Senin, 08 Februari 2021

Makanan-Alat Kesehatan Diprediksi Laris di Toko Online 2021

 Penjualan online menjadi solusi berbisnis selama pandemi. Di tahun 2021, bisnis kuliner hingga kebutuhan kesehatan berpotensi menjadi produk paling laris di toko online.

Hal itu terungkap dalam dialog virtual bersama para pelaku bisnis online. Dialog menghadirkan sejumlah pelaku usaha dan pihak e-commerce, antara lain AVP Marketplace Strategy & Merchant Policy Bukalapak, Baskara Aditama.


"Memasuki 2021, barang-barang yang berhubungan dengan pandemi masih menjadi pencarian yang populer di Bukalapak, seperti masker, hand sanitizer, dan lain-lain. Selain itu, bisnis makanan juga masih memiliki prospek cerah," kata Baskara.


Selanjutnya, bisnis yang berkaitan dengan hobi juga diperkirakan masih laris selama 2021. Hal tersebut juga berdasarkan pengalaman selama tahun 2020.


"Di awal pandemi kemarin, makanan seperti sembako hingga peralatan protokol kesehatan banyak diburu. Baru bulan April itu orang mulai mencari barang terkait hobi, seperti tanaman hias, console gaming," ujar dia.


Dengan maraknya penjual peralatan dan perlengkapan kesehatan di toko online, Baskara mengatakan kewajiban pengelola semakin bertambah. Pihaknya turut memfilter produk-produk yang tidak sesuai ketentuan.


Sementara itu, salah satu pelaku bisnis, Restya Naufal, mengatakan platform digital berpengaruh besar ke dalam bisnisnya. Dia mengajak pelaku bisnis memanfaatkan potensi jual beli online selama pandemi.


"Jadi pandemi ini justru bisa kita manfaatkan untuk memperluas bisnis kita melalui online. Kita juga meningkatkan pengetahuan bisnis dengan berkomunitas, belajar dari yang sudah berpengalaman. Saya sendiri banyak menerima masukan hingga betul-betul merasakan hasil positif," pungkasnya.

https://trimay98.com/movies/the-remains/


Update Vaksinasi 8 Februari: Sudah 814.585 Nakes Terima Vaksin COVID-19


Per 8 Februari 2021, sebanyak 814.585 tenaga kesehatan (nakes) sudah menerima vaksin COVID-19. Kementerian Kesehatan klaim, angka tersebut sudah mencakup 49,58 persen dari total target vaksinasi nakes.

Angka tersebut adalah akumulasi sejak vaksinasi COVID-19 pertama pada 13 Januari 2021 dengan penerima Presiden Joko Widodo. Sesuai laporan, jumlah nakes penerima vaksin dosis 1 tersebut bertambah sebanyak 30.267 orang sejak Minggu (7/2/2021).


Sedangkan untuk vaksin dosis 2, sudah diterima oleh 171.270 nakes. Kemenkes klaim, angka tersebut mencakup 10,42 persen dari total target nakes. Per hari ini, jumlah nakes penerima vaksin tahap 2 bertambah 32.139 orang.


Saat ini, vaksinasi COVID-19 masih diprioritaskan untuk nakes lantaran kelompok inilah yang memiliki risiko penularan tertinggi dari interaksi langsung dengan pasien.


Akan tetapi per hari ini, nakes lansia berusia 60 tahun ke atas turut diperbolehkan menerima vaksin. Sebelumnya, vaksin hanya diberikan pada nakes berusia 18 sampai 59 tahun.


Menurut laporan Kemenkes, total sasaran nakes penerima vaksin sebanyak 1.652.958 orang. Sementara jumlah total sasaran vaksinasi di Indonesia sebanyak 181.554.465 orang.


Berikut rincian update vaksin COVID-19 per 8 Februari 2021 menurut laporan akun resmi Kemenkes RI pukul 14.00:


Total sasaran vaksin: 181.554.465 orang

Sasaran vaksinasi tenaga kesehatan: 1.652.958 (+ 23.735 orang)

Vaksinasi dosis 1: 814.585 (+ 30.267 orang)

Vaksinasi dosis 2: 171.270 (+ 32.139 orang)

https://trimay98.com/movies/the-night-clerk/

Satelit Telkom-3 Sudah Jatuh ke Bumi, Tapi Jadi Misteri

 - Satelit Telkom-3 telah jatuh ke Bumi. Hanya saja posisi 'mendarat' wahana antariksa tersebut masih misteri alias belum bisa diketahui secara pasti untuk saat ini.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengatakan perkiraan satelit Telkom-3 jatuh terjadi pada pukul 16.35 WIB, Jumat (5/2). Lapan menyebutkan berdasarkan pengamatannya, satelit Telkom-3 jatuh di wilayah Mongolia atau China.


