Rabu, 30 September 2020

Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac di Bandung Dikebut

 Pelaksanaan uji klinis fase III kandidat vaksin COVID-19 dari China terus dikebut oleh peneliti dari Universitas Padjadjaran dan Biofarma. Hingga hari ini, Rabu (30/9/2020), tercatat 1.089 orang relawan telah mendapatkan suntikan pertama dari vaksin tersebut.

Manajer Lapangan Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 dari Unpad Eddy Fadlyana melaporkan 1.447 orang tengah menjalani proses skrining (v0), 1.089 telah mendapatkan vaksinasi pertama (v1), 650 orang telah mendapatkan vaksinasi kedua (v2) dan 110 orang telah diambil sampel darahnya (v3).


"Hari ini ada kegiatan v3," ujar Eddy singkat saat dihubungi, Rabu (30/9/2020).


Seperti diketahui, 1.620 relawan yang mengikuti uji klinis ini akan dipantau secara intensif oleh tim riset. Tiap relawan dibekali kertas laporan, untuk mengeluhkan gejala-gejala yang dirasakan berikut kadar gejala yang dirasakannya setelah menerima suntik vaksin.


Dari sumber detikcom, hari ini pun Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan diambil sampel darahnya di Puskesmas Garuda, Kota Bandung. Seperti diketahui, ada enam lokasi uji klinis yakni RSPD UNPAD, Balai Kesehatan UNPAD, Puskesmas Garuda, Puskesmas Sukapakir, Puskesmas Ciumbuleuit dan Puskesmas Dago.


Ketua Tim Riset Vaksin dari Fakultas Kedokteran Unpad Prof Kusnandi Rusmil mengatakan, jumlah relawan yang diperiksa akan ditambah dua kali lipat dari satu titik penelitian.


"Jadi umpamanya dalam satu tempat penelitian itu dimulai jam 11, nah nanti kita minta dua kali dari jam 11 sampai jam 3 misalnya. Jadi dua kali lpat, surveinya lebih cepat, jadi misal dari sepuluh (calon relawan vaksin) perhari menjadi dua puluh perhari gitu ya," ujar Kusnandi di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Selasa (25/8/2020).


"Jadi nanti kita Oktober sudah bisa bikin laporan, sehingga pada akhir tahun ini kita bisa siap produksi vaksin," imbuh guru besar UNPAD itu.


Kusnandi membeberkan, alasan uji klinis ini dikebut karena sampai saat ini belum ditemukan obat yang secara ilmiah dan efektif bisa menyembuhkan pasien yang terpapar virus Corona.


"Kita belum punya obat, orang sudah bergelimpangan, jadi saya butuh subjek yang cukup, jadi ditambah saja subjeknya. Jadi sudah memenuhi kriteria daripada statistik," ucapnya.

https://cinemamovie28.com/parker/


Teman Dekat atau Keluarga Positif COVID-19? Ini yang Wajib Dilakukan


Penularan COVID-19 pada umumnya terjadi dari lingkungan terdekat baik dari teman maupun keluarga. Apa sih yang harus dilakukan saat orang terdekat dinyatakan positif COVID-19?

dr Dewi Nur Aisyah Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 menjelaskan seseorang yang melakukan kontak erat dengan pasien positif COVID-19 harus segera contact tracing. Contact tracing dilakukan para tenaga kesehatan saat menemukan satu laporan kasus positif COVID-19.


"Apa sih sebenarnya penelusuran kontak itu? Jadi yang dilakukan oleh para tenaga surveilans di lapangan, ketika mereka menemukan ada satu laporan kasus positif misalnya, maka dia akan mendatangi pasien tersebut," ungkap dr Dewi saat melakukan siaran pers BNPB melalui kanal YouTube Rabu (30/9/2020).


- Ditanyakan bagaimana kondisinya

- Dipastikan apakah ada gejala COVID-19 atau tidak

- Dilakukan pemeriksaan swab test untuk mengetahui apakah terpapar atau tidak

- Wajib karantina atau isolasi mandiri sampai hasil tes COVID-19 keluar.


"Ketika ada seseorang yang kontak erat dengan pasien positif COVID-19 ini wajib karantina mandiri atau isolasi mandiri sampai dengan hasil keluar," tegas dr Dewi.


Sementara itu, bila pasien yang melakukan kontak erat dinyatakan positif COVID-19, penelusuran kontak akan dimulai melalui riwayat perjalanan kembali. Dilanjut dengan memastikan kondisi pasien apakah memiliki penyakit penyerta atau tidak.


"Apa ada kondisi penyerta nggak? pernah pergi kemana aja, berapa lama dengan siapa, kemudian pernah kontak erat dengan siapa saja, list serumah dengan siapa, kemudian juga sempat pergi ke kantor nih ketemu dengan seruangan ada A, B, C, dan E," ungkapnya.


