Di tengah ramainya program vaksinasi COVID-19, mungkin tidak semua tahu bagaimana cara vaksin bekerja. Apa yang terjadi di dalam tubuh saat disuntik vaksin COVID-19?
Imunolog Beth Moore dari University of Michigan Hospital menjelaskan bahan-bahan vaksin mulai dari gula, garam, lemak, dan partikel virus atau sejenisnya akan masuk ke dalam tubuh di menit pertama setelah suntikan. Seseorang biasanya diminta menunggu dulu selama 15 menit untuk berjaga-jaga terhadap reaksi alergi dari bahan vaksin.
Setelah 12 jam kemudian rasa nyeri di lokasi suntikan atau lelah mungkin akan muncul. Beth menjelaskan ini terjadi karena respons sistem imun terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Sistem imun bernama sel dendritik akan mulai berperan.
"Sel dendritik yang bertemu dengan antigen virus tidak dikenal akan membunyikan alarm dan bergerak menuju kelenjar getah bening," papar Beth seperti dikutip dari Michigan Health, Jumat (5/2/2021).
Rasa nyeri dan lelah spesifiknya muncul karena pelepasan senyawa bernama sitokin. Senyawa ini menyebabkan peradangan pada lokasi suntikan, tujuannya untuk memandu sel-sel imun.
"Artinya merasa sedikit tidak enak badan itu tanda imun tubuh sedang bekerja," kata Beth yang menjelaskan bahwa reaksi tiap orang mungkin berbeda.
Setelah tiga sampai empat minggu kemudian harapannya imun tubuh sudah mulai memproduksi antibodi untuk COVID-19. Hanya saja jumlah sel yang memproduksi antibodi ini mungkin masih belum banyak dan berusia singkat, karena itu dibutuhkan dosis kedua vaksin sebagai booster atau pendorong.
"Karena Anda kini sudah memiliki antibodi dari suntikan yang pertama, reaksi dosis kedua mungkin bisa lebih kuat," ungkap Beth.
"Pada saat yang bersamaan Anda mendorong respons imun agar lebih besar, baik, cepat, dan benar-benar ingat," pungkasnya.
https://trimay98.com/movies/modern-times/
Batal Vaksin Gara-gara Komorbid? Dokter: Rajin Tensi, Jangan Terlalu 'Girang'
Beberapa tenaga kesehatan batal mendapat vaksin Corona karena memiliki komorbid, salah satu yang terbanyak adalah hipertensi. Duh sayang banget, padahal bisa dihindari lho!
Ahli jantung dr Vito A Damay menyebut banyak dari mereka yang tak tahu mengidap darah tinggi karena tak rutin kontrol. Padahal, vaksinasi COVID-19 pada pengidap darah tinggi sangat penting, mereka termasuk yang berisiko kritis saat terpapar COVID-19.
"Sangat sayang dan ironis komorbid pasien COVID-19 yang ada di ruang kritis ruang berat icu itu adalah darah tinggi tapi ternyata mereka tidak bisa menerima vaksinasi karena dari tidak kontrol tekanan darahnya," jelasnya melalui video singkat kepada detikcom.
Ada sederet hal yang bisa dilakukan pada pengidap darah tinggi saat mau vaksinasi COVID-19, salah satunya jangan terlalu girang, berikut pesan dokter.
1. Rutin kontrol
Beberapa orang mungkin tak sadar mengidap darah tinggi. Cara paling simpelnya adalah melakukan tensi darah untuk mengecek apakah tekanan darah normal atau malah tinggi.
"Sulitnya adalah ketika mereka nggak tahu kalau dirinya darah tinggi. Jadi selama ini mereka nggak punya keluhan, nggak panas, nggak sakit punggung, sakit leher, apapun itu nggak pernah sakit, tapi darah tinggi," katanya.
"Dia nggak tahu karena nggak pernah tensi saja. That's so simple tinggal tensi saja kan sebenarnya," bebernya.