Kamis, 10 Juni 2021

Jadi Korban Pelecehan Seksual, Apa yang Harus Dilakukan? Ini Saran Psikolog

  Nama Gofar Hilman terseret dalam kasus pelecehan seksual yang dituduhkan oleh akun Twitter @quweenjojo pada Selasa (8/6/2021). Melalui sebuah utas (thread), pemilik akun menyebut Gofar telah melakukan pelecehan seksual dalam sebuah acara musik pada 2019.

Menanggapi tuduhan tersebut, Gofar meminta maaf pernah merangkul pemilik akun @quweenjojo dalam acara tersebut. Namun ia bersikeras, dirinya tak pernah melakukan tindakan pelecehan seksual.


Ini bukan kali pertama kasus pelecehan seksual di ruang publik menghebohkan media sosial. Tak bisa dipungkiri, kasus pelecehan seksual berpotensi meninggalkan sederet trauma yang membekas pada korban.


Apa yang harus dilakukan jika jadi korban?

Psikolog klinis Anastasia Sari Dewi, founder pusat konsultasi Anastasia and Associate, menjabarkan apa yang bisa dilakukan seseorang jika mengalami pelecehan seksual.


"Make sure tidak menggeneralisasi perilaku yang diterima sebagai bentuk entah kesalahan diri sendiri, harga diri, dan nilai diri. Berhenti untuk tidak over generalisir pengalaman yang diterima dengan konsep diri kalian (korban)," ujarnya pada detikcom, Rabu (9/6/2021).


Menurut Sari, pengalaman dilecehkan berpotensi besar membekaskan luka psikis pada korban. Agar tak terjebak pada sikap menyalahkan diri sendiri, Sari menyarankan penyintas untuk berbicara pada orang terpercaya jika merasa memerlukan bantuan.


Pemulihan trauma dari pengalaman pelecehan memang bukan hal sepele. Penyintas kerap membutuhkan pertolongan pihak lain untuk membantu melepaskan beban emosinya.


"Coba cari orang yang Anda percaya sesegra mungkin untuk membantu dalam mengelurkan emosi yang mungkin tertahan atau tidak bisa Anda luapkan pada pelaku karena 1 dan lain hal," ujar Sari


Berikan ruang dan waktu untuk semua emosi, kekecewaan, kemarahan, kekagetan Anda semua dikeluarkan. Orang ini mungkin akan memberikan penguatan atau pandangan, tapi sifatnya bukan Anda harus terima. Anda bisa mengeluarkan kagetnya Anda, marahnya Anda," lanjutnya.


Sari menekankan, cara ini memang tak selalu bisa diterapkan pada seluruh penyintas pelecehan seksual. Setiap penyintas bisa memiliki kondisi, pengalaman, dan pilihan berbeda, sehingga butuh treatment yang berbeda pula. Namun menurutnya yang terpenting, penyintas layak lepas dari perasaan menyalahkan diri sendiri.

https://movieon28.com/movies/rhythm-of-destiny/


Bingung Kenapa Sering Nafsuan? Mungkin 5 Hal Ini Penyebabnya


 - Libido memiliki peran penting terhadap gairah seks seseorang. Tak sedikit pula orang yang mengalami peningkatan libido meski sedang tidak ada rangsangan seksual.

Biasanya, seseorang akan merasakan peningkatan libido tersebut saat memasuki masa pubertas. Namun, apabila sudah melewati masa tersebut dan hampir selalu merasa terangsang, maka hal tersebut perlu dijadikan perhatian.


Perasaan mudah terangsang memang merupakan fungsi natural tubuh. Terdapat sejumlah faktor yang bisa mempengaruhi peningkatan libido, seperti faktor biologis, psikologis, dan juga sosial.


Secara keseluruhan, keinginan untuk bercinta atau meningkatnya gairah seks merupakan hal yang normal. Akan tetapi, banyak kemungkinan yang bisa melatarbelakangi alasan mengapa seseorang sering merasa terangsang.


Dikutip dari laman Health Shots, berikut 5 kemungkinan utama yang bisa menjelaskan mengapa seseorang lebih sering merasa terangsang dari biasanya.


