Senin, 31 Agustus 2020

Kabar Baik, Vaksin Corona Merah Putih Sudah 50 Persen, Kapan Terdaftar di WHO?

 Indonesia ikut mengembangkan vaksin Corona, dinamakan vaksin Merah Putih. Vaksin Corona buatan Indonesia dikembangkan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME).
Kabar baiknya, perkembangan vaksin Corona Merah Putih sudah di tahap 50 persen. Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME), Prof Amin Soebandrio menjelaskan vaksin Corona Merah Putih nantinya akan melakui uji klinis pada hewan terlebih dahulu.

"Vaksinnya kira-kira sudah 50 persen lah, sudah sampai di dalam tahap menunggu ekskresi antigennya. Antigennya itu kan berbentuk rekombinan, sedang kami proses, nanti kalau sudah berhasil iya akan diteruskan uji pada hewan dan kalau berhasil akan diserahkan ke Biofarma," ungkap Prof Amin saat dihubungi detikcom Senin (31/8/2020).

"Jadi sekarang masih tengah-tengah jalan," lanjutnya.

Target vaksin Corona Merah Putih diserahkan ke Biofarma pada Februari atau Maret 2021. Vaksin Corona ini baru akan terdaftar di WHO jika sudah melalui uji klinik tahap 1 dan 2.

"Kalau menurut jadwal sih sekitar Februari atau Maret tahun depan kami akan menyerahkan ke BioFarma, setelah itu akan dilanjutkan uji klinik 1, 2, dan 3. Daftar who kalau uji klinik sudah dilakukan, uji klinik 1 dan 2 itu sudah jalan (target Februari-Maret 2021)," pungkasnya.

RI Temukan Mutasi Corona D614G di 5 Kota, Disebut 10 Kali Lebih Menular

 Mutasi virus Corona D614G yang disebut-sebut 10 kali lebih menular ditemukan di Indonesia. Awalnya. mutasi virus Corona D614G pertama kali dilaporkan Februari lalu di Eropa, menyusul laporan di Malaysia dan Singapura.
Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME), Prof Amin Soebandrio membeberkan temuan data mutasi virus Corona D614G di Indonesia ada di beberapa kota besar. Salah satunya ditemukan di DKI Jakarta. Berikut daftarnya:

- DKI Jakarta
- Tangerang
- Yogyakarta
- Bandung
- Surabaya

Lalu apa yang perlu diwaspadai? Apakah mutasi Corona D614TG benar 10 kali lebih menular?
"Dihipotesiskan dengan dikaitkan kecepatan infeksi, tetapi itu baru diamati di laboratorium, jadi dari waktu pertama itu diidentifikasi, dites di laboratorium, bahwa virus yang mengandung mutasi itu bisa menginfeksi sel, katanya 10 kali lebih cepat," ungkap Prof Amin saat dihubungi detikcom Senin (31/8/2020).

"Tetapi itu sekali lagi di laboratorium, jd belum terbukti di komunitas," pungkasnya.

Meskipun timbul kekhawatiran mutasi ini bisa berdampak pada vaksin Corona, Prof Amin menegaskan adanya mutasi ini tidak berdampak pada pengembangan vaksin Corona.

"Kalau mutasi tidak mempengaruhi vaksinasi," tegasnya.

Ini Alasan Milenial Harus Tahu soal Kesehatan Jantung Mereka

 Jangan pernah merasa aman dari ancaman penyakit jantung kendati kamu masih sangat muda. Sebab, penyakit jantung merupakan penyakit yang tak pernah pandang bulu. Ia bisa diderita oleh semua kalangan usia.
Kaum milenial saat ini merupakan generasi yang sedang aktif-aktifnya. Ketika milenial ini memasuki kehidupan dewasa, mereka akan mulai berpikir masa depan. Mereka juga harus mulai merencanakan masa depan dengan matang.

Oleh karena itu, jangan sampai para milenial ini lengah dan tidak peduli akan kondisi kesehatan jantung mereka. Selain aktif bekerja, milenial juga harus mulai aktif memeriksakan diri dan kondisi tubuh mereka agar selalu sehat dan bisa semakin produktif di masa keemasan mereka.

Melansir Health Matters, salah satu hal wajib yang harus dilakukan milenial di usia 20-an yaitu mulai melakukan konsultasi dengan dokter tentang kondisi kesehatan jantung mereka. Sebab, milenial ini kalangan yang rentan akan hal-hal yang meningkatkan risiko peluang terjadinya penyakit jantung.