"Namun, belum ada laporan jatuh atau temuan. Ada kemungkinan jatuh di wilayah terpencil," ujar Peneliti Lapan Rhorom Priyatikanto, Sabtu (6/2/2021).


Terkait kembalinya lagi, satelit Telkom-3 ke Bumi, Lapan berkoordinasi dengan Telkom dan badan antariksa Rusia, Roscosmos.


Jatuhnya satelit Telkom-3 ini menjadi peristiwa bersejarah tersendiri karena merupakan kali pertama benda jatuh antariksa berukuran besar milik Indonesia. Adapun, satelit Telkom-3 menghilang hampir sembilan tahun lalu usai diluncurkan pada 2012 silam.


Satelit yang berbobot 1,845 ton ini tidak mengandung bahan radioaktif dan diperkirakan sebagian besar massa satelit akan terbakar saat memasuki atmosfer hingga menyisakan 10% hingga 40% massa awalnya.


Satelit Telkom-3 (COSPAR-ID 2012-044A, NORAD-ID 38744) merupakan satelit buatan ISS Reshetnev, Rusia berdasarkan pesanan Telkom. Satelit tersebut diluncurkan pada tanggal 6 Agustus 2012 dari Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan, tetapi masalah teknis menyebabkannya gagal mencapai orbit.


Saat itu, satelit Telkom-3 bersama satelit Ekspress-MD2 yang menumpang roket milik pemerintah Rusia Proton-M itu telah hilang setelah beberapa jam meluncur menuju slot orbitnya karena gagal dalam tahapan Briz-M.


Briz-M merupakan tahapan pelepasan tangki bahan bakar diikuti relokasi instrument pengarahan dari komando pusat dalam rangka menghindari goncangan ketika tangki tambahan propellant dilepas.

https://trimay98.com/movies/the-night-crew/


Makanan-Alat Kesehatan Diprediksi Laris di Toko Online 2021


Penjualan online menjadi solusi berbisnis selama pandemi. Di tahun 2021, bisnis kuliner hingga kebutuhan kesehatan berpotensi menjadi produk paling laris di toko online.

Hal itu terungkap dalam dialog virtual bersama para pelaku bisnis online. Dialog menghadirkan sejumlah pelaku usaha dan pihak e-commerce, antara lain AVP Marketplace Strategy & Merchant Policy Bukalapak, Baskara Aditama.


"Memasuki 2021, barang-barang yang berhubungan dengan pandemi masih menjadi pencarian yang populer di Bukalapak, seperti masker, hand sanitizer, dan lain-lain. Selain itu, bisnis makanan juga masih memiliki prospek cerah," kata Baskara.


Selanjutnya, bisnis yang berkaitan dengan hobi juga diperkirakan masih laris selama 2021. Hal tersebut juga berdasarkan pengalaman selama tahun 2020.


"Di awal pandemi kemarin, makanan seperti sembako hingga peralatan protokol kesehatan banyak diburu. Baru bulan April itu orang mulai mencari barang terkait hobi, seperti tanaman hias, console gaming," ujar dia.


Dengan maraknya penjual peralatan dan perlengkapan kesehatan di toko online, Baskara mengatakan kewajiban pengelola semakin bertambah. Pihaknya turut memfilter produk-produk yang tidak sesuai ketentuan.


Sementara itu, salah satu pelaku bisnis, Restya Naufal, mengatakan platform digital berpengaruh besar ke dalam bisnisnya. Dia mengajak pelaku bisnis memanfaatkan potensi jual beli online selama pandemi.


"Jadi pandemi ini justru bisa kita manfaatkan untuk memperluas bisnis kita melalui online. Kita juga meningkatkan pengetahuan bisnis dengan berkomunitas, belajar dari yang sudah berpengalaman. Saya sendiri banyak menerima masukan hingga betul-betul merasakan hasil positif," pungkasnya.

https://trimay98.com/movies/the-masked-saint/