Jumat, 07 Mei 2021

Toko Online Jack Ma Meresahkan Pemerintah China

 Duncan Clark adalah salah satu orang yang dekat dengan Jack Ma, pentolan teknologi yang kini sedang bungkam usai mengkritik sistem keuangan di China. Ia adalah penulis buku best seller tentang Ma berjudul Alibaba: The House That Jack Ma Built.

Duncan bertemu Ma pertama kali di apartemen sang pendiri Alibaba pada tahun 1999. Waktu itu, Ma masih belum kaya, belum terkenal. Duncan pun menjadi penasihat awal bagi Alibaba dengan pengalamannya yang luas soal entrepreneurship. Berikut petikan wawancara dengan Duncan beberapa waktu yang lalu mengenai sosok Jack Ma, dikutip detikINET dari Heleo.


Seperti apa seorang Jack Ma?


Ambisinya selalu sangat besar. Tapi entah bagaimana, pesona pribadinya, selera humor dan senang merendahkan diri membuatnya berbeda dari sosok lain yang suka bicara besar, tapi terlihat jelas hanya ingin pamer dan melebihi yang lain.


Dia adalah kombinasi tak biasa antara ambisi dan rendah hati, dipadu latar belakangnya sebagai orang yang suka membuat pertunjukan. Orang tuanya adalah pekerja seni pertunjukan serta dia pernah menjadi guru dan tour guide.


Jadi lucu melihatnya berada di event-event besar. Misalnya saat aku melihatnya di panggung bersama Victoria Beckham dan Scarlett Johansson, pokoknya lucu. Tapi dia adalah seorang performer dan dia tahu audiensnya. 

Bagaimana dia di mata pegawainya? Apa mereka diminta bekerja terlalu keras?


Aku berbicara dengan orang yang meninggalkan perusahaan, termasuk satu yang dipecat bernama Daniel Wei. Anehnya, mereka tak berkata buruk tentang dia. Dalam beberapa kasus, Jack Ma tetap berhubungan dengan orang yang harus ia pecat pada era dot com crash.


Benar bahwa dia memang berharap orang-orangnya bekerja keras. Tapi dia juga menebar banyak hal yang fun pada budaya perusahaan. Anda akan mendapat kesan itu saat ke Alibaba.

https://kamumovie28.com/movies/drishyam-2-2/


Menang Lelang Frekuensi 5G, Ini Rencana Smartfren


- Smartfren mendapatkan amunisi tambahan dengan mendapatkan spektrum tambahan usai menang dalam lelang frekuensi 2,3 GHz. Akankah Smartfren menggelar layanan 5G dalam waktu dekat?

President Director Smartfren Merza Fachys mengatakan bahwa tambahan spektrum dengan lebar pita 10 MHz akan menambah kekuatan Smartfren ketika menggelar layanan kepada pelanggan.


"Tambahan satu blok di frekuensi 2,3 GHz yang dimenangkan dalam lelang ini akan menambah kekuatan Smartfren dalam mengembangkan, serta meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan Smartfren yang saat ini makin disukai oleh masyarakat," ujar Merza kepada detikINET.


Sebagai informasi, Smartfren baru saja memenangkan lelang frekuensi 2,3 GHz dengan mendapatkan satu blok kosong yang punya lebar pita 10 MHz dengan penawaran per blok Rp 176,5 miliar. Sementara itu, Telkomsel mendapatkan 20 MHz usai menawarkan per blok Rp 353,8 miliar.


Adapun, di pita frekuensi 2,3 GHz ini Smartfren bukan penghuni baru. Anak perusahaan Sinar Mas itu sudah memiliki lebar pita 30 MHz. Itu artinya, di spektrum ini, Smartfren punya total lebar pita 40 MHz.


Pada dasarnya, lelang frekuensi 2,3 GHz ini untuk mengoptimalkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) khususnya Biaya Hak Penggunaan (BHP) spektrum frekuensi radio.


Selain itu, tender spektrum ini pula agar para operator seluler dapat meningkatkan layanan 4G mereka, juga memungkinkan mengimplementasikan teknologi seluler generasi kelima alias 5G.


Terkait hal ini, Merza secara lugas kalau Smartfren menyatakan kesiapan menggelar layanan 5G di Indonesia, dengan catatan penggelaran tersebut di waktu yang tepat.


