Kamis, 08 April 2021

Kasihan! Pria Ini Ditolak 'Drive Thru' Vaksin COVID-19 Gara-gara Naik Sepeda

  Seorang pria lanjut usia ditolak oleh petugas kesehatan saat ingin disuntik vaksin COVID-19 di layanan drive thru. Ia datang naik sepeda, bukan naik mobil seperti yang lainnya.

Pria 62 tahun bernama John Cooper ini mengayuh sepedanya dari rumah ke pusat vaksinasi di Carmarthen, Wales.


Cooper pun terpaksa keluar dari antrean dan kembali ke tempat itu lagi menggunakan taksi jika ingin disuntik pada hari yang sama. Sebab, pusat vaksinasi yang didatanginya hanya menyediakan layanan drive-thru.


Cooper pun merasa kecewa dengan informasi dari otoritas kesehatan setempat yang tidak menyebut tempat vaksinasi khusus untuk drive-thru atau khusus untuk menggunakan mobil.


"Saya kira ini bisa menjadi masalah bagi orang-orang yang tidak mampu membeli mobil, pergi jauh-jauh ke sana tanpa mengetahui bahwa mereka harus menggunakan mobil untuk divaksinasi," jelas Cooper, seperti dikutip dari laman Mirror.


Soal penggunaan taksi, Cooper kesal bercampur heran. Cara itu malah akan meningkatkan risiko tertular virus Corona.


"Saya hanya bingung, tentu jadi tidak aman ketika saya memesan taksi kemudian duduk selama setengah jam bersama sopir taksi. Itu merupakan saran konyol," ujarnya.


Ternyata Cooper bukan satu-satunya orang yang datang ke pusat vaksinasi yang tidak mobil dan mengalami perlakuan yang sama. Seorang juru bicara dewan kesehatan setempat menyesalkan kejadian ini dan akan segera memperbaiki pelayanannya.


Meski demikian, juru bicara dewan kesehatan setempat akan menyediakan transportasi bagi siapa saja yang membutuhkan untuk pergi ke tempat vaksinasi.

https://cinemamovie28.com/movies/bound-2/


Update Vaksinasi COVID-19 Per 7 April: Penerima Dosis 1 Sudah Tembus 9 Juta


Per 7 April 2021, total penerima vaksin COVID-19 dosis 1 di Indonesia tembus 9 juta. Angka ini mencakup 22,77 persen dari total sasaran vaksinasi hingga tahap kedua.

Total 9.187.757 orang penerima dosis 1 ini mencakup 1.445.887 SDM kesehatan (98,44 persen), 5.898.117 petugas publik (34,04 persen), dan 1.843.633 lansia (8,55 persen).


Sebelumnya, pada Selasa (6/4/2021), penerima dosis 1 vaksin COVID-19 tercatat sebanyak 8.912.055 orang. Artinya, terdapat penambahan sebanyak 275.702 orang hingga hari ini.


Total penerima vaksin COVID-19 dosis 1 tembus 8 juta pada Rabu (31/3/2021) dengan angka 8.010.163 orang. Artinya, penambahan 1 juta orang penerima vaksin memerlukan waktu 1 pekan.


Sedangkan dosis 2 vaksin COVID-19 per hari ini telah diterima oleh 4.547.580 orang, mencakup 11,27 persen dari total sasaran hingga tahap 2.


Angka tersebut terdiri dari 1.302.524 SDM kesehatan (88,68 persen), 2.807.761 petugas publik (16,20 persen), dan 437.295 lansia (2,03 persen).


Dibandingkan laporan kemarin dengan total 4.291.393 orang, hari ini tercatat penambahan 256.187 orang.


Berdasarkan laporan Kemenkes, berikut rincian update vaksinasi COVID-19 di Indonesia pada Rabu (7/4/2021) hingga pukul 15.00 WIB:


Total Sasaran Vaksinasi: 181.554.465

Total SDM Kesehatan, Petugas Publik, dan Lansia: 40.349.051


Total Penerima Vaksinasi-1: 9.187.757

Total Penerima Vaksinasi-2: 4.547.580


Target SDM Kesehatan: 1.468.764

Vaksinasi-1 SDM Kesehatan: 1.445.887

Vaksinasi-2 SDM Kesehatan: 1.302.524


Target Petugas Publik:13.327.169

Vaksinasi-1 Petugas Publik: 5.898.117

Vaksinasi-2 Petugas Publik: 2.807.761


Target Lansia: 21.553.118

Vaksinasi-1 Lansia: 1.843.633

Vaksinasi-2 Lansia: 437.295

https://cinemamovie28.com/movies/war-dogs-2/

Berlebihan Makan Mi Instan Bareng Soda, Pria Ini Hampir Meninggal Sakit Perut

  Seorang pria berusia 25 tahun dari China masuk rumah sakit setelah makan mi instan dan minum soda secara bersamaan. Pria yang diketahui bermarga Wang ini mengaku merasakan sakit yang luar biasa di perutnya sampai tak bisa berdiri.

