Setelah bocorannya ramai wara-wiri di internet, teka-teki peluncuran Asus Zenfone 8 akhirnya terungkap. Raksasa teknologi asal Taiwan itu telah mengumumkan jadwal kelahirannya.
Lewat laman resminya, Asus menginformasikan Zenfone 8 akan diluncurkan 13 Mei pukul 01.00 waktu Taipei atau sekitar 00.00 WIB. Acara akan digelar secara online mengingat masih terjadi pandemi.
Asus tidak menyebutkan detail spesifikasi yang akan dibawa Zenfone 8. Tapi mereka memastikan ponsel tersebut akan "Big on Performance" dan "Compact in Size".
Big on Performance menjurus chipset yang akan digunakan. Mengacu pada bocoran, Zenfone 8 akan dibekali dengan Snapdragon 888.
Dengan dapur pacu tersebut, ponsel anyar Asus meraih skor tinggi pada uji Geekbench. Dalam pengujian single core mendapat 1124, sedangkan multi core meraih 3669. Skor ini tidak jauh berbeda dengan jajaran ponsel Snapdragon 888 lainnya.
Zenfone 8Zenfone 8 Foto: screenshot/detikINET
Sementara Compact in Size mengarah pada Zenfone 8 Mini. Ponsel ini akan membawa layar 5,9 inch. Meski kecil performanya bakal ngebut, sebab Zenfone 8 juga dimodali Snapdragon 888 yang dipadukan dengan RAM 16 GB.
Ponsel ini juga akan membawa pengisian daya 30W. Untuk mengabadikan momen, Zenfone 8 Mini akan membawa kamera utama Sony IMX686 64MP bersama modul Sony IMX663 baru.
Sedangkan Zenfone 8 bakal membawa empat kamera. Komposisinya kamera utama IMX686 64MP, 12MP Sony IMX663, a 24MP OmniVision OV24B1Q dan 8MP OmniVision OV08A telephoto module.
Semua ponsel seri Zenfone 8 diharapkan mengemas layar OLED dengan resolusi Full HD+. Mengikuti tren, Asus membekali semua perangkatnya dengan refresh rate 120Hz.
Selain Zenfone 8 dan 8 Mini, beredar kabar kalau Asus akan memperkenalkan Zenfone Flip. Benar tidaknya kita buktikan dalam acara peluncuran bulan depan.
https://tendabiru21.net/movies/rising-shaolin-the-protector/
Salah satu yang dikhawatirkan dari kecanggihan teknologi robot
Salah satu yang dikhawatirkan dari kecanggihan teknologi robot dan kecerdasan buatan adalah keberadaannya bisa menggusur peran manusia. Bahkan robot diprediksi bisa merebut 20 juta lapangan kerja di seluruh dunia pada tahun 2030.
Ini adalah prediksi dari Oxford Economics yang diterbitkan pada tahun 2019 lalu. Dalam studi tersebut, mereka memperkirakan dalam sembilan tahun ke depan mungkin akan ada 14 juta robot yang dipekerjakan hanya di China saja.
Analisa ini dibuat pakar ekonomi dengan melihat tingkat adopsi otomasi di tempat kerja. Dalam dua dekade terakhir penggunaan robot di seluruh dunia meningkat tiga kali lipat menjadi 2,25 juta.
Dikerahkannya robot di tempat kerja diperkirakan akan membawa keuntungan dari segi produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Tapi peneliti juga mengakui akan ada isu yang harus dihadapi di saat bersamaan.
"Sebagai hasil dari robotisasi, puluhan juta pekerjaan akan hilang, terutama di ekonomi lokal yang lebih miskin yang mengandalkan pekerja berketerampilan rendah. Oleh karena itu, hal ini akan meningkatkan ketimpangan pendapatan," kata penulis studi tersebut, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu (24/4/2021).
Berdasarkan laporan tersebut, lebih dari 1,5 juta pekerjaan di Amerika Serikat akan diambil alih oleh robot pada tahun 2030. Sedangkan di Uni Eropa, sekitar 2 juta orang akan kehilangan pekerjaan karena otomasi.
Di China, angka tersebut diperkirakan akan mencapai lebih dari 11 juta pekerjaan. Saat ini satu dari lima robot yang ada di dunia dipekerjakan di China.
Meski puluhan juta orang terancam kehilangan pekerjaannya, laporan ini meminta regulator untuk tidak menghambat perkembangan otomasi.
"Temuan ini seharusnya tidak membuat pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan lainnya untuk berusaha menggagalkan adopsi teknologi robot," kata penulis studi tersebut.
"Sebaliknya tantangannya adalah untuk mendistribusikan keuntungan robotika secara lebih merata dengan membantu pekerja yang rentan bersiap dan beradaptasi dengan perubahan yang akan terjadi," sambungnya.
Peneliti juga menyarankan pemerintah untuk memberi insentif keuangan bagi perusahaan dan pekerja yang terlibat dalam program lokal untuk melatih pekerja. Mereka juga meminta pembuat kebijakan untuk mengembangkan program yang agresif untuk melawan dampak negatif dari otomasi.
https://tendabiru21.net/movies/a-better-tomorrow/