Sabtu, 28 November 2020

Apakah Kelelahan Termasuk Gejala COVID-19? Ini Faktanya

 Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mencantumkan kelelahan sebagai gejala virus Corona COVID-19. Namun, bukan berarti setiap merasa lelah menandakan kamu terinfeksi COVID-19.

Lantas bagaimana mengetahui apakah kelelahan disebabkan oleh COVID-19 atau bukan?

Mengenai kelelahan akibat COVID-19 secara khusus, sebuah laporan pada Februari lalu yang diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganalisis 55.924 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi laboratorium di China. Ditemukan bahwa kelelahan adalah gejala paling umum ketiga dari COVID-19 dengan 38,1 persen orang yang mengeluhkan gejalanya.


Dua gejala yang lebih umum menurut laporan tersebut adalah demam 87,9 persen dan batuk kering 67,7 persen.


"Ini ada hubungannya dengan zat yang disebut sitokin yang diproduksi oleh sistem kekebalan ketika diserang," Richard Watkins, seorang dokter penyakit menular di Akron, Ohio, dan seorang profesor kedokteran di Universitas Kedokteran Northeast Ohio.


Sitokin tersebut memberi sinyal pada tubuh kamu bahwa inilah waktunya untuk bekerja dan melawan infeksi, tetapi akibatnya dapat membuat kamu merasa lelah. Bagaimanapun, tubuh kamu memfokuskan energinya untuk melawan penyerang (virus), bahkan jika kamu tidak dapat melihatnya.


dr Amesh Adalja, peneliti senior di Johns Hopkins mengatakan bahwa kelelahan yang disebabkan COVID-19 biasanya juga akan mengalami gejala lain, seperti nyeri otot, sakit tenggorokan dan sebagainya meski hanya terasa ringan.


Dikutip dari laman Health, meskipun kamu mengalami berbagai gejala tersebut, juga tidak bisa langsung disimpulkan bahwa kamu terpapar COVID-19.


dr Adalja merekomendasikan untuk melihat kelelahan yang kamu rasakan sebagai bagian dari gambaran yang lebih besar.


"Kamu harus memikirkan mengapa kamu lelah. Apakah karena kamu lari maraton atau terlambat, belajar untuk ujian?" katanya.


Maka untuk sementara, berhentilah untuk berolahraga dengan intensitas berat dan jangan terlalu memaksakan diri. Karena tubuh kamu dengan jelas memberi isyarat bahwa kamu perlu istirahat.


Selain itu, konsultasikan pada dokter selalu menjadi pilihan yang bijak. Mereka mungkin ingin menguji kamu untuk COVID-19 atau melakukan pemeriksaan fisik, mengingat berbagai masalah kesehatan dan faktor gaya hidup juga dapat menyebabkan kelelahan pada tubuh.


Sebagai informasi, kelelahan akibat COVID-19 dapat bertahan cukup lama. Hasil studi yang dirilis pada bulan September lalu, menemukan bahwa ada 52 persen dari 128 pasien positif COVID-19 mengalami 'kelelahan terus-menerus' beberapa minggu setelah mereka didiagnosis. Terlepas dari mereka memiliki kasus COVID-19 yang ringan atau lebih parah.

https://kamumovie28.com/movies/murder-on-d-street/


Hasil Inspeksi BPOM dengan MUI soal Sinovac: Vaksin COVID-19 Dipastikan Halal


Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan soal unsur kehalalan vaksin Corona COVID-19 buatan Sinovac sangat penting bagi Indonesia. Ia menyebut bahwa vaksin Sinovac memenuhi syarat kehalalan.

"Alhamdulillah dari aspek mutu dari hasil yang didapatkan inspeksi BPOM, Bio Farma dan Majelis Ulama Indonesia, aspek halalnya bisa dikatakan sudah memenuhi, sudah sesuai aspek obat yang baik," jelas Penny dalam konferensi pers Kamis (26/11/2020).


Hal ini berdasarkan infeksi yang dilakukan bersama MUI dan Kemenkes ke pabrik Sinovac di Beijing, China, beberapa waktu lalu. Selain soal kehalalan vaksin, aspek mutu dan keamanan vaksin ini juga dianggap baik.


Sementara itu dari segi efficacy atau khasiat, melalui data 1 bulan akan ada kabar menggembirakan. Vaksin Sinovac menghasilkan kekebalan ke relawan uji klinis III di Bandung.


