Myokymia atau kedutan mata kanan atas adalah kejang otot yang biasanya terjadi pada kelopak mata atas secara berulang. Namun, kedutan ini bisa terjadi pada kelopak mata kanan atas maupun kanan bawah.
Kedutan yang terjadi biasanya berupa gerakan ringan dan lembut. Namun, pada beberapa kasus kedutan juga terasa sangat kencang sehingga kelopak mata terpaksa untuk menutup dengan sendirinya. Kondisi ini biasa disebut blefarospasme.
Kedutan mata kanan atas tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak berbahaya. Kedutan juga akan sembuh dengan sendirinya. Lantas, apa sih yang menyebabkan mata kedutan?
Kedutan mata kanan atas sebenarnya bisa terjadi begitu saja tanpa penyebab apapun. Namun, kedutan bisa dipengaruhi oleh beberapa hal berikut ini.
Iritasi mata
Tegang kelopak mata
Kelelahan
Kurang tidur
Terlalu banyak beraktivitas
Efek samping obat
Konsumsi alkohol, rokok, dan kafein berlebih
Meski tidak berbahaya, kedutan mata kanan atas harus tetap diperhatikan. Pasalnya, kedutan bisa menjadi kronis sehingga kedutan menjadi tidak terkendali.
Jika sudah ada di tahap kronis, bukan hanya kedutan mata kanan atas, tetapi kedutan akan memburuk dari waktu ke waktu dan memengaruhi kedua mata. Efek terburuknya adalah pandangan menjadi kabur, sensitif terhadap cahaya, dan kejang pada wajah.
Apa saja tanda jika kedutan mata atas sudah ada di tahap kronis? Dikutip dari Healthline, berikut adalah tanda jika kedutan sudah parah dan membutuhkan bantuan dokter untuk menyembuhkannya.
Mata menjadi merah, bengkak, dan berair
Kelopak mata atas menjadi turun
Kelopak mata jadi tertutup sepenuhnya saat kedutan terjadi
Kedutan mata kanan atas terjadi terus menerus dalam beberapa minggu
Kedutan mulai berimbas pada bagian lain di wajah
https://maymovie98.com/movies/woman-from-the-torrid-land/
Bukan Kos-kosan, Ini Hunian Co-Living Pertama di Asia Tenggara
PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menghadirkan model hunian kaum milenial "co-living" untuk segmen mahasiswa. Proyek kolaborasi dengan perusahaan asal Singapura, Cove disebut bakal menjadi co-living pertama di Asia Tenggara.
"Kami memiliki visi yang sama untuk membangun komunitas, memberikan dampak, dan menjadi alasan bagi masyarakat untuk dapat hidup dengan nyaman dan pantas dengan menyediakan hunian terbaik kepada jutaan orang di Asia, khususnya di Indonesia," kata CEO LPKR John Riady, dikutip dari siaran pers, Kamis (24/6/2021).
Menurut Co-founder dan CEO Cove Guillaume Castagne hunian dengan nama Cove Hillcrest ini berbeda dengan hunian lain seperti apartemen dan kos, co-living tidak hanya berbagi atap saja, tetapi para penyewa menjadi bagian dari komunitas.
"Hunian Co-living Cove terletak di lokasi strategis sehingga dapat memenuhi kebutuhan transportasi penyewa," katanya.
Letak hunian ini di kawasan kota mandiri Lippo Karawaci, Tangerang. Hunian dengan nama Cove Hillcrest ini tersedia sekitar 138 kamar. Hunian itu akan diluncurkan resmi pada 30 Juli 2021 mendatang. Namun, pemesanan hunian dapat dilakukan mulai hari ini.
Adapun harga kamarnya, untuk kamar single standar tanpa view seharga Rp 4 juta per bulan. Kasur queen tanda view seharga Rp 4,2 juta/bulan, kasur single dengan view Rp 4,7 juta/bulan, dan kasur queen dengan view Rp 4,9 juta/bulan.
Modal kamar Midi, untuk kasur quen tanpa view Rp 4,7 juta/bulan, dan kasur queen dengan view Rp 5,3 juta/bulan. Untuk model Kamar Roomy, untuk kasur single seharga Rp 5,5 juta/bulan dan kasur queen Rp 5,7 juta/bulan. Terakhir model kamar ALL in One seharga Rp 5,8 juta - 6,1 juta/bulan.
Harga per kamar itu pun diklaim terjangkau.Guillaume mengatakan dengan harga itu sudah termasuk semua unit fully-furnished dengan fasilitas lengkap, housekeeping, dan seluruh fasilitas yang disediakan.