Jumat, 05 Februari 2021

Apa yang Terjadi Pada Tubuh Saat Disuntik Vaksin COVID-19?

 Di tengah ramainya program vaksinasi COVID-19, mungkin tidak semua tahu bagaimana cara vaksin bekerja. Apa yang terjadi di dalam tubuh saat disuntik vaksin COVID-19?

Imunolog Beth Moore dari University of Michigan Hospital menjelaskan bahan-bahan vaksin mulai dari gula, garam, lemak, dan partikel virus atau sejenisnya akan masuk ke dalam tubuh di menit pertama setelah suntikan. Seseorang biasanya diminta menunggu dulu selama 15 menit untuk berjaga-jaga terhadap reaksi alergi dari bahan vaksin.


Setelah 12 jam kemudian rasa nyeri di lokasi suntikan atau lelah mungkin akan muncul. Beth menjelaskan ini terjadi karena respons sistem imun terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Sistem imun bernama sel dendritik akan mulai berperan.


"Sel dendritik yang bertemu dengan antigen virus tidak dikenal akan membunyikan alarm dan bergerak menuju kelenjar getah bening," papar Beth seperti dikutip dari Michigan Health, Jumat (5/2/2021).


Rasa nyeri dan lelah spesifiknya muncul karena pelepasan senyawa bernama sitokin. Senyawa ini menyebabkan peradangan pada lokasi suntikan, tujuannya untuk memandu sel-sel imun.


"Artinya merasa sedikit tidak enak badan itu tanda imun tubuh sedang bekerja," kata Beth yang menjelaskan bahwa reaksi tiap orang mungkin berbeda.


Setelah tiga sampai empat minggu kemudian harapannya imun tubuh sudah mulai memproduksi antibodi untuk COVID-19. Hanya saja jumlah sel yang memproduksi antibodi ini mungkin masih belum banyak dan berusia singkat, karena itu dibutuhkan dosis kedua vaksin sebagai booster atau pendorong.


"Karena Anda kini sudah memiliki antibodi dari suntikan yang pertama, reaksi dosis kedua mungkin bisa lebih kuat," ungkap Beth.


"Pada saat yang bersamaan Anda mendorong respons imun agar lebih besar, baik, cepat, dan benar-benar ingat," pungkasnya.

https://trimay98.com/movies/modern-times/


Batal Vaksin Gara-gara Komorbid? Dokter: Rajin Tensi, Jangan Terlalu 'Girang'


Beberapa tenaga kesehatan batal mendapat vaksin Corona karena memiliki komorbid, salah satu yang terbanyak adalah hipertensi. Duh sayang banget, padahal bisa dihindari lho!

Ahli jantung dr Vito A Damay menyebut banyak dari mereka yang tak tahu mengidap darah tinggi karena tak rutin kontrol. Padahal, vaksinasi COVID-19 pada pengidap darah tinggi sangat penting, mereka termasuk yang berisiko kritis saat terpapar COVID-19.


"Sangat sayang dan ironis komorbid pasien COVID-19 yang ada di ruang kritis ruang berat icu itu adalah darah tinggi tapi ternyata mereka tidak bisa menerima vaksinasi karena dari tidak kontrol tekanan darahnya," jelasnya melalui video singkat kepada detikcom.


Ada sederet hal yang bisa dilakukan pada pengidap darah tinggi saat mau vaksinasi COVID-19, salah satunya jangan terlalu girang, berikut pesan dokter.


1. Rutin kontrol

Beberapa orang mungkin tak sadar mengidap darah tinggi. Cara paling simpelnya adalah melakukan tensi darah untuk mengecek apakah tekanan darah normal atau malah tinggi.


"Sulitnya adalah ketika mereka nggak tahu kalau dirinya darah tinggi. Jadi selama ini mereka nggak punya keluhan, nggak panas, nggak sakit punggung, sakit leher, apapun itu nggak pernah sakit, tapi darah tinggi," katanya.


"Dia nggak tahu karena nggak pernah tensi saja. That's so simple tinggal tensi saja kan sebenarnya," bebernya.

https://trimay98.com/movies/our-times-2/

Curhat Pilu Perawat Pasien COVID-19: Seperti Menunggu Waktu Mati

 Seorang perawat berusia 28 tahun menceritakan kisah pilunya menghadapi COVID-19 di garda terdepan. Perawat asal Afrika Selatan, Nthabeleng, bukan nama sebenarnya, mengaku ketakutan dan kelelahan setiap hari.

Tak pernah berhenti ia dihantui rasa cemas dan takut akan tertular COVID-19 yang membuatnya harus dirawat di rumah sakit dan membuat putrinya yang berusia 5 tahun hidup sebatang kara.