Namun untuk mengeluarkan izin darurat, BPOM pun harus menggunakan data interim pengamatan 3 bulan. Selain itu, data itu akan dipadukan dengan data dari negara lain, seperti Brasil.


"Aspek keamanan akan terus kita pantau selama tiga bulan, nanti enam bulan penuh ke depan. Kita butuh vaksin yang tidak hanya bermutu dan aman, tapi juga efektif, memiliki khasiat yang baik," pungkasnya.

https://kamumovie28.com/movies/4-tahun-tinggal-di-rumah-hantu/

Negara-negara yang Siap Vaksinasi COVID-19 Desember 2020

  Perkembangan uji klinis vaksin COVID-19 dunia terus membuahkan kabar baik. Beberapa negara bahkan berencana memulai vaksinasi COVID-19 Desember 2020.

Dikutip dari The Guardian, Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang siap vaksinasi COVID-19 akhir tahun ini. Vaksin COVID-19 Pfizer dan BioNTech rencananya akan mendapat persetujuan penggunaan darurat di AS dalam waktu dekat.


Selain AS, Inggris juga disebut akan menjadi salah satu negara yang melakukan vaksinasi COVID-19 akhir tahun ini. Berikut rangkuman negara-negara yang melakukan vaksinasi COVID-19 akhir tahun ini.

https://kamumovie28.com/movies/3-nafas-likas/


1. Inggris

Inggris disebut bisa memberikan persetujuan penggunaan darurat emergency use of authorization (EUA) vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech paling cepat pekan ini. Surat kabar Inggris Telegraph, melaporkan persetujuan EUA dapat segera diberikan di Inggris usai vaksin COVID-19 Pfizer menunjukkan angka efektivitas 95 persen dan tak ada efek samping serius.


"Layanan Kesehatan Nasional Inggris telah diberitahu untuk siap mengatur vaksinasi COVID-19 sebelum 1 Desember," demikian sumber pemerintah.


Secara resmi, Inggris pekan lalu meminta pihak regulator medisnya untuk mempertimbangkan kesesuaian vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech. Namun, Departemen Kesehatan Inggris tidak berkomentar pada hari Minggu tentang kapan vaksinasi pertama akan diberikan.


Inggris telah memesan 40 juta dosis vaksin COVID-19 dan berharap memiliki setidaknya 10 juta dosis yang cukup untuk melindungi 5 juta orang. Vaksin COVID-19 tersebut diharapkan tersedia pada akhir tahun jika pihak regulator medis Inggris menyetujuinya.


2. Amerika Serikat

Kepala program vaksin AS, Moncef Slaoi mengatakan warga Amerika bisa segera mendapat vaksin COVID-19 setidaknya awal Desember. Bahkan Trump baru-baru ini menyebut vaksin COVID-19 bisa diberikan pekan ini untuk kategori prioritas penerima vaksin terlebih dahulu.


"Orang Amerika pertama yang menerima vaksin bisa mendapatkannya secepat 11 Desember," sebut Moncef, dikutip dari CNN.


"Rencana kami adalah dapat mengirimkan vaksin ke lokasi imunisasi dalam waktu 24 jam sejak persetujuan, jadi saya perkirakan mungkin pada hari kedua setelah persetujuan pada tanggal 11 atau 12 Desember," lanjutnya.


3. Jerman

"Jerman juga dapat mulai memberikan suntikan vaksin COVID-19 secepat bulan depan," kata Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn pada Minggu.


Menurutnya, Spanyol dan Jerman adalah negara Uni Eropa pertama yang memiliki rencana vaksinasi COVID-19 secara lengkap.


"Ada alasan untuk optimis bahwa akan ada persetujuan untuk vaksin di Eropa tahun ini," kata Spahn dalam wawancara dengan grup penerbitan RedaktionsNetzwerk Deutschland.


Ia menyebut telah meminta negara untuk menyiapkan persiapan vaksinasi COVID-19 setidaknya hingga pertengahan Desember, sejauh ini persiapan disebutnya berjalan baik.


"Saya lebih memilih pusat vaksinasi yang siap beberapa hari lebih awal daripada vaksin yang disetujui yang tidak segera digunakan," sebut Spahn.


Jerman disebut telah mendapatkan lebih dari 300 juta dosis vaksin COVID-19. Angka tersebut dinilai cukup untuk vaksinasi warga Jerman.

https://kamumovie28.com/movies/red-cliff/