Jumat, 31 Juli 2020

4 Alasan Minum Teh di Pagi Hari Tidak Perlu Berlebihan

Bangun di pagi hari merupakan perjuangan bagi banyak orang. Karena itu, banyak orang lebih suka memulai hari mereka dengan secangkir teh panas, yang dipercaya bisa membuat tubuh menjadi segar dan rileks.
Ada semua jenis teh yang tersedia saat ini, masing-masing dengan rasa yang kaya dan manfaat kesehatan. Tetapi beberapa orang tidak mengetahui bahwa meminum teh dengan perut kosong justru memberikan efek bagi kesehatan tubuh.

Berikut 3 alasan untuk tidak berlebihan mengonsumsi teh di pagi hari, dikutip dari Ndtvfood:

1. Mengganggu aktivitas metabolisme
Minum teh di pagi hari dapat mengganggu sistem metabolisme karena ketidakseimbangan zat asam dan basa dalam perut yang dapat mengganggu aktivitas.

2. Dehidrasi
Menurut Lokendra Tomar, Pelatih Penurunan Berat Badan dan Kesehatan, teh bersifat diuretik yang dapat menghilangkan air dari tubuh, sehingga teh hanya akan menambah keadaan dehidrasi setelah bangun tidur.

Dehidrasi berlebihan akan menyebabkan ketidakseimbangan mineral yang menyebabkan kram otot.

3. Mengganggu kesehatan mulut
Ketika mengkonsumsi teh di pagi hari, bakteri di mulut akan memecah gula yang menyebabkan peningkatan kadar asam di mulut dan ini dapat menyebabkan erosi pada gigi. Bahkan dapat menyebabkan penumpukan bakteri yang berlebihan.

4. Mual
Kandungan kafein di dalam teh memang bisa meningkatkan energi untuk tubuh. Namun, ketika minum teh dengan perut kosong, akan menimbulkan mual dan muntah karena kandungan kafeinnya.

5 Fakta Pandemi Flu Spanyol yang Juga Pernah Melanda Indonesia

 Virus CoronaCOVID-19 bukan satu-satunya pandemi yang dihadapi dunia dan Indonesia khususnya. Pada 1918, flu spanyol juga menyebar luas ke segala penjuru dunia di tengah berkecamuknya perang dunia.
Ada banyak kemiripan antara flu spanyol dengan COVID-19, salah satunya punya gejala mirip influenza. Penularannya juga sangat cepat dan mematikan.

Syefri Luwis, seorang peneliti sejarah wabah di Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa kemunculan flu spanyol di Indonesia juga sempat bikin geger pada zamannya. Seharusnya, ada banyak hal yang bisa dipelajari dari pengalaman masa silam.

"Sekitar 102 tahun yang lalu, kita sudah pernah mengalami flu spanyol. Akan tetapi, masyarakat sekarang bertindak seolah-olah baru mengalami kejadian ini," kata Syefri dalam diskusi di BNPB.

Berikut 5 fakta flu spanyol yang melanda Indonesia 100-an tahun silam.

1. Memakan banyak korban jiwa
Sebuah penelitian menjelaskan bahwa flu Spanyol telah memakan sekitar 20-100 juta korban jiwa di seluruh dunia. Penelitian baru dari Prof Siddharth Chandra, seorang direktur di Michigan State University menjelaskan bahwa di daerah Jawa dan Madura, kurang lebih ada 4,37 juta korban jiwa dari jumlah penduduk sekitar 60 juta orang.

2. Terjadi dalam dua gelombang
Ravando Lie, seorang kandidat Doktor Sejarah di University of Melbourne menjelaskan bahwa pandemi flu spanyol terjadi dalam dua gelombang. Pada saat gelombang pertama, diperkirakan belum berbahaya. Namun, gelombang kedua telah mematikan banyak korban.

"Pada gelombang pertama, disebutkan bahwa masyarakat Hindia Belanda (Indonesia) tak perlu khawatir karena virus ini tak separah wabah virus influenza akhir abad-19. Namun, pada gelombang kedua justru mematikan jutaan orang sehingga pemerintah Hindia Belanda membentuk komisi investigasi untuk penyebaran virus ini," jelas Ravando, dalam diskusi di BNBP Indonesia.

3. Banyak dibayangi hoax
Rupanya tren peredaran hoaks sudah ada sejak tahun 1918. Ravando menjelaskan bahwa saat pandemi flu spanyol terjadi, banyak hoaks yang beredar untuk kepentingan pribadi. Salah satunya adalah hoaks yang dibuat oleh tukang lele di Wonogiri, bahwa konsumsi ikan lele bisa menangkal virus flu spanyol. Hal ini membuat stok lele ludes dan harga melonjak berkali lipat.

