Senin, 14 Juni 2021

Seluk Beluk Kabar Bill Gates Selingkuh yang Bikin Geger

 Citra baik-baik yang selama ini cukup identik dengan sosok Bill Gates terancam goyah menyusul berbagai kabar tak sedap pasca pengumuman ia cerai dengan sang istri, Melinda. Salah satu yang mengejutkan adalah perselingkuhan dengan seorang karyawan Microsoft.

Laporan yang pertama kali dibeberkan Wall Street Journal ini menyebut Dewan Direksi Microsoft menggelar investigasi atas perselingkuhan itu di tahun 2019. Gates resign dari Dewan Direksi sebelum penyelidikan yang juga melibatkan biro hukum luar selesai dan belum ada konklusinya.


"Dalam pemeriksaan, beberapa anggota direksi memutuskan bahwa tidak lagi pantas bagi Tuan Gates untuk duduk sebagai direksi perusahaan software yang ia dirikan dan pimpin selama beberapa dekade. Gates mengundurkan diri sebelum investigasi komplet," sebut WSJ.


Microsoft sudah membenarkan bahwa Gates dilaporkan memulai relasi intim dengan seorang pegawai Microsoft pada tahun 2000 dan telah dilakukan investigasi.


Kenapa baru dilaporkan tahun 2019 belum ada informasi, namun mungkin terkait gerakan MeToo yang menggema di kalangan perempuan untuk melaporkan hal-hal tidak pantas yang mereka alami.


Juru bicara Bill Gates membenarkan terjadi perselingkuhan tapi diklaim keputusan resign Bill Gates dari Dewan Direksi tidak ada hubungannya dengan perselingkuhan itu melainkan ingin lebih punya banyak waktu untuk kegiatan amal.


"Memang ada affair hampir 20 tahun yang lalu yang berakhir dengan damai. Keputusan Bill Gates untuk keluar dari direksi tidak ada hubungannya dengan hal ini. Faktanya, dia mengungkapkan keinginan untuk menghabiskan lebih banyak waktu dalam filantrofi," sebut sang juru bicara.


Di sisi lain, media kenamaan New York Times juga menurunkan laporan bahwa Bill Gates mendekati beberapa karyawan wanita Microsoft serta di yayasannya walau sudah menikah. Selain itu, New York Times juga menyinggung pertemuan Bill Gates dengan penjahat seks Jeffrey Epstein yang kabarnya membuat Melinda berang.

https://trimay98.com/movies/the-coven/


Twitch Ubah Harga Langganan Berdasarkan Negara Pengguna


 Twitch berencana untuk merubah harga langganan mereka di sebagian negara. Harga terbaru nantinya akan menyesuaikan dengan negara tempat para pengguna tinggal.

Subcriptions atau langganan menjadi salah satu cara utama bagi para streamer Twitch menghasilkan uang. Mereka bisa mendapatkan 50 persen dari biaya bulanan para penggemar yang berlangganan.


Sedangkan 50 persen sisanya diambil oleh platform, yakni Twitch. Namun layanan streaming tersebut telah mengumumkan akan merubah biaya langganan menyesuaikan biaya hidup para pengguna di negara tempat mereka tinggal, dilansir detikINET dari Gamerant, Selasa (18/5/2021).


Nantinya, ini akan mempengaruhi pendapatan yang diterima para streamer setiap bulannya. Untuk mengapresiasi karena telah berlangganan, para pelanggan akan mendapatkan imbalan berupa akses ke beberapa fasilitas seperti emote eksklusif.


Bila pelanggan akan berlangganan di Tier 1, maka harga yang ditawarkan oleh Twitch, yakni USD 4,99 (sekitar 71 ribu rupiah). Nantinya semua negara akan dikenai biaya ekuivalen USD, namun untuk nilai dari mata uang itu sendiri akan berbeda-beda di setiap negara.


Negara pertama yang akan menerima penyesuaian ini adalah Meksiko dan Turki pada tanggal 20 Mei. Harga yang ditawarkan Twitch untuk tier 1, yakni 48 peso sekitar USD 2,42 (sekitar 35 ribu rupiah) dan 9,90 Turkis Lire sekitar USD 1,19 (sekitar 17 ribu rupiah).


Twitch menyatakan perubahan ini berdasarkan feedback yang diberikan oleh para pengguna. Menurut Twitch, jumlah pengguna yang berlangganan di wilayah Eropa dan Asia sekitar 50 persen lebih rendah daripada di Amerika Utara dan 80 persen lebih rendah di Amerika Latin.