Pertama, yaitu kurangnya waktu beristirahat. Milenial yang terlalu sibuk bekerja atau workaholic cenderung memiliki jam tidur di bawah 6 jam. Padahal waktu istirahat kurang dari 6 jam sering dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

Kedua, yaitu merokok. Banyak perokok yang merasa baik-baik saja saat masih muda. Padahal rokok memiliki efek jangka panjang yang bisa menyebabkan penyumbatan arteri jika kondisinya sudah sangat parah.
https://cinemamovie28.com/the-monkeys-paw/

'Bebas' Corona, Ini Aktivitas di Wuhan yang Kembali Normal

- Wuhan merupakan kota pertama kali kasus virus Corona dilaporkan. Namun, kini Wuhan sudah menyatakan kepada dunia bahwa mereka telah sepenuhnya memenangkan pertempuran melawan virus dan seluruh penduduknya berhak menikmati aktivitas normal seperti biasanya.
Wuhan kembali menjalani aktivitas normal hingga membuka beberapa aktivitas. Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, berikut aktivitas di Wuhan yang sudah kembali normal di masa pandemi virus Corona COVID-19.

1. Pool party
Beberapa waktu lalu viral foto dan video menampilkan ribuan orang berjoget mengikuti musik di tengah pandemi Corona COVID-19.

Orang-orang terlihat tidak mengenakan masker di Wuhan Maya Beach Water Park, dan tidak juga menerapkan menjaga jarak menikmati musik dalam sebuah festival musik elektronik yang digelar di pinggir kolam.

Pemerintah China menyebut pesta dugem di kolam renang di Wuhan yang sempat viral merupakan perayaan kemenangan dalam perlawanan terhadap virus Corona COVID-19

"Ini menunjukkan bahwa Wuhan telah meraih kemenangan strategis dalam perangnya melawan epidemi," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, dalam sebuah jumpa pers seperti dikutip dari AFP beberapa waktu lalu.

2. Membuka objek wisata
The Yellow Crane Tower, menjadi salah satu objek wisata yang terkenal di Wuhan yang telah di buka pada Rabu (29/4/2020) lalu.

Dikutip dari laman Times of India, jumlah pengunjung yang diizinkan masuk ke dalam taman akan dibatasi hingga 5400 per hari. Mereka yang ingin mengunjungi taman dapat memesan tiket secara online, dengan memindai kode QR di pintu masuk setelah pemeriksaaan suhu.

3. Sekolah
Kota Wuhan, China, akan membuka kembali sekolah mulai Selasa (1/9/2020). Wuhan menjadi tempat pertama kali virus Corona menyebar pada akhir tahun lalu.

Sebanyak 2.842 sekolah menengah, SD, dan TK di Wuhan akan dibuka mulai besok. Setidaknya ada 1,4 juta siswa yang akan kembali ke sekolah setelah selama berbulan-bulan belajar di rumah.

Selain itu, ada 83 universitas di kota Wuhan akan melanjutkan kelas offline secara bertahap pada bulan September karena virus Corona telah sepenuhnya teratasi.

Dikutip dari laman China Global Times, pembukaan sekolah di Wuhan karena ingin mengatakan kepada dunia bahwa mereka telah sepenuhnya memenangkan pertempuran melawan virus dan seluruh penduduknya berhak menikmati setiap hal positif.

Dikutip dari dataWorldometer, hingga kini Senin (31/8/2020), China melaporkan 85.048 kasus positif Corona dengan 4.634 kematian akibat Corona.

Kabar Baik, Vaksin Corona Merah Putih Sudah 50 Persen, Kapan Terdaftar di WHO?

 Indonesia ikut mengembangkan vaksin Corona, dinamakan vaksin Merah Putih. Vaksin Corona buatan Indonesia dikembangkan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME).
Kabar baiknya, perkembangan vaksin Corona Merah Putih sudah di tahap 50 persen. Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME), Prof Amin Soebandrio menjelaskan vaksin Corona Merah Putih nantinya akan melakui uji klinis pada hewan terlebih dahulu.

"Vaksinnya kira-kira sudah 50 persen lah, sudah sampai di dalam tahap menunggu ekskresi antigennya. Antigennya itu kan berbentuk rekombinan, sedang kami proses, nanti kalau sudah berhasil iya akan diteruskan uji pada hewan dan kalau berhasil akan diserahkan ke Biofarma," ungkap Prof Amin saat dihubungi detikcom Senin (31/8/2020).

"Jadi sekarang masih tengah-tengah jalan," lanjutnya.

Target vaksin Corona Merah Putih diserahkan ke Biofarma pada Februari atau Maret 2021. Vaksin Corona ini baru akan terdaftar di WHO jika sudah melalui uji klinik tahap 1 dan 2.

"Kalau menurut jadwal sih sekitar Februari atau Maret tahun depan kami akan menyerahkan ke BioFarma, setelah itu akan dilanjutkan uji klinik 1, 2, dan 3. Daftar who kalau uji klinik sudah dilakukan, uji klinik 1 dan 2 itu sudah jalan (target Februari-Maret 2021)," pungkasnya.
https://cinemamovie28.com/sweet-20/