Kamis, 05 November 2020

Temuan Kasus Turun Tajam, Ini Riwayat Tes COVID-19 RI Saat Libur Panjang

 Libur panjang cuti bersama 28 Oktober-1 November memicu kekhawatiran akan kenaikan kasus baru COVID-19. Hanya saja yang terjadi pada periode tersebut yakni jumlah testing COVID-19 menurun tajam.

Staf Khusus Menteri Kesehatan RI Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan Kementerian Kesehatan Alexander Kaliaga Ginting Suka, SpP mengatakan alasan turunnya jumlah testing di libur panjang karena adanya keterlambatan pelaporan.


Selain itu, Alexander menyebut keterbatasan jumlah personel di laboratorium untuk pencatatan dan pelaporan, bukan karena tidak dilakukan pemeriksaan pada hari itu.


"Memang perlu penambahan SDM reporting dan recording. Lab tidak hanya soal alat dan SDM pemeriksa, tapi juga menyangkut data manager yang sangat pentng untuk melakukan pencatatan dan pelaporan," katanya.


Untuk diketahui, target pemeriksaan spesimen oleh Presiden Joko Widodo adalah 30 ribu sampel per hari. Di periode libur panjang cuti bersama, di beberapa hari terlihat pemeriksaan spesimen menurun tajam.


Berdasarkan data yang dihimpun Satgas Penanganan COVID-19, berikut riyawat pemeriksaan spesimen saat libur panjang.

28 Oktober: 40.572 spesimen, 4.029 kasus baru

29 Oktober: 34.317 spesimen, 3.565 kasus baru

30 Oktober: 24.854 spesimen, 2.897 kasus baru

31 Oktober: 29.001 spesimen, 3.143 kasus baru

1 November: 23.208 spesimen, 2.696 kasus baru

https://cinemamovie28.com/playboy-night-dreams/


Soal Omnibus Law, Netizen: Paranormal Resmi Jadi Layanan Kesehatan?


 Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah resmi menandatangani Omnibus Law Cipta Kerja. Hal ini mengundang reaksi dari berbagai pihak, karena dirasa ada beberapa pasal atau ayat yang mengundang kontroversi.

Di bidang kesehatan sebagai contoh, netizen masih ramai membahas soal paranormal yang dimasukkan ke dalam jasa pelayanan kesehatan. Sebagian bertanya apa ini artinya paranormal resmi dianggap sebagai tenaga kesehatan sama seperti dokter, perawat, bidan, dan ahli kesehatan lainnya.


"Baru tau dukun bayi dan paranormal termasuk jasa pelayanan kesehatan medis yang diakui negara," komentar satu pengguna Twitter.


"Ini lama-lama ke paranormal bisa pake BPJS," balas pengguna lainnya.


Pembahasan paranormal sebagai pelayanan kesehatan medis tertuang dalam pasal 4A ayat 3 huruf a dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020. Pasal ini sebetulnya membahas jasa layanan kesehatan yang tidak dikenai pajak pertambahan nilai (PPN).


Sebagian netizen berkomentar bahwa pasal itu hanya memasukkan aktivitas paranormal sebagai jasa yang tidak dikenai pajak. Sementara sebagian lainnya menyebut potensi implikasi ketika paranormal dimasukkan dalam kelompok layanan kesehatan oleh undang-undang.


Kenali 5 Jenis Penyakit yang Disebabkan oleh Virus


 Ada ragam jenis penyakit yang disebabkan oleh virus. Infeksi virus bisa memicu berbagai jenis penyakit menular.

Virus adalah agen infeksius yang sangat kecil, terdiri dari potongan materi genetik, seperti DNA atau RNA, yang terbungkus dalam lapisan protein. Virus menyerang sel di tubuh dan menggunakan komponen sel tersebut untuk membantunya berkembang biak. Jenis penyakit yang disebabkan oleh virus adalah sebagai berikut.


Proses virus yang menyerang sel tubuh sering kali merusak atau menghancurkan sel yang terinfeksi. Penyakit virus adalah penyakit atau kondisi kesehatan yang disebabkan oleh virus.


Dikutip dari Health Line, berikut ini jenis penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus.


1. Penyakit pernapasan

Penyakit pernapasan dapat menular dan biasanya menyerang bagian atas atau bawah saluran pernapasan. Virus pernapasan disebarkan melalui tetesan yang dihasilkan melalui batuk atau bersin. Jika seseorang memiliki penyakit batuk dan bersin lalu Anda menghirup tetesan ini, Anda mungkin dapat terpapar penyakit tersebut.


Jenis penyakit:


Flu

Adenovirus

Severe acute respiratory syndrome (SARS)

https://cinemamovie28.com/american-violence/

7 Negara yang Lockdown Kedua Kalinya Usai COVID-19 Kembali Mengganas

 Virus Corona COVID-19 kembali mengganas di Eropa. Beberapa negara terpaksa kembali lockdown kedua kalinya, termasuk Prancis dan Inggris.

Beberapa negara Eropa kembali mencatat lonjakan kasus COVID-19 hingga puluhan ribu. Di mana saja negara yang kembali menerapkan lockdown?


Dikutip dari Sky News, berikut negara-negara yang kembali memberlakukan lockdown.


