Jumat, 25 Juni 2021

3 RS COVID-19 DKI Hanya Tangani Pasien Gejala Berat-Kritis, Apa Kriterianya?

  Kementerian Kesehatan secara resmi menunjuk tiga rumah sakit vertikal di DKI Jakarta menjadi RS khusus COVID-19. Ketiga rumah sakit tersebut adalah RS Pusat Infeksi Sulianti Saroso, RS Paru Persahabatan, dan RS Fatmawati.

Direktur RSPI Sulianti Saroso, dr Mohammad Syahril, SpP, MPH, mengatakan secara berkala menambah kapasitas tempat tidur dan tenaga kesehatan untuk melayani pasien COVID-19.


Namun satu hal yang menjadi catatan adalah baik RSPI Sulianti Saroso juga RSP Persahabatan dan RS Fatmawati hanya menerima pasien COVID-19 bergejala berat dan kritis.


"Masyarakat kami harapkan untuk ke RS Sulianti Saroso maupun ke Persahabatan tentu yang sudah betul-betul berat dan kritis," kata dr Syahril dalam konferensi pers, Kamis (24/6/2021).


Senada, Plt Direktur RS Fatmawati, dr Azhar Jaya SKM MARS, juga menyampaikan kriteria masuk pasien COVID-19 di rumah sakit yakni mereka yang bergejala berat hingga kritis. Pasien Corona tanpa gejala atau ringan disarankan untuk isolasi mandiri atau isolasi terpusat seperti di RSDC Wisma Atlet.


"Pasien dengan komorbid, saturasi oksigen di bawah 90, ini bisa masuk ke rumah sakit,"


Selain itu, pasien Corona bergejala sedang namun memiliki penyakit penyerta atau komorbid seperti diabetes melitus, ginjal, atau kondisi lain yang mendasari, juga untuk selalu dipantau dan dibawa ke rumah sakit jika terjadi perburukan.

https://maymovie98.com/movies/flirting-scholar-from-the-future/


5 Alasan di Balik Selalu Merasa 'Horny' Setiap Waktu


Pernah mengalami libido yang tiba-tiba meningkat drastis, sehingga menjadi lebih mudah terangsang? Biasanya, libido yang meledak-ledak terjadi ketika seseorang memasuki masa pubertas. Perasaan mudah terangsang tersebut merupakan hal yang sangat normal terjadi.

Meski merasa terangsang merupakan respons alami dari tubuh, gairah seks yang sudah membuat tidak nyaman dan kerap mengganggu aktivitas sehari-hari perlu diwaspadai.


Banyak faktor yang bisa mempengaruhi libido yang mendadak meledak-ledak, seperti faktor biologis, psikologis, dan sosial. Namun, jika kamu tiba-tiba menjadi lebih mudah terangsang dari biasanya, maka ada sejumlah kemungkinan penyebabnya.


Dikutip dari laman Healthshots, berikut 5 kemungkinan yang menyebabkan gairah seks mendadak meningkat drastis.


1. Perubahan hormon

Seperti diketahui, perubahan hormon berperan penting terhadap dorongan seks. Tingkat hormon sendiri bisa berbeda-beda sesuai dengan usia, terutama saat seseorang memasuki masa pubertas dan memasuki masa menopause. Perubahan pada hormon ini merupakan penyebab paling umum yang menyebabkan kamu menjadi lebih mudah terangsang.


2. Siklus menstruasi

Wanita mungkin sudah menyadari bahwa saat memasuki siklus menstruasi gairah seks mendadak meningkat. Pasalnya, saat menstruasi, terdapat perubahan pada hormon estrogen dan progesteron yang mempengaruhi naik atau turunnya libido.


Walhasil, wanita menjadi lebih mudah terangsang di masa-masa paling suburnya. Tak perlu khawatir jika kerap merasa demikian saat menstruasi, sebab hal ini menandakan bahwa kamu memiliki sistem reproduktif yang sehat.