"Jadi kontak kontak erat ini diidentifikasi. Siapa sajakah orang-orang yang memang punya kontak erat dengan pasien positif," pungkasnya.

https://cinemamovie28.com/a-perfect-14/


Satgas COVID-19: Jika Bergejala, Tetap Pakai Masker di Dalam Rumah

  Penularan virus Corona di lingkaran dekat, salah satunya keluarga, sudah menjadi perhatian serius belakangan ini. Terlebih sudah banyak skali transmisi lokal di antara anggota keluarga yang dilaporkan.

Kemunculan klaster keluarga pun sudah cukup banyak dan signifikan. Biasanya, klaster keluarga terjadi saat seseorang tidak sadar membawa virus COVID-19 ke dalam rumah sehingga menulari anggota keluarga lain.


Ada beberapa cara yang disarankan untuk meminimalisir klaster keluarga. Disebutkan oleh Dewi Nur Aisyah Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19, pakai masker di dalam rumah jadi salah satu solusi mengurangi risiko terjadinya klaster keluarga.


"Jika sudah ada gejala, pakai masker meski di dalam rumah. Jangan lupa juga ketika ada tamu ke rumah, kita tetap protokol kesehatannya," katanya dalam siaran pers BNPB melalui kanal Youtube, Rabu (30/9/2020).


Selain itu, ini cara mencegah klaster keluarga di rumah:


- Jika tidak perlu sekali, tidak keluar rumah

- Mengetahui darimana potensi sumber penularan (orang yang bepergian ke luar rumah, supir, ART)

- Jika sudah ada gejala, gunakan masker meski di dalam rumah

- Tetap terapkan protokol kesehatan saat menerima kunjungan orang lain

- Kurangi kegiatan sosial di tengah masyarakat

- Jangan jalan-jalan atau piknik di tempat ramai


Dewi menjelaskan, langkah preventif dibutuhkan sebab apabila muncul satu orang positif di lingkungan keluarga, besar kemungkinan dia akan menularkan ke anggota keluarga lain.


"Satu orang positif ini bisa menularkan kepada anggota keluarganya. Bisa keponakan, adik, adik ipar, bisa terkena dari (awalnya) satu orang yang positif," ungkapnya.

https://cinemamovie28.com/alpha-and-omega-2-a-howl-iday-adventure/


Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac di Bandung Dikebut


Pelaksanaan uji klinis fase III kandidat vaksin COVID-19 dari China terus dikebut oleh peneliti dari Universitas Padjadjaran dan Biofarma. Hingga hari ini, Rabu (30/9/2020), tercatat 1.089 orang relawan telah mendapatkan suntikan pertama dari vaksin tersebut.

Manajer Lapangan Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 dari Unpad Eddy Fadlyana melaporkan 1.447 orang tengah menjalani proses skrining (v0), 1.089 telah mendapatkan vaksinasi pertama (v1), 650 orang telah mendapatkan vaksinasi kedua (v2) dan 110 orang telah diambil sampel darahnya (v3).


"Hari ini ada kegiatan v3," ujar Eddy singkat saat dihubungi, Rabu (30/9/2020).


Seperti diketahui, 1.620 relawan yang mengikuti uji klinis ini akan dipantau secara intensif oleh tim riset. Tiap relawan dibekali kertas laporan, untuk mengeluhkan gejala-gejala yang dirasakan berikut kadar gejala yang dirasakannya setelah menerima suntik vaksin.


Dari sumber detikcom, hari ini pun Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan diambil sampel darahnya di Puskesmas Garuda, Kota Bandung. Seperti diketahui, ada enam lokasi uji klinis yakni RSPD UNPAD, Balai Kesehatan UNPAD, Puskesmas Garuda, Puskesmas Sukapakir, Puskesmas Ciumbuleuit dan Puskesmas Dago.


Ketua Tim Riset Vaksin dari Fakultas Kedokteran Unpad Prof Kusnandi Rusmil mengatakan, jumlah relawan yang diperiksa akan ditambah dua kali lipat dari satu titik penelitian.


"Jadi umpamanya dalam satu tempat penelitian itu dimulai jam 11, nah nanti kita minta dua kali dari jam 11 sampai jam 3 misalnya. Jadi dua kali lpat, surveinya lebih cepat, jadi misal dari sepuluh (calon relawan vaksin) perhari menjadi dua puluh perhari gitu ya," ujar Kusnandi di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Selasa (25/8/2020).


"Jadi nanti kita Oktober sudah bisa bikin laporan, sehingga pada akhir tahun ini kita bisa siap produksi vaksin," imbuh guru besar UNPAD itu.


Kusnandi membeberkan, alasan uji klinis ini dikebut karena sampai saat ini belum ditemukan obat yang secara ilmiah dan efektif bisa menyembuhkan pasien yang terpapar virus Corona.


"Kita belum punya obat, orang sudah bergelimpangan, jadi saya butuh subjek yang cukup, jadi ditambah saja subjeknya. Jadi sudah memenuhi kriteria daripada statistik," ucapnya.

https://cinemamovie28.com/bait/