Sebuah studi baru memberikan bukti lebih lanjut bahwa orang dengan golongan darah tertentu mungkin lebih mungkin tertular COVID-19.
Secara khusus, ditemukan bahwa virus corona baru (SARS-CoV-2) secara khusus tertarik pada antigen golongan darah A yang ditemukan pada sel pernapasan.
Para peneliti fokus pada protein di permukaan virus SARS-CoV-2 yang disebut reseptor binding domain (RBD), yang merupakan bagian dari virus yang menempel pada sel inang. Itu menjadikannya target penting bagi para ilmuwan yang mencoba mempelajari bagaimana virus menginfeksi manusia.
Berikut fakta terkait golongan darah A dan infeksi Corona:
Corona 'Menempel' pada antigen golongan darah A
RBD SARS-CoV-2 memiliki preferensi kuat untuk mengikat golongan darah A yang ditemukan pada sel pernapasan, tetapi tidak memiliki preferensi untuk sel darah merah bergolongan darah A, atau golongan darah lain yang ditemukan pada sel pernapasan atau sel darah merah.
"Menarik bahwa RBD virus hanya benar-benar lebih menyukai jenis antigen golongan darah A yang ada pada sel pernapasan, yang mungkin merupakan cara virus memasuki sebagian besar pasien dan menginfeksi mereka," kata penulis studi Dr. Sean Stowell.
Bukan penelitian pertama
Studi di China yang dilakukan pada 2.173 pasien Corona di Wuhan dan Shenzen, melaporkan golongan darah A lebih rentan terhadap COVID-19, dibandingkan dengan golongan darah tipe lain. Dalam studi di jurnal MedRxiv.org yang diterbitkan 11 Maret 2020 lalu, dilaporkan 206 pasien yang meninggal di Wuhan karena COVID-19, 85 orang di antaranya memiliki golongan darah A.
Hanya saja penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu ukuran sampel yang kecil dan populasi kontrol tidak memiliki informasi tentang usia subjek, jenis kelamin dan kondisi medis kronis, sehingga tidak dapat dilakukan analisis yang tepat untuk menyesuaikan faktor-faktor tersebut.
Lebih butuh perawatan intensif
Masih dalam penelitian di Wuhan, para tenaga kesehatan menyebut pasien Corona dengan golongan darah A perlu menerima perawatan yang lebih ketat dan lebih intensif.
"Orang-orang dari golongan darah A mungkin perlu memperkuat perlindungan pribadi untuk mengurangi kemungkinan terinfeksi," tulis para peneliti yang dipimpin oleh Wang Xinghuan, dikutip dari South China Morning Post.
https://nonton08.com/movies/mengejar-malam-pertama/
Banyak yang Baru, Ada Berapa Sih Varian Corona di Seluruh Dunia?
- Virus Corona COVID-19 diketahui telah bermutasi dan melahirkan beberapa varian baru. Beberapa varian disebut lebih menular.
Berbagai varian baru virus Corona telah muncul, antara lain di Afrika Selatan dan Brasil. Para ilmuwan telah mengetahui bahwa virus Corona berubah dengan cara yang meningkatkan kemampuannya untuk menyebar dan dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Bagaimana varian virus Corona bisa terjadi?
Profesor epidemiologi di sekolah kesehatan masyarakat Emory University di Atlanta, Ben Lopman, PhD menyebut keberadaan varian baru mungkin bisa mengkhawatirkan masyarakat umum. Namun ini sepenuhnya belum terbukti.
"Virus menyebar dengan menggandakan dirinya sendiri, dan proses replikasi tersebut tidak sempurna," jelasnya, seperti dikutip dari laman Today.
"Virus terkadang membuat kesalahan. Sebagian besar kesalahan tersebut tidak berguna atau akan mematikan virus. Terkadang, salah satu kesalahan itu bermanfaat. Ini bisa, misalnya, membuat virus lebih mudah ditularkan dari orang ke orang dengan mengubah genetika dalam beberapa cara," tambahnya.
CDC menyebut varian Inggris lebih menular daripada varian lain. Tampaknya varian ini mereplikasi lebih efisien, yang artinya orang yang terinfeksi Corona sebenarnya menghasilkan lebih banyak virus atau menyebarkan virus lebih tinggi.
Associate director of applied genomics at Cedars-Sinai medical center in Los Angeles, Jasmine Plummer, PhD, menyebut virus yang memperoleh mutasi tidak selalu menjadi buruk.