1. Perubahan hormon

Perubahan hormon memiliki peran penting terhadap dorongan seks. Tingkat hormon sendiri tentunya berbeda-beda pada setiap orang dan dapat dipengaruhi oleh usia. Biasanya, hormon akan mengalami perubahan ketika seseorang memasuki masa pubertas dan menopause. Kedua perubahan ini lah yang bisa mempengaruhi tingkat hormon dan libido.

https://movieon28.com/movies/lee-rock-iii/

BTS Meal Picu Kerumunan Saat COVID-19 RI Nanjak, Pakar: Injak 'Rem' Sekarang!

 Kerumunan antrean pembeli BTS Meal di gerai restoran cepat saji McDonald's membuat pakar kesehatan khawatir. Alasannya kondisi COVID-19 di Indonesia sedang memasuki masa genting, dengan beberapa daerah menghadapi kasus positif yang terus menanjak naik.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Profesor Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, menyarankan pemerintah bertindak cepat menginjak 'rem' darurat. Ia menyarankan daerah dengan lonjakan kasus, seperti misalnya DKI Jakarta, kembali menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).


"Gubernur mesti sampaikan sekarang PSBB lagi. Kondisinya sudah gawat ini, tapi saya melihat enggak ada sense of crisis... terus terang ini membahayakan sekali," kata Prof Ari pada detikcom, Rabu (9/6/2021).


Menurut dr Ari, kondisi kapasitas ruang rawat dan ICU di DKI Jakarta menunjukkan peningkatan 25 persen dalam sepekan terakhir. Sementara itu di beberapa kota lainnya keterisian tempat tidur untuk pasien COVID-19 bahkan sudah mencapai 90 persen.


"Sudah saatnya injak rem sekarang ini," tegas Prof Ari.


"Harus ada action jangan cuma menunjukkan data terus imbau masyarakat 3M. Enggak bisa," pungkasnya.

https://movieon28.com/movies/deadly-dream-woman/


Jadi Korban Pelecehan Seksual, Apa yang Harus Dilakukan? Ini Saran Psikolog


 Nama Gofar Hilman terseret dalam kasus pelecehan seksual yang dituduhkan oleh akun Twitter @quweenjojo pada Selasa (8/6/2021). Melalui sebuah utas (thread), pemilik akun menyebut Gofar telah melakukan pelecehan seksual dalam sebuah acara musik pada 2019.

Menanggapi tuduhan tersebut, Gofar meminta maaf pernah merangkul pemilik akun @quweenjojo dalam acara tersebut. Namun ia bersikeras, dirinya tak pernah melakukan tindakan pelecehan seksual.


Ini bukan kali pertama kasus pelecehan seksual di ruang publik menghebohkan media sosial. Tak bisa dipungkiri, kasus pelecehan seksual berpotensi meninggalkan sederet trauma yang membekas pada korban.


Apa yang harus dilakukan jika jadi korban?

Psikolog klinis Anastasia Sari Dewi, founder pusat konsultasi Anastasia and Associate, menjabarkan apa yang bisa dilakukan seseorang jika mengalami pelecehan seksual.


"Make sure tidak menggeneralisasi perilaku yang diterima sebagai bentuk entah kesalahan diri sendiri, harga diri, dan nilai diri. Berhenti untuk tidak over generalisir pengalaman yang diterima dengan konsep diri kalian (korban)," ujarnya pada detikcom, Rabu (9/6/2021).


Menurut Sari, pengalaman dilecehkan berpotensi besar membekaskan luka psikis pada korban. Agar tak terjebak pada sikap menyalahkan diri sendiri, Sari menyarankan penyintas untuk berbicara pada orang terpercaya jika merasa memerlukan bantuan.


Pemulihan trauma dari pengalaman pelecehan memang bukan hal sepele. Penyintas kerap membutuhkan pertolongan pihak lain untuk membantu melepaskan beban emosinya.


"Coba cari orang yang Anda percaya sesegra mungkin untuk membantu dalam mengelurkan emosi yang mungkin tertahan atau tidak bisa Anda luapkan pada pelaku karena 1 dan lain hal," ujar Sari

https://movieon28.com/movies/trump-the-art-of-the-insult/