Sebagai salah satu lini jagoan Xiaomi, wajar jika mereka menyertakan sejumlah fitur mewah di lini Redmi Note, tak terkecuali Redmi Note 10 series. Apa saja sih fitur jagoan di ponsel ini?
Ada dua seri Redmi Note 10 yang dirilis di Indonesia, yaitu Redmi Note 10 dan Redmi Note 10 Pro. Meski dijual dengan harga yang berbeda, namun beberapa fitur jagoannya tetap disertakan di kedua ponsel tersebut.
Fitur jagoan pertama yang dimaksud adalah layar AMOLED, yang memang menjadi 'jualan' utama Xiaomi di ponsel ini. Menurut mereka, biasanya ponsel yang mempunyai layar AMOLED dijual dengan harga di atas Rp 4 juta ke atas.
Sementara Redmi Note 10 varian paling murah harganya hanya Rp 2,4 juta. Bahkan, untuk varian Pro yang harganya masih di bawah Rp 4 juta, bukan cuma panel AMOLED yang jadi jagoan, melainkan juga refresh rate 120Hz dan touch sampling rate 240Hz.
"Kami bangga dapat menghadirkan seri Redmi Note pertama dengan teknologi layar AMOLED serta kamera 108MP, menjadikannya pilihan yang sesuai bagi Mi Fans di Indonesia untuk kelas mid-range," ujar Alvin Tse, Country Director Xiaomi Indonesia.
Namun seri ponsel ini tak melulu menjagokan layar AMOLED, karena ada sejumlah fitur jagoan lainnya. Seperti kamera 108 megapixel dan refresh rate 120Hz (di Redmi Note 10 Pro), dan dual speaker untuk meningkatkan kualitas suara saat menonton video atau mendengarkan musik.
Perbedaan utama antara Redmi Note 10 dan Note 10 Pro ada pada refresh rate layar yang mencapai 120Hz dan touch sampling rate 240Hz, standar HDR10 untuk layar, dan tingkat kecerahan layar yang lebih tinggi. Layar versi Pro pun sedikit lebih besar, yaitu 6,67 inch berbanding 6,43 inch.
System on a Chip (SoC) yang dipakai pun berbeda, Redmi Note 10 menggunakan Snapdragon 678 sementara Redmi Note 10 Pro menggunakan Snapdragon 732G. Kamera belakang versi Pro punya resolusi 108MP untuk kamera utama, sementara varian non Pro hanya 48 megapixel.
Kapasitas baterai keduanya terpaut tipis, 5.020 mAh pada versi Pro dan 5.000 mAh pada versi non Pro. Keduanya bisa diisi ulang dengan charger 33W yang disertakan dalam paket penjualan.
https://trimay98.com/movies/back-to-the-90s-2/
Kenalan 'Jalan Tol Internet' Facebook-Google Hubungkan Indonesia-AS
Beberapa hari lalu, kedua raksasa perusahaan teknologi, yaitu Facebook dan Google mengumumkan penggelaran Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang menghubungkan Amerika Utara ke Asia Tenggara. Yuk, kenalan jaringan kabel bawah laut yang akan jadi jalan tol internet.
Ada dua kabel bawah laut yang digelar membentang hingga 15.000 km dari pantai Barat Amerika Utara menuju wilayah Indonesia dan Singapura. Mereka namakan kabel internet tersebut dengan Echo dan Bifrost.
Untuk merealisasikan jalan tol internet antar benua itu, digandeng perusahaan telekomunikasi regional. Google bekerjasama dengan XL Axiata untuk menggelar Echo. Lalu, Facebook bermitra dengan Telin yang merupakan anak perusahaan Telkom dan Keppel, membangun Bifrost.
Echo dan Bifrost bukanlah kabel bawah laut trans-pasifik pertama yang melintasi Laut Jawa, tetapi jalan tol internet ini diklaim akan meningkatkan kecepatan internet ke depannya hingga 70%.
"Meskipun kedua proyek ini masih dalam proses persetujuan regulasi, ketika rampung, dua kabel bawah laut ini akan memberikan kapasitas internet, redundancy, dan keandalan yang dibutuhkan," kata kata Kevin Salvadori, Vice President of Network Investments Facebook.
"Di kawasan Asia Pasifik di mana terdapat permintaan yang meningkat pesat, Echo dan Bifrost akan mendukung perkembangan yang lebih baik dari jaringan 4G, 5G, dan akses broadband bagi ratusan juta orang dan mendukung jutaan bisnis," sambungnya.
Kevin menyebutkan bahwa keberadaan Echo dan Bifrost melengkapi proyek kabel bawah laut yang melayani Indonesia saat ini, meningkatkan kualitas layanan, dan mendukung kebutuhan konektivitas di Indonesia.
Disebutkannya pula, proyek jalan tol internet ini bagian dari upaya Facebook yang berkelanjutan untuk bekerjasama dengan mitra di Indonesia guna memperluas akses jaringan internet broadband dan menurunkan biaya konektivitas.
Proyek SKKL ini, Echo ditargetkan dapat rampung pada 2023 dan Bifrost diharapkan bisa selesai pada tahun 2024.