Pakar menyebut varian baru Corona dari Inggris, Brasil, hingga Afrika Selatan besar kemungkinan sudah masuk Indonesia. Hal ini dikarenakan skrining dan pengetatan pintu masuk selama ini dinilai masih longgar.
"Karena masalahnya adalah skrining dan pengetatan pintu masuk kita ini masih longgar, walaupun ada kebijakan dari Menlu untuk membatasi tapi buktinya masih ada juga kaya waktu itu TKA China masuk, ini masih ditambah dengan potensi pintu masuk lainnya," jelas Dicky saat dihubungi detikcom Jumat (5/2/2021).
Terlebih, menurut Dicky varian baru Corona Inggris sudah muncul sejak November. Saat itu pula, arus masuk ke Indonesia relatif longgar dan belum diperketat.
Begitu juga dengan kapasitas genome sequencing. Kapasitas Indonesia dinilai masih jauh dari sejumlah negara lain.
"Surveilans genomic kita juga masih lemah, kemudian walaupun ada karantina, karantinanya 5 hari, tidak memadai, harusnya 14 hari dikarantina, periksa PCR dan (misalnya) positif, periksa genome sequencingnya," tuturnya.
Surveilans juga perlu ditingkatkan secara aktif. Dicky menyarankan untuk rutin melakukan genome sequencing, dimulai dari sebulan terakhir.
"Selain itu perlu surveilans. surveilansnya ini secara aktif komunitas misalnya sebulan terakhir desember lah yang datang dari inggris, cari tahu, awak pesawat ataupun siapapun, yang positif periksa genomic sequencenya," pungkasnya.
Meski begitu, baru-baru ini, Wamenkes memastikan belum ada varian baru Corona yang ditemukan di Indonesia. Hal ini berdasarkan lebih dari 200 whole genome sequencing yang sudah disubmit ke GISAID. Untuk meningkatkan penemuan varian baru Corona, Eijkman juga menargetkan akan meneliti lebih dari 5 ribu virus yang ditemukan di Indonesia tahun ini.
https://trimay98.com/movies/my-little-nightmare-the-movie/
KAI Operasikan GeNose, 6 Calon Penumpang di Yogya Terindikasi COVID-19
PT KAI wilayah Daop 6 menyebut ada ratusan calon penumpang yang menggunakan GeNose sebagai syarat perjalanan jarak jauh. Selama soft launching hingga hari ini tercatat ada 6 calon penumpang yanh terindikasi COVID-19.
Manager Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta Supriyanto mengatakan, bahwa sebenarnya hari ini hari pertama penggunaan GeNose di Stasiun Tugu Yogyakarta. Sedangkan untuk tanggal 3-4 masih dalam ujicoba penggunaan GeNose di Stasiun tersebut.
"Untuk ujicoba tanggal 3 (Februari) ada 167 (calon penumpang), tanggal 4 kemarin ada 263 dan hari ini, sampai jam 11 sudah ada 255 yang melakukan pemeriksaan dengan GeNose," katanya saat ditemui di Stasiun Tugu Yogyakarta, Kemantren Gedongtengen, Kota Yogyakarta, Jumat (5/2/2021).
Sedangkan untuk jumlah calon penumpang yang melakukan test antigen seharga Rp 105 ribu ada 40-50 orang. Jumlah itu hingga pukul 11.00 WIB.
Menyoal berapa jumlah calon penumpang yang terindikasi COVID-19 setelah test GeNose, Supriyanto mengakuinya. Jumlah itu akumulasi dari uji coba hingga hari ini.
"Dari laporan yang masuk kemarin (Kamis 4/2/2021) ada 3 (calon penumpang) dan hari ini ada 3, jadi total ada 6," ucapnya.
"Nah, selanjutnya mereka tidak boleh naik kereta dan tiket dikembalikan 100 persen. Mereka juga diarahkan untuk pulang," imbuh Supriyanto.