Selain itu, terdapat juga hoaks di Purwokerto mengenai seseorang yang mengaku bahwa ia ditemui oleh Nyi Roro Kidul, sehingga memiliki kekuatan menangkal penyakit flu spanyol. Hal ini membuat masyarakat mendatangi rumahnya dan menyumbang untuk didoakan.
https://nonton08.com/mom-friend-learn-a-girl-2/

3 Tips Makan Enak saat Idul Adha Tanpa Gangguan Kolesterol

 Perayaan Idul Adha tentu tak lepas dari daging, santan, bakar-bakaran, dan makanan enak berlemak lainnya. Tak perlu takut kolesterol, ada cara menangkalnya.
dr Vito A Damay, seorang spesialis jantung di RS Siloam Lippo Village mengatakan tidak masalah untuk mengonsumsi makanan berlemak di hari raya. Namun ia juga memberikan beberapa tips berikut:

1. Tidak berlebihan
dr Vito menyarankan untuk mengkonsumsi daging sekadarnya saja, tidak perlu berlebihan. Anggaplah konsumsi daging hanya sebagai bagian dari ucapan rasa syukur.

"Kalau makan, jangan kenyang sama makanan dengan kuah santan dan daging. Ambil secukupnya saja dengan rasa pengendalian diri," ujar dr Vito saat dihubungi detikcom, Selasa (28/07/2020).

2. Imbangi dengan sayur
dr Vito juga melontarkan bahwa peran sayur sangatlah penting untuk menghalangi penyerapan kolesterol jahat di saluran pencernaan, sehingga sebagian kolesterol jahat bisa terbuang. Misalkan, ketika makan sate kambing, kombinasikan dengan timun, acar, tomat, dan sayuran lainnya supaya kita cepat merasa kenyang juga.

"Kalau makan daging, sertai juga dengan sayur di dalam piring. Setengah dari porsi piring kita harus ada sayuran supaya lebih cepat kenyang dan kolesterol jahat juga tidak mudah terserap di dalam pencernaan," jelas dr Vito.

3. Pakai piring kecil
Jika ukuran piring cukup besar, adanya dorongan dalam diri kita untuk mengambil porsi makanan lebih banyak. Pilih ukuran piring yang lingkarannya tidak besar, sehingga kita bisa mengambil porsi yang sewajarnya dan tidak perlu terus-terusan menambah.

"Porsi piringnya kecil saja. Kalau terpaksa di porsi besar, bisa diakali dengan makan berdua. Saya pun dan istri juga melakukan itu. Lagipula hari raya itu kan bentuk ungkapan syukur, jadi makan secukupnya saja," tukasnya.

4 Alasan Minum Teh di Pagi Hari Tidak Perlu Berlebihan

Bangun di pagi hari merupakan perjuangan bagi banyak orang. Karena itu, banyak orang lebih suka memulai hari mereka dengan secangkir teh panas, yang dipercaya bisa membuat tubuh menjadi segar dan rileks.
Ada semua jenis teh yang tersedia saat ini, masing-masing dengan rasa yang kaya dan manfaat kesehatan. Tetapi beberapa orang tidak mengetahui bahwa meminum teh dengan perut kosong justru memberikan efek bagi kesehatan tubuh.

Berikut 3 alasan untuk tidak berlebihan mengonsumsi teh di pagi hari, dikutip dari Ndtvfood:

1. Mengganggu aktivitas metabolisme
Minum teh di pagi hari dapat mengganggu sistem metabolisme karena ketidakseimbangan zat asam dan basa dalam perut yang dapat mengganggu aktivitas.

2. Dehidrasi
Menurut Lokendra Tomar, Pelatih Penurunan Berat Badan dan Kesehatan, teh bersifat diuretik yang dapat menghilangkan air dari tubuh, sehingga teh hanya akan menambah keadaan dehidrasi setelah bangun tidur.

Dehidrasi berlebihan akan menyebabkan ketidakseimbangan mineral yang menyebabkan kram otot.

3. Mengganggu kesehatan mulut
Ketika mengkonsumsi teh di pagi hari, bakteri di mulut akan memecah gula yang menyebabkan peningkatan kadar asam di mulut dan ini dapat menyebabkan erosi pada gigi. Bahkan dapat menyebabkan penumpukan bakteri yang berlebihan.

4. Mual
Kandungan kafein di dalam teh memang bisa meningkatkan energi untuk tubuh. Namun, ketika minum teh dengan perut kosong, akan menimbulkan mual dan muntah karena kandungan kafeinnya.
https://nonton08.com/secret-of-nasty-mother-2/