Selasa, 01 September 2020

Jokowi Sebut RI Sudah Dapat Akses 290 Juta Vaksin di Akhir 2021

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut saat ini Indonesia sudah mendapatkan akses vaksin Corona sebagai salah satu cara untuk mengakhiri wabah COVID-19. Disebutkan, Indonesia sudah mendapatkan akses 290 juta vaksin COVID-19 sampai akhir 2021.
"Untuk jangka pendek kita berebutan, berlomba-lomba dengan negara lain untuk mendapatkan akses vaksin secepat-cepatnya," kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers yang disiarkan di Youtube Sekertariat Presiden, Selasa (1/9/2020).

"Alhamdulillah kita sudah mendapatkan komitmen 20-30 juta vaksin di akhir 2020 dalam bentuk barang jadi. Sampai akhir tahun 2021 kita juga sudah mendapatkan komitmen kira-kira 290 juta vaksin," sambungnya.

Presiden Jokowi juga menyampaikan soal perkembangan vaksin lokal yang dikembangkan LBME Eijkman. Saat ini vaksin Merah Putih dalam tahap pembuatan benih vaksin dan prosesnya sudah 30-40 persen berjalan.

"Direncakanan uji klinis awal tahun depan, siap produksi di pertengahan 2021," tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, ia juga meminta agar seluruh kepala daerah tidak lengah dan tetap mengedepankan pengendalian COVID-19. Terlebih jangka waktu pengembangan vaksin yang masih cukup lama, yakni akhir tahun depan.

"Untuk pengendalian COVID-19 ini betul-betul tetap menjadi fokus dan konsentrasi kita karena memang ini kita perlu memperkuat ketahanan kita sampai seluruh rakyat kita vaksin semuanya," ungkap Presiden Jokowi.

RSUP Persahabatan: Pasien Corona Naik Tajam di Agustus, Okupansi 70 Persen

Kasus baru virus Corona di Indonesia masih terus bertambah setiap harinya. Bahkan di bulan Agustus, terjadi kenaikan yang cukup banyak dan mencatatkan rekor kasus baru tertinggi sepanjang virus Corona mulai muncul di awal Maret lalu.
RSUP Persahabatan, salah satu rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 mengungkap adanya kenaikan pasien Corona per Agustus. Direktur Perencanaan Organisasi dan Umum RSUP Persahabatan dr Yudhaputra Trisanto, MKes, menyebut pasien Corona yang menjalani perawatan rawat inap di Agustus sebanyak 488 orang, sementara bulan Juli berada di angka 426 orang.

"Memang di bulan ini (Agustus) terutama di Juli akhir memang sangat meningkat tajam," katanya dalam webinar yang diselenggarakan RSUP Persahabatan, Selasa (1/9/2020).

Total pasien COVID-19 yang meninggal di RSUP Persahabatan dari Maret-Agustus sebanyak 160 orang. Sementara pasien suspek yang meninggal sebanyak 192 orang. Total pemakaian tempat tidur hingga hari ini di RSUP Persahabatan sebesar 70 persen

Pelayanan suspek COVID-19 di Agustus juga meningkat. Poliklinik RSUP Persahabatan menerima 1.611 pasien di bulan Agustus. Sangat jauh bila dibandingkan pada Juli yang berada di kisaran 526 orang.

"Jadi April sempat turun, Mei cukup rendah, di Juli akhir terjadi peningkatan dan Agustus meningkat tajam," tuturnya.

Terinfeksi Virus Corona, Mantan Presiden India Meninggal

- Mantan Presiden India Pranab Mukherjee meninggal dunia pada Senin (31/8/2020) pada usia 84 tahun. Ia meninggal karena kegagalan organ setelah dinyatakan terinfeksi virus Corona. Mukherjee dirawat di rumah sakit beberapa minggu lalu.
Rumah Sakit Angkatan Darat New Delhi mengatakan pada hari Senin, sebelumnya Mukherjee mengalami syok septik setelah menderita infeksi paru-paru. Kondisi kesehatannya pun menurun sejak Minggu (30/8/2020) lalu.

Kabar wafat sang Presiden ke-13 India ini membuat beberapa tokoh publik India buka suara, salah satunya Perdana Menteri Narendra Modi.