3. Masturbasi

Kebanyakan orang berpikir bahwa masturbasi bisa memenuhi hasrat untuk bercinta. Padahal sebenarnya, masturbasi justru akan membuat libido semakin meledak-ledak, sehingga kamu menjadi lebih mudah terangsang lantaran adanya peningkatan aktivitas seksual.

https://maymovie98.com/movies/flirting-scholar/

DKI Rekor 7.505 Kasus! Ini Sebaran 20.574 Kasus Baru COVID-19 RI 24 Juni

 Indonesia mencatat penambahan 20.574 kasus baru COVID-19, Kamis (24/6/2021). Total kasus positif saat ini sebanyak 2.053.995.

Provinsi DKI Jakarta mencatat penambahan kasus terbanyak dengan jumlah 7.505 kasus. Di bawahnya, terdapat Jawa Tengah dengan 4.384 kasus dan Jawa Barat dengan 3.053 kasus.


Berikut detail perkembangan virus Corona di RI per Kamis (24/6/2021):


Kasus positif bertambah 20.574 menjadi 2.053.995

Pasien sembuh bertambah 9.201 menjadi 1.826.504

Pasien meninggal bertambah 355 menjadi 55.949

Tercatat sebanyak 136.896 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 126.696.


Sebaran 20.574 kasus baru COVID-19 di Indonesia pada Kamis (24/6/2021):


DKI Jakarta: 7.505 kasus

Jawa Tengah: 4.384 kasus

Jawa Barat: 3.053 kasus

Jawa Timur: 945 kasus

DI Yogyakarta: 791 kasus

Banten: 599 kasus

Kepulauan Riau: 459 kasus

Kalimantan Timur: 336 kasus

Riau: 295 kasus

Sumatera Barat: 206 kasus

Kalimantan Barat: 189 kasus

Sumatera Utara: 185 kasus

Bali: 181 kasus

Kalimantan Tengah: 172 kasus

Sumatera Selatan: 144 kasus

Bengkulu: 141 kasus

Papua Barat: 124 kasus

Lampung: 121 kasus

Maluku Utara: 121 kasus

Bangka Belitung: 120 kasus

Nusa Tenggara Timur: 104 kasus

Sulawesi Selatan: 100 kasus

Aceh: 73 kasus

Jambi: 43 kasus

Kalimantan Selatan: 39 kasus

Sulawesi Tengah: 39 kasus

Kalimantan Utara: 27 kasus

Sulawesi Tenggara: 26 kasus

Sulawesi Utara: 20 kasus

Sulawesi Barat: 13 kasus

Papua: 10 kasus

Nusa Tenggara Barat: 9 kasus.

https://maymovie98.com/movies/atm-5/


3 RS COVID-19 DKI Hanya Tangani Pasien Gejala Berat-Kritis, Apa Kriterianya?


 Kementerian Kesehatan secara resmi menunjuk tiga rumah sakit vertikal di DKI Jakarta menjadi RS khusus COVID-19. Ketiga rumah sakit tersebut adalah RS Pusat Infeksi Sulianti Saroso, RS Paru Persahabatan, dan RS Fatmawati.

Direktur RSPI Sulianti Saroso, dr Mohammad Syahril, SpP, MPH, mengatakan secara berkala menambah kapasitas tempat tidur dan tenaga kesehatan untuk melayani pasien COVID-19.


Namun satu hal yang menjadi catatan adalah baik RSPI Sulianti Saroso juga RSP Persahabatan dan RS Fatmawati hanya menerima pasien COVID-19 bergejala berat dan kritis.


"Masyarakat kami harapkan untuk ke RS Sulianti Saroso maupun ke Persahabatan tentu yang sudah betul-betul berat dan kritis," kata dr Syahril dalam konferensi pers, Kamis (24/6/2021).


Senada, Plt Direktur RS Fatmawati, dr Azhar Jaya SKM MARS, juga menyampaikan kriteria masuk pasien COVID-19 di rumah sakit yakni mereka yang bergejala berat hingga kritis. Pasien Corona tanpa gejala atau ringan disarankan untuk isolasi mandiri atau isolasi terpusat seperti di RSDC Wisma Atlet.


"Pasien dengan komorbid, saturasi oksigen di bawah 90, ini bisa masuk ke rumah sakit,"


Selain itu, pasien Corona bergejala sedang namun memiliki penyakit penyerta atau komorbid seperti diabetes melitus, ginjal, atau kondisi lain yang mendasari, juga untuk selalu dipantau dan dibawa ke rumah sakit jika terjadi perburukan.

https://maymovie98.com/movies/judge-dredd/