Sabtu, 01 Agustus 2020

RI Tak Wajibkan Karantina Diri Sendiri Sepulang dari Singapura

Singapura menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang mengonfirmasi kasus positif virus corona. Tercatat puluhan warga Singapura dan satu WNI positif virus corona.
Terkait hal tersebut, beberapa negara seperti Israel dan Malaysia akan memberlakukan anjuran mengkarantina diri sendiri bagi warganya yang baru berkunjung ke Singapura. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi dan mengontrol penyebaran virus corona COVID-19.

Di Indonesia sendiri, anjuran karantina diri sendiri atau self quarantine bagi WNI yang baru pulang dari Singapura belum diberlakukan. Mereka yang kembali ke Indonesia masih sebatas diberikan kartu kewaspadaan kesehatan atau Health Alert Card.

"Nggak ada (self quarantine) karena Singapura bukan melakukan karantina wilayah," sebut Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Anung Sugihantono, kepada detikcom melalui pesan singkat, Senin (17/2/2020).

Belum diberlakukannya karantina bagi WNI mengingat pemerintah Singapura tidak memberlakukan lock down atau karantina wilayah seperti yang dilakukan pemerintah Wuhan. Meski demikian pengawasan di pintu masuk negara masih terus diperkuat dengan thermal gun dan thermal scanner.

Tidak Melulu Tanda Penyakit Serius, Ini Penyebab Kita Sering Batuk

Batuk bisa menyerang siapa saja dan kapan saja. Hal ini merupakan respons dari adanya gangguan pada tenggorokan ini dapat diakibatkan karena berbagai reseptor yang merangsang batuk tersebut.
Dilansir dari Medicalnewstoday, batuk merupakan cara dari tubuh kita untuk mengeluarkan berbagai partikel asing, mikroba, dan berbagai cairan yang ada di dalam saluran pernapasan. Batuk juga dapat dilakukan dengan sengaja atau sebagai bagian dari refleks. Meskipun batuk sering dihubungkan dengan penyakit yang serius, namun batuk lebih sering sembuh tanpa memerlukan bantuan medis.

Senada dengan hal tersebut, Medical Manager Consumer Health Division PT Kalbe Farma, dr Helmin Agustina Silalahi mengatakan batuk merupakan refleks yang akan terbangkit jika ada reseptor batuk yang terangsang. Reseptor batuk tersebut terletak di sepanjang saluran nafas di dalam tubuh manusia.

Reseptor batuk dapat terangsang secara mekanik misalnya oleh tekanan atau sekresi saluran pernafasan. Rangsangan lainnya yaitu berupa kimiawi, misalnya oleh gas yang berbahaya, dan rangsangan suhu, misalnya udara dingin.

"Reseptor ini juga dapat dirangsang oleh terjadinya peradangan saluran nafas. Selain material dari saluran pernafasan makanan atau benda asing yang lain yang terhirup juga akan dibatukkan. Dalam hal ini terlihat bahwa batuk bermanfaat dan merupakan suatu mekanisme normal yang terjadi pada manusia dalam keadaan sehat," ujar dr Helmin kepada detikhealth, baru-baru ini.

Walaupun batuk sering dianggap sebagai tanda dari penyakit yang serius, namun nyatanya dalam jumlah tertentu dan terkendali batuk memberikan manfaat bahkan esensial bagi kita sehingga harus dibantu untuk mengeluarkan dahak yang ada.

"Jadi kita harus bisa menyikapi batuk secara bijaksana seperti menjaga daya tahan tubuh, gunakan masker untuk mencegah penularan, sedangkan untuk mencegah batuk tetap jaga pola hidup sehat, sering mencuci tangan menggunakan masker terutama di area publik," jelas dr Helmin.
https://kamumovie28.com/zero-no-tsukaima-s2-episode-13/

Tak Takut Dicibir, Menkes Tegaskan Lagi Soal Doa Bantu Tangkal Corona

Korban terinfeksi virus corona COVID-19 makin bertambah setiap harinya. Tak hanya di China, beberapa negara lain juga sudah mengkonfirmasi adanya kasus positif di wilayah mereka bahkan di negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Di Indonesia sendiri, sampai sekarang dilaporkan belum ada kasus suspek atau positif virus corona COVID-19. Dalam beberapa kesempatan, Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto, menyebut kekuatan doa jadi salah satu alasan RI masih 'kebal' COVID-19.

Terkait pernyataannya tersebut, tidak sedikit yang skeptis dan mempertanyakan apa alasan Menkes Terawan selalu menyebut doa sebagai 'tameng' Indonesia bebas COVID-19. Saat ditemui di Kantor Staf Presiden, Menkes menyebut hal ini didasari oleh Indonesia yang menjadikan Tuhan sebagai salah satu pilar negara.

"Kalau Pancasila, kita ini negara yang berketuhanan Yang Maha Esa, apapun agamanya selama kita teguh pada Pancasila, doa itu menjadi yang utama maka namanya ora et labora," katanya di kantor KSP, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2020).

Tak jarang pernyataan Menkes mengenai doa juga dicibir oleh negara lain. Ia menyebut negara lain boleh protes, tapi masyarakat Indonesia tidak boleh malu mengandalkan Tuhan.

"Kenapa malu mengandalkan Yang Maha Kuasa? Masa berdoa aja malu," ujarnya.

"Satu, efisiensi harus dilakukan berdasarkan rasional ilmu kesehatan pada standar WHO. Kedua yo berdoa. Nek ndak berdoa jangan coba-coba andalkan kekuatan sendiri," tutupnya.

Efisiensi yang dimaksud adalah pemantauan semua kejadian yang diduga atau dicurigai infeksi virus corona COVID-19 dengan memperketat pintu masuk dan menelusuri setiap orang, baik WNI maupun WNA yang datang ke Indonesia. Selain itu juga dilakukan pengecekan kesehatan di pintu masuk negara dan membagikan kartu kewaspadaan kesehatan.

RI Tak Wajibkan Karantina Diri Sendiri Sepulang dari Singapura

Singapura menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang mengonfirmasi kasus positif virus corona. Tercatat puluhan warga Singapura dan satu WNI positif virus corona.
Terkait hal tersebut, beberapa negara seperti Israel dan Malaysia akan memberlakukan anjuran mengkarantina diri sendiri bagi warganya yang baru berkunjung ke Singapura. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi dan mengontrol penyebaran virus corona COVID-19.

Di Indonesia sendiri, anjuran karantina diri sendiri atau self quarantine bagi WNI yang baru pulang dari Singapura belum diberlakukan. Mereka yang kembali ke Indonesia masih sebatas diberikan kartu kewaspadaan kesehatan atau Health Alert Card.

"Nggak ada (self quarantine) karena Singapura bukan melakukan karantina wilayah," sebut Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Anung Sugihantono, kepada detikcom melalui pesan singkat, Senin (17/2/2020).

Belum diberlakukannya karantina bagi WNI mengingat pemerintah Singapura tidak memberlakukan lock down atau karantina wilayah seperti yang dilakukan pemerintah Wuhan. Meski demikian pengawasan di pintu masuk negara masih terus diperkuat dengan thermal gun dan thermal scanner.
https://kamumovie28.com/zero-no-tsukaima-s2-episode-6/