Jumat, 05 Maret 2021

Fakta-fakta Golongan Darah A yang Disebut Lebih Rentan Kena Corona

  Sebuah studi baru memberikan bukti lebih lanjut bahwa orang dengan golongan darah tertentu mungkin lebih mungkin tertular COVID-19.

Secara khusus, ditemukan bahwa virus corona baru (SARS-CoV-2) secara khusus tertarik pada antigen golongan darah A yang ditemukan pada sel pernapasan.


Para peneliti fokus pada protein di permukaan virus SARS-CoV-2 yang disebut reseptor binding domain (RBD), yang merupakan bagian dari virus yang menempel pada sel inang. Itu menjadikannya target penting bagi para ilmuwan yang mencoba mempelajari bagaimana virus menginfeksi manusia.


Berikut fakta terkait golongan darah A dan infeksi Corona:


Corona 'Menempel' pada antigen golongan darah A

RBD SARS-CoV-2 memiliki preferensi kuat untuk mengikat golongan darah A yang ditemukan pada sel pernapasan, tetapi tidak memiliki preferensi untuk sel darah merah bergolongan darah A, atau golongan darah lain yang ditemukan pada sel pernapasan atau sel darah merah.


"Menarik bahwa RBD virus hanya benar-benar lebih menyukai jenis antigen golongan darah A yang ada pada sel pernapasan, yang mungkin merupakan cara virus memasuki sebagian besar pasien dan menginfeksi mereka," kata penulis studi Dr. Sean Stowell.


Bukan penelitian pertama

Studi di China yang dilakukan pada 2.173 pasien Corona di Wuhan dan Shenzen, melaporkan golongan darah A lebih rentan terhadap COVID-19, dibandingkan dengan golongan darah tipe lain. Dalam studi di jurnal MedRxiv.org yang diterbitkan 11 Maret 2020 lalu, dilaporkan 206 pasien yang meninggal di Wuhan karena COVID-19, 85 orang di antaranya memiliki golongan darah A.


Hanya saja penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu ukuran sampel yang kecil dan populasi kontrol tidak memiliki informasi tentang usia subjek, jenis kelamin dan kondisi medis kronis, sehingga tidak dapat dilakukan analisis yang tepat untuk menyesuaikan faktor-faktor tersebut.


Lebih butuh perawatan intensif

Masih dalam penelitian di Wuhan, para tenaga kesehatan menyebut pasien Corona dengan golongan darah A perlu menerima perawatan yang lebih ketat dan lebih intensif.


"Orang-orang dari golongan darah A mungkin perlu memperkuat perlindungan pribadi untuk mengurangi kemungkinan terinfeksi," tulis para peneliti yang dipimpin oleh Wang Xinghuan, dikutip dari South China Morning Post.

https://nonton08.com/movies/mengejar-malam-pertama/


Banyak yang Baru, Ada Berapa Sih Varian Corona di Seluruh Dunia?


- Virus Corona COVID-19 diketahui telah bermutasi dan melahirkan beberapa varian baru. Beberapa varian disebut lebih menular.

Berbagai varian baru virus Corona telah muncul, antara lain di Afrika Selatan dan Brasil. Para ilmuwan telah mengetahui bahwa virus Corona berubah dengan cara yang meningkatkan kemampuannya untuk menyebar dan dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah.


Bagaimana varian virus Corona bisa terjadi?

Profesor epidemiologi di sekolah kesehatan masyarakat Emory University di Atlanta, Ben Lopman, PhD menyebut keberadaan varian baru mungkin bisa mengkhawatirkan masyarakat umum. Namun ini sepenuhnya belum terbukti.


"Virus menyebar dengan menggandakan dirinya sendiri, dan proses replikasi tersebut tidak sempurna," jelasnya, seperti dikutip dari laman Today.


"Virus terkadang membuat kesalahan. Sebagian besar kesalahan tersebut tidak berguna atau akan mematikan virus. Terkadang, salah satu kesalahan itu bermanfaat. Ini bisa, misalnya, membuat virus lebih mudah ditularkan dari orang ke orang dengan mengubah genetika dalam beberapa cara," tambahnya.


CDC menyebut varian Inggris lebih menular daripada varian lain. Tampaknya varian ini mereplikasi lebih efisien, yang artinya orang yang terinfeksi Corona sebenarnya menghasilkan lebih banyak virus atau menyebarkan virus lebih tinggi.


Associate director of applied genomics at Cedars-Sinai medical center in Los Angeles, Jasmine Plummer, PhD, menyebut virus yang memperoleh mutasi tidak selalu menjadi buruk.

https://nonton08.com/movies/anak-kos-dodol/

Varian Baru Corona Rusia Ditemukan di Australia, Bahaya Nggak Sih?