Dikutip dari Oriental Daily, kala itu Wang sedang makan malam di kantornya dengan semangkuk mi instan dan segelas soda. Namun, sekitar satu jam kemudian, ia mulai mengalami sakit perut yang parah hingga tubuhnya jatuh ke tanah.


Rekannya yang melihat Wang sudah tak berdaya pun langsung memanggil ambulans dan membawanya ke rumah sakit.


Setibanya di rumah sakit, dokter segera melakukan pertolongan dengan memasukkan selang ke dalam perut Wang untuk mengeluarkan gas di dalam perutnya. Namun, tak hanya gas yang keluar, tetapi cairan soda dan potongan mi instan yang barusan dimakan juga ikut keluar.


Kini kondisi Wang dikabarkan sudah stabil dan tengah menjalani perawatan di rumah sakit.


Diketahui, ini bukanlah kasus pertama seseorang hampir meninggal akibat memakan mi instan dan minum soda secara bersamaan.


Contohnya, beberapa tahun lalu ada seorang pria asal Chongqing, China, yang juga mengalami kondisi yang mirip dengan Wang. Ia merasakan sakit perut yang luar biasa setelah mengonsumsi dua bungkus mi ramen dan dua botol soda secara bersamaan.


Memang apa yang terjadi jika makan mi instan dan minum soda secara bersamaan?

Dikutip dari SoraNews24, seorang profesor biologi dan ilmu pangan di Chongqing Technology and Business University mengatakan bahwa ketika seseorang mengonsumsi mi instan dan soda secara bersamaan, gas di dalam tubuh akan keluar secara alami melalui sendawa.


Namun, jika mi instan dan soda dikonsumsi dengan jumlah yang banyak, gas di dalam tubuh tidak akan keluar secara sempurna dan menyebabkan orang tersebut merasakan sakit perut yang parah.


Oleh karena itu, ingatlah untuk tidak mengonsumsi makanan dengan porsi yang berlebihan dan disarankan untuk tidak memakan mi instan dan minum soda secara bersamaan.

https://cinemamovie28.com/movies/war-dogs/


Kasihan! Pria Ini Ditolak 'Drive Thru' Vaksin COVID-19 Gara-gara Naik Sepeda


 Seorang pria lanjut usia ditolak oleh petugas kesehatan saat ingin disuntik vaksin COVID-19 di layanan drive thru. Ia datang naik sepeda, bukan naik mobil seperti yang lainnya.

Pria 62 tahun bernama John Cooper ini mengayuh sepedanya dari rumah ke pusat vaksinasi di Carmarthen, Wales.


Cooper pun terpaksa keluar dari antrean dan kembali ke tempat itu lagi menggunakan taksi jika ingin disuntik pada hari yang sama. Sebab, pusat vaksinasi yang didatanginya hanya menyediakan layanan drive-thru.


Cooper pun merasa kecewa dengan informasi dari otoritas kesehatan setempat yang tidak menyebut tempat vaksinasi khusus untuk drive-thru atau khusus untuk menggunakan mobil.


"Saya kira ini bisa menjadi masalah bagi orang-orang yang tidak mampu membeli mobil, pergi jauh-jauh ke sana tanpa mengetahui bahwa mereka harus menggunakan mobil untuk divaksinasi," jelas Cooper, seperti dikutip dari laman Mirror.


Soal penggunaan taksi, Cooper kesal bercampur heran. Cara itu malah akan meningkatkan risiko tertular virus Corona.


"Saya hanya bingung, tentu jadi tidak aman ketika saya memesan taksi kemudian duduk selama setengah jam bersama sopir taksi. Itu merupakan saran konyol," ujarnya.


Ternyata Cooper bukan satu-satunya orang yang datang ke pusat vaksinasi yang tidak mobil dan mengalami perlakuan yang sama. Seorang juru bicara dewan kesehatan setempat menyesalkan kejadian ini dan akan segera memperbaiki pelayanannya.


Meski demikian, juru bicara dewan kesehatan setempat akan menyediakan transportasi bagi siapa saja yang membutuhkan untuk pergi ke tempat vaksinasi.

https://cinemamovie28.com/movies/human-traffic-remixed/