1. Austria

Austria kini menetapkan lockdown kedua usai pandemi COVID-19 yang penyebarannya semakin masif dan tidak terkendali.


Kanselir Austria Sebastian Kurz mengumumkan lockdown kedua ini pada Sabtu (31/10/2020). Aturan lockdown yang kembali diterapkan mengikuti Jerman.


Dalam lockdown ini sekolah, penata rambut, dan toko non-esensial akan tetap buka. Larangan meninggalkan rumah hanya berlaku pada malam hari.


"Restoran, kafe, dan hotel akan tutup kecuali makanan untuk dibawa pulang dan untuk pelancong bisnis. Gym, bioskop, dan teater juga akan ditutup. Aturan akan mulai berlaku pada hari Selasa dan tetap berlaku hingga akhir November," jelas Sebastian Kurz.


2. Inggris

Selain Austria, Inggris juga ikut menerapkan lockdown. Berdasarkan laporan worldometers terkini Inggris berada di peringkat 9 tertinggi di dunia.


Lebih dari 1 juta kasus COVID-19 tercatat dengan penambahan kasus baru lebih dari 20 ribu. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan lockdown pada Sabtu (31/10/2020).


Lockdown kedua ini berlaku hingga 2 Desember 2020 dengan beberapa kebijakan lockdown yang berbeda kali ini. Untuk pub, restoran, gym, dan toko non-esensial diharuskan tutup selama empat minggu terhitung mulai Kamis.


"Tetapi tidak seperti batasan di musim semi, sekolah, perguruan tinggi, dan universitas dapat tetap buka. Setelah 2 Desember, pembatasan akan dilonggarkan dan daerah akan kembali ke sistem berjenjang," jelasnya.

https://cinemamovie28.com/the-hurt-locker/


3. Prancis

Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Rabu (28/10/2020), memerintahkan negara-nya kembali lockdown. Bahaya gelombang besar COVID-19 disebut mengintai beberapa Prancis karena akan memasuki musim dingin. Ketika Macron mengumumkan lockdown kembali, terdapat 36.437 kasus baru COVID-19 yang tercatat di Prancis pada Rabu. Angka tersebut naik dari 33.417 pada hari sebelumnya.


Macron mencatat angka itu mungkin secara spesifik berapa di angka antara 40.000 dan 50.000 kasus baru. Di negara tersebut, lbih dari separuh unit perawatan intensif sudah diisi dengan pasien COVID-19.


"Virus itu beredar dengan kecepatan yang bahkan tidak diantisipasi oleh perkiraan yang paling pesimistis," kata Macron dalam pidato yang disiarkan televisi, dikutip dari Reuters.


4. Jerman

Kasus COVID-19 di Jerman pun kembali mengalami lonjakan. Kanselir Jerman Angela Merkel pada Rabu (28/10/2020), mengumumkan akhirnya kembali lockdown.


Selama lockdown, Jerman akan menutup menutup bar, restoran, dan teater mulai 2 hingga 30 November mendatang. Berdasarkan laporan worldometers per Minggu (1/11/2020) ada lebih dari 10 ribu kasus yang tercatat.


Jerman akan memberlakukan lockdown parsial mulai 2 November, yang akan berlangsung selama empat minggu.


Berdasarkan aturan lockdown kedua tersebut, bar dan pub akan tutup, sementara restoran akan tetap buka hanya untuk layanan untuk dibawa pulang. Toko-toko akan tetap buka dengan batasan ruang. Gym, bioskop, dan teater juga akan ditutup, bersama dengan hotel-hotel yang tutup untuk wisatawan.


Pada hari Sabtu, Robert Koch Institute, melaporkan 19.059 kasus baru yang dikonfirmasi selama 24 jam terakhir, dan 103 kematian lainnya. Jerman menjadi peringkat ke 15 dengan total kasus COVID-19 terbanyak di dunia. Ada 544.346 kasus COVID-19 yang tercatat di sana.


5. Belgia

Belgia menjadi salah satu negara Eropa yang ikut memberlakukan lockdown, tetapi secara parsial. Beberapa toko terpaksa ditutup kembali dan aktivitas apapun yang memungkinkan banyak kontak dekat terjadi dilarang. Bekerja dari rumah merupakan kewajiban.


Seperti halnya salon, gym, kolam renang, fasilitas budaya dan rekreasi lainnya ditutup. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa pada hari Jumat menempatkan Belgia sebagai negara yang terkena dampak terburuk di blok 27 negara, dengan 1.600 kasus per 100.000 orang.


The European Center for Disease Prevention and Control menempatkan Belgia sebagai negara yang terkena dampak terburuk di blok 27 negara Eropa, dengan 1.600 kasus per 100.000 orang. Jumlah orang yang dirawat di rumah sakit selama seminggu terakhir 77 persen lebih tinggi dari minggu sebelumnya, dan 10 persen lebih tinggi dari rekor sebelumnya.


6. Italia

Pembatasan sosial juga diberlakukan kembali di Italia secara parsial pada hari Senin tanggal 26 Oktober 2020 dan akan tetap berlaku selama sebulan.

https://cinemamovie28.com/selebgram/