"Smartfren sendiri secara teknologi memang sudah siap untuk menggelar 5G kapan pun pada saat yang tepat. Jadi, Smartfren siap menggelar layanan 5G kapanpun, kalau memang saatnya 5G dimulai," kata Merza.

https://kamumovie28.com/movies/drishyam-2/

Tak Semua Komorbid Asma Berisiko Fatal saat Kena COVID-19, Begini Mencegahnya

 Suami Joanna Alexandra, Raditya Oloan, meninggal dunia usai berjuang melawan COVID-19 dengan komorbid asma Kamis (6/4/2021). Seperti diketahui, asma termasuk salah satu penyakit penyerta yang banyak diidap pasien COVID-19.

Dokter spesialis paru Kedokteran Respirasi RSUP Persahabatan Feni Fitriani Taufik menyebut, selama penyakit asma terkontrol, pasien tak berisiko fatal karena COVID-19. Bahkan, risiko saat terpapar Corona disebut Feni serupa dengan pasien COVID-19 tanpa penyakit penyerta asma.


Hal yang kemudian memicu kondisi fatal jika penyakit asma tidak terkontrol. Memangnya seperti apa penyakit asma yang terkontrol?


dr Feni membagikan beberapa poin yang perlu menjadi perhatian:


Dalam empat minggu terakhir, apakah ada gejala asma kambuh kurang dari 2 kali dalam seminggu?

Tidak ada terbangun di malam hari, mengi, atau batuk hingga sesak napas.

Tidak menggunakan obat saluran pernapasan kurang dari dua kali seminggu.

Tidak ada gangguan aktivitas. Misalnya, sampai tidak masuk kantor gara-gara asma jadi kambuh.

Masih bisa bekerja di rumah sehari-hari.

"Apabila di luar itu penderita asma perlu waspada untuk ke dokter, sehingga saat terkena COVID-19 risiko fatalnya akan menjadi kecil," jelas Feni dalam konferensi pers Kementerian Kesehatan Jumat (7/5/2021).

Bagaimana pengobatan asma saat terpapar COVID-19?

Dalam kesempatan yang sama, Dr dr Arto Soeroto SPpd dari Perhimpunan Respirologi Indonesia (PERPARI) mengingatkan, penting untuk tetap menjalani pengobatan asma saat terpapar COVID-19. Sebab, jika penyakit asma tidak terkontrol, risiko kritis karena Corona menjadi besar.


"Cukup dengan inhalasi steroid dosis rendah. Steroid itu adalah anti inflamasi dan anti peradangan, karena asma adalah peradangan pada saluran napas," jelas Dr Arto.


Bahkan, menurutnya, kini ada penelitian penggunaan obat steroid inhalasi yang lazim digunakan untuk mengontrol asma mempunyai efek proteksi melawan Corona.


"Jadi protektif untuk COVID-19. Jadi besar sekali pesannya manfaat penatalaksanaan asma dengan baik dan benar terkait dengan COVID-19 ini, menjaga risiko saat terpapar sama saja dengan pasien biasa," lanjutnya.


"Kedua ternyata ada manfaatnya juga untuk memproteksi diri," pungkasnya.

https://kamumovie28.com/movies/drishyam/


Toko Online Jack Ma Meresahkan Pemerintah China


Duncan Clark adalah salah satu orang yang dekat dengan Jack Ma, pentolan teknologi yang kini sedang bungkam usai mengkritik sistem keuangan di China. Ia adalah penulis buku best seller tentang Ma berjudul Alibaba: The House That Jack Ma Built.

Duncan bertemu Ma pertama kali di apartemen sang pendiri Alibaba pada tahun 1999. Waktu itu, Ma masih belum kaya, belum terkenal. Duncan pun menjadi penasihat awal bagi Alibaba dengan pengalamannya yang luas soal entrepreneurship. Berikut petikan wawancara dengan Duncan beberapa waktu yang lalu mengenai sosok Jack Ma, dikutip detikINET dari Heleo.


Seperti apa seorang Jack Ma?


Ambisinya selalu sangat besar. Tapi entah bagaimana, pesona pribadinya, selera humor dan senang merendahkan diri membuatnya berbeda dari sosok lain yang suka bicara besar, tapi terlihat jelas hanya ingin pamer dan melebihi yang lain.


Dia adalah kombinasi tak biasa antara ambisi dan rendah hati, dipadu latar belakangnya sebagai orang yang suka membuat pertunjukan. Orang tuanya adalah pekerja seni pertunjukan serta dia pernah menjadi guru dan tour guide.


Jadi lucu melihatnya berada di event-event besar. Misalnya saat aku melihatnya di panggung bersama Victoria Beckham dan Scarlett Johansson, pokoknya lucu. Tapi dia adalah seorang performer dan dia tahu audiensnya. 

https://kamumovie28.com/movies/chrysanthemum-to-the-beast/