Setahun pandemi COVID-19 melanda Indonesia, pemerintah beberapa kali mengganti juru bicara. Mulai dari gaya berbusana hingga cara penyampaian, kemunculan para juru bicara ini selalu mencuri fokus.
Dirangkum detikcom, berikut ini para juru bicara yang pernah hadir menyampaikan perkembangan kasus virus Corona di Indonesia.
1. Achmad Yurianto
Di awal kasus COVID-19 merebak, Achmad Yurianto ditunjuk menjadi Jubir, tempatnya pada 3 Maret 2020. Ia menyampaikan kabar kasus COVID-19 setiap pukul 15.00 WIB.
Pria yang akrab disapa Yuri kala itu bahkan sering dijuluki pembawa kabar kematian. Julukan ini datang karena Yuri sering menyampaikan angka kematian yang terus bertambah.
Ciri khas lain dari sosok Achmad Yurianto adalah setelah batiknya yang selalu jadi perbincangan. Salah satu motif batik yang ia populerkan adalah 'Batik Corona', yang sebenarnya adalah baju untuk peringatan Hari AIDS. Kebetulan, struktur HIV (Human Immunodeficiency Virus) serupa dengan SARS-CoV-2, virus Corona penyebab COVID-19.
2. Reisa Broto Asmoro
Setelah beberapa waktu tampil solo, Achmad Yurianto mendapatkan 'pendamping' yakni dr Reisa Broto Asmoro. Berusia jauh lebih muda, dr Reisa yang juga seorang finalis Putri Indonesia, diharapkan bisa memberikan nuansa baru yang lebih segar, mengimbangi sang 'pembawa kabar kematian' Achmad Yurianto.
Menjadi anggota tim komunikasi publik untuk penanganan COVID-19 sejak 8 Juni 2021, dr Reisa bersama dr Achmad Yurianto secara bergantian menyampaikan kondisi terkini terkait penanganan Corona di Indonesia.
Usai Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dibubarkan, dr Reisa 'pensiun' dan tak lagi menyampaikan update penanganan virus Corona.
"Mulai hari ini saya tidak lagi mengedukasi melalui press conference harian. Tetapi InsyaAllah saya akan tetap meneruskan edukasi publik melalui platform yang berbeda," tulis dr Reisa dalam postingan di akun Instagram pribadinya yang dilihat detikcom, Rabu (22/7/2020).
Namun, di beberapa kesempatan, dr Reisa Broto Asmoro masih terus hadir mengedukasi publik dalam laman YouTube Sekretariat Presiden.
3. Wiku Adisasmito
Sebelum menggantikan Achmad Yurianto, Prof Wiku Adisasmito menjabat sebagai Ketua Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan COVID-19.
Penampilan perdana Prof Wiku bukan lagi di kanal YouTube BNPB, melainkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Selasa (21/7/2020). Jumpa pers juga tidak diadakan di kantor BNPB, melainkan di kantor Presiden.
"Terjadi perubahan pengumuman kasus COVID harian yang sebelumnya disampaikan oleh Dirjen P2P Kementerian Kesehatan dr Achmad Yurianto. Selanjutnya, update kasus harian dapat langsung dilihat di portal www.covid-19.go.id," ujar Prof Wiku dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden.
https://cinemamovie28.com/movies/galaxy-turnpike/
Lawan Pandemi COVID-19, Ini 5 Inovasi Peneliti Indonesia
Untuk menghadapi pandemi COVID-19, para peneliti di Indonesia terus berupaya melakukan inovasi. Hal ini dilakukan agar Indonesia bisa lebih mandiri dalam menghadapi pandemi, tidak harus selalu bergantung pada dunia internasional.
Dalam peringatan setahun Corona di Indonesia, Menristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro merangkum beberapa contoh inovasi para peneliti Indonesia yang sudah diterapkan secara luas. Mulai dari alat tes sampai alat perawatan.
Berikut contoh 5 inovasi tersebut:
1. Rapid test antibody
Di awal pandemi COVID-19, Indonesia sempat harus mengimpor alat rapid test antibody agar bisa melakukan screening kasus. Menurut Bambang kala itu karena terburu-buru tidak ada peninjauan, sehingga mungkin timbul pernyataan terkait kualitas alat tes yang diimpor.
Hingga akhirnya para peneliti berusaha menciptakan alat rapid test antibody buatan lokal.
"Yang luar biasa hanya dalam kira-kira tiga sampai empat bulan kita sudah melahirkan paling tidak rapid test antibody dari nol. Oleh para peneliti yang waktu itu terdiri dari UGM, Unair, dan kemudian didukung penuh BPPT serta dihilirisasi Hepatika Mataram," kata Bambang.
2. Rapid test antigen
Inovasi berikutnya yang juga disebut adalah alat rapid test antigen. Alat Rapid Test Antigen besutan Universitas Padjadjaran (Unpad) yang diberi nama Si CePAD ini dibanderol harga Rp 120 ribu.
Kini rapid test antigen bisa digunakan untuk menegakkan diagnosis COVID-19 di puskesmas-puskesmas.
3. Ventilator
Berbagai inovasi ventilator dilaporkan oleh Kemenristek/BRIN. Ventilator sendiri merupakan alat kesehatan yang biasa dipakai untuk membantu pasien kesulitan bernapas.
Salah satu contoh inovasi ini adalah ventilator portabel Vent-I buatan peneliti di Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (UNPAD) dan YPM Salman.
https://cinemamovie28.com/movies/electric-blue-41/