada diabetes," katanya pada Senin (11/11/2019).

Mau nasi putih, merah, atau hitam, ketiganya sebenarnya boleh dikonsumsi. Asal kadar gula darahnya terjaga.

"Sebetulnya semua nasi sama. Nasi merah, putih, hitam, sama. Yang penting jumlahnya. Makin banyak jumlahnya makin tinggi kenaikan gula darah," pungkas dr Aris.

Menurutnya anggapan bahwa nasi bisa menyebabkan diabetes itu muncul karena banyak yang tidak peduli pada porsi nasi dalam setiap makan. Selain itu juga kabar burung yang muncul di media sosial yang tidak jelas asal-usulnya. https://bit.ly/2CVmj3V

Tentang Nasi Putih, Benarkah Mitos Diabetes dan Bikin Gemuk?

 Anda suka makan nasi putih banyak-banyak? Kenali lebih dalam tentang nasi putih.

Saat ini, orang-orang kerap mengurangi makan nasi putih. Padahal makan nasi putih sangat enak. Apalagi kalau dimakan hangat-hangat dengan ikan asin dan sambal.

Bahkan ada yang mengganti nasi putih dengan nasi merah atau nasi hitam. Nasi merah dan nasi hitam banyak mengandung serat, sehingga kamu akan kenyang lebih lama jika mengonsumsinya.

Sedangkan nasi putih, secangkir yang sudah dimasak sebanyak 158 gram mengandung air 108,14 gram, protein 4,25 gram, lemak 0,44 gram, serat 0,6 gram, mineral 162,67 mg, dan vitamin 2,911 mg. Nah, kalori yang terkandung dalam nasi putih yakni 205 kkal.

Untuk kandungan gula, nasi putih mengandung 0,08 gram. Mengonsumsi nasi putih berlebihan berpotensi menyebabkan diabetes. Hal ini karena nasi putih mengandung zat pati dan bisa membebani tubuh dengan gula darah. Karena itulah dapat meningkatkan risiko terkena diabetes.

Lalu bagaimana mitos tentang nasi putih bikin gemuk? Nasi putih mengandung karbohidrat 44,51 gram. Jadi kalau kamu makan terlalu banyak, makan kandungan karbohidrat di tubuh akan banyak. Kalau ingin menurunkan berat badan, batasi porsi nasi saat makan. Termasuk sumber karbohidrat lainnya yang mempunyai kalori tinggi.

Kalau kamu ingin menurunkan berat badan, batasi porsi nasi putih. Selain nasi putih, sumber karbohidrat lain seperti roti, ubi, dan singkong, yang mempunyai kalori tinggi juga harus dikurangi. Namun jangan tidak makan sama sekali nasi putih. Tubuh memerlukan karbohidrat untuk menunjang aktivitasmu. Kombinasikan makan nasi putih, lauk, dan sayur-sayuran. Perbanyak sayur-sayuran karena mengandung kalori rendah. https://bit.ly/2CZMw1c

Bukan Sepenuhnya Salah Nasi, Ini Penyebab Diabetes yang Sesungguhnya

Hampir semua penduduk Indonesia mengonsumsi nasi sebagai makanan pokok. Meski sudah makan banyak, rasanya belum afdol dan perut tidak kenyang kalau belum makan nasi.

Namun nasi disebut-sebut sebagai penyebab utama diabetes pada penduduk Indonesia. Banyak yang selalu mewanti-wanti agar tak makan nasi jika tidak ingin mengidap diabetes.

Diabetes adalah penyakit kronis yang disebabkan ketidakmampuan tubuh memproduksi hormon insulin yang disertai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Di Indonesia sendiri, angka penduduk yang mengidap diabetes diperkirakan mencapai 10 juta jiwa.

Penyebab diabetes bisa beragam. Faktor utama adalah kebiasaan atau pola hidup yang tidak sehat. Spesialis Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam dari FKUI, dr Em Yunir SpPD-KEMD menyebut nasi sering dikaitkan sebagai penyebab diabetes karena memang banyak orang Indonesia yang terlalu berlebihan memakannya. https://bit.ly/2CXHu58

"Jadi kalau melihat pola makan kita sebelumnya itu kebanyakan makan nasi, jadi nasi dulu sebelum lauk pauk. Sebenarnya bukan hanya nasi yang jadi masalah tapi kandungan karbohidrat dari masing-masing makanan," katanya saat dijumpai detikcom di Gedung Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Senin (11/11/2019).

Menurutnya makanan tinggi kalori apapun yang dikonsumsi berlebihan akan memicu kenaikan gula darah dan diabetes. Bisa dari roti, tepung-tepungan dan mie instan. Selain itu, asupan berlebihan yang tidak disertai dengan olahraga yang teratur pun menjadi pemicu diabetes.

"Misal nggak makan nasi tapi snack manis, maka kalorinya juga makin banyak. Belum lagi lauk dan sebagainya. Jadi bukan hanya sekadar nasinya," pungkasnya

Saran Dokter Agar Makan Nasi Tak Bikin Gemuk

Karena kandungan kalorinya, nasi sering dianggap sebagai biang keroknya diabetes dan kegemukan. Padahal nasi tidak sejahat itu, lho.

Nasi disebut-sebut punya kandungan gula yang bisa menyebabkan diabetes. Namun menurut ahli metabolik endokrin Dr dr Aris Wibudi, SpPD-KEMD yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PEDI (Perhimpunan Edukasi Diabetes Indonesia), pengidap diabetes tak perlu sampai harus menghilangkan nasi dari piringnya. Sebab, nasi dapat menaikkan gula darah hanya ketika dikonsumsi berlebihan.

"Secara umum, kalau mau secara global, nasinya, kentangnya, atau mi-nya itu cuma 1/4 porsi. Proteinnya 1/4 porsi, sayurnya 1/2 porsi," jelasnya pada detikcom, Senin (11/11/2019).

Supaya tetap makan sehat nan enak, dr Aris menyarankan agar selalu memprioritaskan sayuran setiap kali makan.

"Prinsipnya orang diabetes harus enak makannya. Tapi komposisinya diperbaiki, jauh lebih banyak sayurnya 2 kali lipat dari nasinya. Kemudian proteinnya juga sama komposisinya dengan nasi. Jadi makannya orang diabetes boleh enggak (dengan) nasi uduk? Yang penting nasi uduknya tetep 1 porsi, protein 1 porsi, sayurnya 2 porsi. Jadi bukan berarti enggak boleh," jelas dr Aris. https://bit.ly/2s0uw4B