Jumlah kasus konfirmasi positif virus Corona COVID-19 pada Selasa (4/8/2020) menjadi 115.056 kasus. Sebanyak 72.050 sembuh dan 5.388 meninggal.
Demikian dikutip dari rilis yang diterima detikcom pada pukul 15:48 WIB.
Berikut detail perkembangan data Corona di Indonesia hari ini:
1. Kasus positif bertambah 1.922 menjadi 115.056
2. Pasien sembuh bertambah 1.813 menjadi 72.050
3. Pasien meninggal bertambah 86 menjadi 5.388
Sebelumnya pada Senin (3/8/2020) jumlah konfirmasi positif virus Corona COVID-19 tercatat 113.134 kasus dengan 70.237 pasien sembuh dan 5.302 meninggal.
Satgas COVID-19 Sebut 'Obat Corona' Hadi Pranoto Tak Jelas Klasifikasinya
Juru bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito, menanggapi ramainya informasi terkait ramuan herbal yang diklaim sebagai 'obat Corona'. Klaim serupa muncul dalam wawancara musisi Anji dengan sosok yang mengaku profesor mikrobiologi, Hadi Pranoto.
Dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB pada Selasa (4/8/2020), Wiku menegaskan kepada pihak yang membuat obat tersebut untuk tidak secara sembarangan melakukan klaim tanpa adanya uji klinis terlebih dahulu. Sebab, dampaknya bisa membahayakan nyawa banyak orang.
"Tidak bisa sembarangan karena ini adalah urusan nyawa manusia," tegas Wiku.
Terlebih menurut Wiku, obat tersebut belum memiliki klasifikasi yang jelas, apakah termasuk jamu, herbal terstandar (dibuktikan dengan uji preklinis), atau fitofarmaka (terbukti melalui uji klinis).
"Obat yang saat ini sedang ramai diperbincangkan sampai saat ini tidak jelas apakah termasuk obat herbal, obat herbal berstandar, obat fitofarmaka atau hanya sebuah jamu," jelasnya.
Wiku mengimbau masyarakat agar lebih cermat dalam memilah informasi terkait isu yang sedang beredar, termasuk dalam obat yang diklaim ampuh menyembuhkan pasien Corona ini.
"Seluruh obat fitofarmaka dan obat herbal berstandar dapat diakses oleh masyarakat dengan terbuka dan percayalah kepada pemerintah, yaitu Badan POM ada datanya seperti itu demikian juga dengan Kementerian Kesehatan," pungkasnya.
Marquez Kembali Operasi karena Gagal Implan, Apa Kemungkinan Dampaknya?
Pembalap MotoGP Marc Marquez menjalani operasi kedua usai mengalami patah tulang lengan atas di akhir Juli lalu. Kali ini Marquez menjalani operasi karena implan pelat di tulangnya rusak.
"Operasi pertama berjalan sukses, namun yang tak diharapkan ternyata pelatnya tidak cukup. Akumulasi stres di bagian lengan yang dioperasi menyebabkan pelatnya mengalami kerusakan, jadi pelatnya hari ini diganti dengan yang baru." ujar ahli traumatologi MotoGP, dr Xavier Mir, seperti dikutip dari Crash pada Selasa (4/8/2020).
Ahli ortopedi dan bedah tangan, dr Oryza Satria, SpOT(K), dari RS Fatmawati mengatakan hal seperti ini biasa disebut dengan kegagalan implan (implant failure). Salah satu penyebabnya bisa terjadi karena pelat tidak sanggup menahan beban yang biasanya ditanggung struktur tulang.
"Ya harus revisi, ganti implan. Operasi lagi. Beresiko mengganggu proses penyembuhan tulang jika teknik operasi tidak dilakukan dengan tepat, karena harus membongkar jaringan lunak sekitar pelat," kata dr Satria saat dihubungi detikcom.
"Ibaratnya tulang itu seperti pohon, tanah itu jaringan (soft tissue) sekitar. Kalau tanahnya dibongkar banyak dan berulang-ulang, pohonnya bisa kekurangan nutrisi dan bisa mati. Kalau tulang bisa enggak nyambung," lanjutnya.
Hanya saja dr Satria menekankan bahwa kemungkinan-kemungkinan dampak negatif ini akan tergantung dari berbagai faktor. Salah satunya teknik pengerjaan.
Bisa saja operasi dilakukan berulang tanpa mengganggu jaringan sekitar sehingga proses penyembuhan tulang juga tidak terganggu.
"Tapi reoperation itu bukan berarti chance healing tulangnya pasti jadi berkurang ya. Tergantung tekniknya," pungkas dr Satria.
https://cinemamovie28.com/resident-evil-damnation/