"Kami telah mendengar dari penggemar, bahwa harga tersebut tidak terjangkau," tulis Twitch.


Untuk penyesuaian harga di wilayah Asia, Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika dan dan Eropa kemungkinan dilaksanakan pada Q3 2021. Twitch pun yakin dengan langkah yang mereka lakukan. Pasalnya perubahan ini pada akhirnya akan menghasilkan lebih banyak pelanggan karena harga langganan lebih terjangkau.

https://trimay98.com/movies/coven-3/

Menjajal Logitech G Pro X, Keyboard Gaming yang Bisa Ganti Switch

 Keyboard mekanik lazimnya memang bisa diganti-ganti keycapsnya, namun Logitech G Pro X menawarkan hal yang jarang ditemui di keyboard gaming lain, yaitu switch yang bisa diganti. Apa lagi keunggulannya?

Sebenarnya ada tiga switch yang bisa dipasangkan ke G Pro X ini, yaitu GX Blue, Brown, dan Red. Pengguna bisa membeli dan mengganti switch ini sendiri, dan alat pencabutnya pun sudah disediakan dalam paket penjualan.

https://trimay98.com/movies/coven-2/


Oh ya, unit yang diterima detikINET menggunakan Blue switch, yaitu switch dengan karakteristik berisik dan tactile, alias keyboard mekanik banget. Sementara switch Red karakteristiknya linear, sementara Brown adalah switch yang tactile.


G Pro X adalah keyboard berukuran tenkeyless (TKL), atau tak mempunyai numpad. Alhasil dimensi keyboardnya cukup compact, meski tak sekecil keyboard 60% yang tak memiliki tombol arah.


Desainnya minimalis, hampir semua bagian berwarna hitam, dan bodinya sangat kokoh dan cukup berat. Padahal, mayoritas bodi keyboardnya terbuat dari plastik, namun jelas tak terlihat murahan.


Portnya adalah microUSB dan mempunyai mekanisme pengunci khusus. Kabel dalam paket penjualan terbilang panjang dan terasa berkualitas. Ada 'kaki' di bagian bawahnya untuk mengatur kemiringan keyboard, yaitu 4 dan 8 derajat.


Soal 'pencahayaan', G Pro X dilengkapi teknologi Lightsync RGB, yang memanfaatkan software G Hub untuk mensinkronisasikan backlight pada tombol. Backlight ini juga bakal menyesuaikan game yang dimainkan.


Sebagai contoh, saat detikINET memainkan CS:GO, keyboard hanya menyalakan beberapa tombol seperti WASD, tombol angka, space bar, dan beberapa tombol lain yang memang dipakai di game tersebut.


Keyboard seharga Rp 1,7 jutaan ini sangat responsif dan nyaman dipakai bermain bermacam jenis game. Dari game FPS semacam CS:GO sampai simulasi seperti Cities: Skylines.


Logitech sendiri memposisikan G Pro X sebagai perangkat 'Pro' untuk game profesional, dalam hal ini tentu gamer esports, atau tepatnya atlet esports. Itu juga yang membuat mereka membuat G Pro X dengan form factor TKL agar mudah dibawa-bawa, karena lebih hemat tempat.


Karena switch-nya yang bisa diganti-ganti itu, gamer pun bisa menyesuaikan switch yang dipakai sesuai selera ataupun sesuai jenis game yang dimainkan. Hanya saja perlu diingat, mengganti switch keyboard ini secara keseluruhan tentu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.


Lewat G Hub pengguna juga bisa mengatur backlight tersebut sesukanya. Lalu pengaturan profil tersebut pun bisa disimpan ke dalam memori internal keyboard, yang artinya pengguna tak perlu membuat profil lagi saat memakai PC berbeda.


Soal macro, pengguna juga bisa membuatnya lewat aplikasi tersebut, dan disimpan lewat kombinasi tombol F1 sampai F12, dan juga set macro lain lewat tombol G-Shift, total ada 24 tombol yang bisa dikustomisasi untuk macro.


Kesimpulan


Fitur switch yang bisa diganti sebenarnya menarik, namun memang membutuhkan waktu tambahan. Ditambah lagi harga switch-nya yang tak murah-murah amat.


Namun di luar hal itu, G Pro X adalah keyboard yang menyenangkan sebagai teman bermain game. Tombolnya benar-benar responsif dan bodinya sangat kokoh. Oh ya, harganya saat ini adalah Rp 1,7 jutaan. Sudah turun jauh dibanding saat pertama dirilis, yang harganya adalah Rp 2,2 juta.

https://trimay98.com/movies/the-legend-of-drunken-master/