"Seorang sarjana par excellence, seorang negarawan yang menjulang tinggi, dia dikagumi di seluruh spektrum politik," kata Modi di Twitter.

Sementara itu, Presiden India saat ini Ram Nath Kovind menyebut Mukherjee sebagai seorang raksasa dalam kehidupan publik yang melayani India dengan semangat seorang yang bijak.
https://cinemamovie28.com/7-days-7-nights-2/

Jokowi Sebut Kasus COVID-19 di Indonesia Masih Terkendali, Ini Alasannya

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut penanganan dan pengendalian COVID-19 di Indonesia masih terkendali. Hingga siang ini, Selasa (1/9/2020), total kasus positif Corona di Indonesia sudah mencapai 174.796 kasus, sementara total sembuh sebanyak 125.959 orang dan 7.417 lainnya meninggal dunia.
"Di negara kita walaupun ada peningkatan kasus positif di beberapa daerah, tetapi kalau dibandingkan negara-negara lain posisi Indonesia masih relatif terkendali dan ini yang harus kita jaga bahwa pengendalian manajemen untuk COVID ini betul-betul masih pada posisi terkendali," kata Jokowi dalam konferensi pers yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (1/9/2020).

Alasan masih terkendalinya COVID-19 di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor dan salah satunya adalah banyak pasien Corona yang sudah sembuh. Jokowi menjelaskan, saat ini tingkat kesembuhan COVID-19 di Indonesia sudah mencapai angka 72 persen.

"April itu 15 persen kemudian sekarang di bulan Agustus itu 72, persen, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata dunia yang 69 persen," jelasnya.

"Sehingga jumlah kasus positif atau yang masih dalam perawatan juga menurun, dari 77 persen di April menjadi sebesar 23,69 persen di bulan Agustus. Ini lebih baik dari rata-rata dunia, yaitu sebesar 27 persen," tambahnya.

Namun, Jokowi menegaskan tingkat kematian akibat COVID-19 di Indonesia masih cukup tinggi, meski sudah mengalami penurunan dari 7,83 persen pada April menjadi 4,2 persen di awal September ini. "Kita masih punya PR besar (tugas) untuk menurunkan lagi, karena fatality rate di negara kita masih tinggi dibandingkan dengan fatality rate global yang berada di angka 3,36 persen," pungkasnya.

Jokowi Sebut RI Sudah Dapat Akses 290 Juta Vaksin di Akhir 2021

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut saat ini Indonesia sudah mendapatkan akses vaksin Corona sebagai salah satu cara untuk mengakhiri wabah COVID-19. Disebutkan, Indonesia sudah mendapatkan akses 290 juta vaksin COVID-19 sampai akhir 2021.
"Untuk jangka pendek kita berebutan, berlomba-lomba dengan negara lain untuk mendapatkan akses vaksin secepat-cepatnya," kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers yang disiarkan di Youtube Sekertariat Presiden, Selasa (1/9/2020).

"Alhamdulillah kita sudah mendapatkan komitmen 20-30 juta vaksin di akhir 2020 dalam bentuk barang jadi. Sampai akhir tahun 2021 kita juga sudah mendapatkan komitmen kira-kira 290 juta vaksin," sambungnya.

Presiden Jokowi juga menyampaikan soal perkembangan vaksin lokal yang dikembangkan LBME Eijkman. Saat ini vaksin Merah Putih dalam tahap pembuatan benih vaksin dan prosesnya sudah 30-40 persen berjalan.

"Direncakanan uji klinis awal tahun depan, siap produksi di pertengahan 2021," tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, ia juga meminta agar seluruh kepala daerah tidak lengah dan tetap mengedepankan pengendalian COVID-19. Terlebih jangka waktu pengembangan vaksin yang masih cukup lama, yakni akhir tahun depan.

"Untuk pengendalian COVID-19 ini betul-betul tetap menjadi fokus dan konsentrasi kita karena memang ini kita perlu memperkuat ketahanan kita sampai seluruh rakyat kita vaksin semuanya," ungkap Presiden Jokowi.
https://cinemamovie28.com/an-affair-2/