  Otoritas kesehatan Australia telah menemukan mutasi baru COVID-19 asal Rusia di Queensland, Australia. Varian baru tersebut dilaporkan menginfeksi seorang pasien yang baru saja tiba dari luar negeri.

Penemuan mutasi baru tersebut membuat para pendatang harus memperpanjang waktu tinggal mereka di hotel untuk menjalani karantina. Meski varian B.1.1.317 tidak diidentifikasi sebagai variant of concern (VOC), namun masih belum terdapat informasi lebih lanjut mengenai strain Corona asal Rusia tersebut.


Setidaknya terdapat 74 penumpang dan kru yang tiba di Brisbane menggunakan pesawat Qatar Airways dengan nomor penerbangan QR898 dari Doha pada 17 Februari lalu dan harus menjalani karantina mandiri hingga Senin (8/3/2021) setelah ditemukannya dua kasus varian Corona Rusia B.1.1.317.


Selain menjalani karantina, para penumpang dan kru juga akan menjalani serangkaian pemeriksaan sebagaimana disampaikan dalam surat dari Metro North Hospital and Health Service yang diberikan kepada penumpang yang positif terinfeksi virus Corona.


"Sejumlah kasus varian B.1.1.317 (varian Rusia) telah ditemukan. Meski tidak termasuk ke dalam variant of concern, masih terdapat sedikit informasi mengenai strain B.1.1.317. Kami sadar bahwa ini merupakan kabar yang mengecewakan dan mengerti bahwa Anda ingin segera meninggalkan tempat karantina," seperti tertulis dalam surat tersebut.


Pemeriksaan genomik saat ini sedang dilakukan pada pendatang ketiga yang dinyatakan positif terpapar COVID-19 dalam penerbangan tersebut. Sementara itu, orang keempat yang juga berada dalam penerbangan yang sama, namun melanjutkan perjalanannya ke Selandia Baru, juga dilaporkan terinfeksi COVID-19. Menurut juru bicara Queensland Health, otoritas kesehatan Queensland dan Selandia Baru telah menghubungi satu sama lain.


"Dengan munculnya sejumlah varian baru, kami saat ini terus mengambil langkah dengan hati-hati. Dalam beberapa kasus, hal ini berarti kami harus meningkatkan kembali peraturan terkait karantina," ujar juru bicara Queensland Health.


"Dengan adanya varian ini berarti kami harus memperpanjang kewajiban karantina 14 hari dengan tambahan lima hari, serta mengatur pemeriksaan tambahan bagi 74 pendatang yang mungkin terpapar varian baru ini. Kami mohon maaf untuk ketidaknyamanan yang disebabkan oleh perpanjangan masa karantina, sebab hal ini penting untuk melindungi Queensland," lanjutnya.


Terakhir, juru bicara otoritas kesehatan di Queensland tersebut turut menekankan bahwa varian ini tidak termasuk ke dalam varian of concern karena varian ini masih sangat baru, namun mereka harus tetap waspada sembari melakukan penelitian lebih lanjut mengenai masa inkubasi serta risiko penularannya.

https://nonton08.com/movies/two-mothers-3/


Fakta-fakta Golongan Darah A yang Disebut Lebih Rentan Kena Corona


 Sebuah studi baru memberikan bukti lebih lanjut bahwa orang dengan golongan darah tertentu mungkin lebih mungkin tertular COVID-19.

Secara khusus, ditemukan bahwa virus corona baru (SARS-CoV-2) secara khusus tertarik pada antigen golongan darah A yang ditemukan pada sel pernapasan.


Para peneliti fokus pada protein di permukaan virus SARS-CoV-2 yang disebut reseptor binding domain (RBD), yang merupakan bagian dari virus yang menempel pada sel inang. Itu menjadikannya target penting bagi para ilmuwan yang mencoba mempelajari bagaimana virus menginfeksi manusia.


Berikut fakta terkait golongan darah A dan infeksi Corona:


Corona 'Menempel' pada antigen golongan darah A

RBD SARS-CoV-2 memiliki preferensi kuat untuk mengikat golongan darah A yang ditemukan pada sel pernapasan, tetapi tidak memiliki preferensi untuk sel darah merah bergolongan darah A, atau golongan darah lain yang ditemukan pada sel pernapasan atau sel darah merah.


"Menarik bahwa RBD virus hanya benar-benar lebih menyukai jenis antigen golongan darah A yang ada pada sel pernapasan, yang mungkin merupakan cara virus memasuki sebagian besar pasien dan menginfeksi mereka," kata penulis studi Dr. Sean Stowell.

https://nonton08.com/movies/two-mothers-2/