"Setiap minggu, ada rekan kerja meninggal di satu tempat," , kata Nthabeleng, yang bekerja di sebuah klinik pedesaan di provinsi Limpopo Utara, Afrika Selatan.


Bercerita kepada Strait Times, ia mengatakan baru-baru saja ada dua perawat yang meninggal di klinik provinsi yang sama.


"Kami seperti menunggu antrian kematian, kami hanya menunggu giliran kami," katanya, suaranya pilu diselimuti keputusasaan.


Lonjakan jumlah pasien dalam beberapa pekan terakhir telah membuat perawat kehabisan tenaga. Setidaknya sekitar 1,4 juta infeksi COVID-19 tercatat di Afsel, dengan lebih 45 ribu kematian.


Varian virus baru yang lebih menular, telah memicu penyebaran, dan tekanan pada rumah sakit adalah yang terburuk di negara itu. Dibandingkan dengan kebanyakan negara Afrika, sistem perawatan kesehatan Afrika Selatan bisa dibilang masih cukup, namun para tenaga kesehatan mengatakan mereka juga telah lelah menghadapinya.

Belum lagi kerja selama 12 jam yang melelahkan, menenangkan pasien yang panik, dan bolak-balik antara pasien yang terinfeksi dan tidak terinfeksi adalah bagian dari rutinitas Nthabeleng di klinik kecil yang hanya diisi tiga perawat.


"Ini seperti supermarket, Anda melakukan semuanya," katanya dengan gugup menceritakan rutinitas hariannya.


Sementara itu, seorang perawat pria lain berusia 27 tahun mengatakan situasi COVID-19 di Afsel sangat buruk. Sudah tak terhitung berapa nakes yang positif.


"Tingkat tes positif di antara perawat tinggi. Beberapa sembuh dan beberapa meninggal. Saya baru-baru ini kehilangan seorang kolega yang bekerja di klinik sebelah," katanya.


Meski kelelahan, banyak perawat bersumpah untuk tetap menjadi tentara di garis depan. Nthabeleng mengatakan dia telah pindah dari rumahnya dan ke asrama perawat untuk melindungi anak kecil dan neneknya dari infeksi.

https://trimay98.com/movies/our-times/


Apa yang Terjadi Pada Tubuh Saat Disuntik Vaksin COVID-19?


Di tengah ramainya program vaksinasi COVID-19, mungkin tidak semua tahu bagaimana cara vaksin bekerja. Apa yang terjadi di dalam tubuh saat disuntik vaksin COVID-19?

Imunolog Beth Moore dari University of Michigan Hospital menjelaskan bahan-bahan vaksin mulai dari gula, garam, lemak, dan partikel virus atau sejenisnya akan masuk ke dalam tubuh di menit pertama setelah suntikan. Seseorang biasanya diminta menunggu dulu selama 15 menit untuk berjaga-jaga terhadap reaksi alergi dari bahan vaksin.


Setelah 12 jam kemudian rasa nyeri di lokasi suntikan atau lelah mungkin akan muncul. Beth menjelaskan ini terjadi karena respons sistem imun terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Sistem imun bernama sel dendritik akan mulai berperan.


"Sel dendritik yang bertemu dengan antigen virus tidak dikenal akan membunyikan alarm dan bergerak menuju kelenjar getah bening," papar Beth seperti dikutip dari Michigan Health, Jumat (5/2/2021).


Rasa nyeri dan lelah spesifiknya muncul karena pelepasan senyawa bernama sitokin. Senyawa ini menyebabkan peradangan pada lokasi suntikan, tujuannya untuk memandu sel-sel imun.


"Artinya merasa sedikit tidak enak badan itu tanda imun tubuh sedang bekerja," kata Beth yang menjelaskan bahwa reaksi tiap orang mungkin berbeda.


Setelah tiga sampai empat minggu kemudian harapannya imun tubuh sudah mulai memproduksi antibodi untuk COVID-19. Hanya saja jumlah sel yang memproduksi antibodi ini mungkin masih belum banyak dan berusia singkat, karena itu dibutuhkan dosis kedua vaksin sebagai booster atau pendorong.


"Karena Anda kini sudah memiliki antibodi dari suntikan yang pertama, reaksi dosis kedua mungkin bisa lebih kuat," ungkap Beth.


"Pada saat yang bersamaan Anda mendorong respons imun agar lebih besar, baik, cepat, dan benar-benar ingat," pungkasnya.

https://trimay98.com/movies/octavio-is-dead/