Emas adalah salah satu komoditas berharga yang diperdagangkan di seluruh dunia. Kecantikan, ketahanan dan harga emas menjadikan logam mulia ini banyak digandrungi, baik untuk mata uang hingga perhiasan. Emas sudah menjadi simbol kekayaan dan kemewahan di hampir setiap budaya.
Emas pertama kali ditemukan di sungai, dalam tanah dunia kuno dengan kondisi yang masih sangat alami. Meski tak diketahui jelas kapan pertama kali umat manusia menemukan emas, namun emas dipercaya sudah eksis ribuan tahun lamanya.
Pada tahun 40.000 SM, pecahan-pecahan emas ditemukan di gua-gua Spanyol. Di sekitaran tahun 3600 SM, emas sudah diolah melalui proses peleburan oleh para tukang emas Mesir.
Mengutip informasi dari Gold Price, penduduk mesir tercatat dalam sejarah sebagai penakluk emas pertama di dunia. Penduduk Mesir diceritakan mempekerjakan tahanan perang dan budak untuk mendulang tambang emas primitif pada zaman mereka. Menurut catatan sejarah, penduduk Mesir melakukan semua itu ketika harga emas belum memiliki nilai tukar resmi tetapi dicari hanya berdasarkan keinginan tinggi untuk menjadikan emas sebagai komoditas.
Di tahun 2600 sebelum masehi (SM), penduduk Mesopotamia kuno (kini menjadi Republik Irak) sudah menempa emas menjadi perhiasan. Kaum Mesopotamia ini dipercaya sebagai manusia yang pertama kali menggunakan emas sebagai perhiasan. Lalu, di tahun 1223 SM, makam Tutankhamen yang ikonik atau peti mati Firaun dibuat dengan balutan emas. Lalu, pada tahun 950 SM, kuil pertama kaum Yahudi yakni Bait Salomo (kini dikenal sebagai Tembok Ratapan) dibangun dengan konstruksi berbahan dasar emas.
Dilansir dari Gold Price, koin emas dipercaya muncul pertama kali pada tahun 700 SM. Sejak itu, koin emas digunakan sebagai mata uang menggantikan peraturan barter. Harga emas sudah bisa menggantikan mata uang.
Lalu, di tahun 564 SM, Raja Croesus dari Lidia meningkatkan teknik pemurnian emas dan membangun mata uang emas internasional pertama.
Dilansir dari situs resmi World Gold Council, pada abad ke-18 tepatnya tahun 1854, Inggris dan beberapa koloninya yang menggunakan Gold Standart. Gold Standart adalah sistem di mana berbagai negara menetapkan nilai mata uangnya dalam jumlah emas tertentu. Harga emas mulai ditetapkan per ons dan disesuaikan nilainya dengan berbagai mata uang utama di dunia. Sementara, negara-negara lainnya hanya menggunakan perak untuk mata uang.
Pada abad ke-19, harga emas mulai ditetapkan dengan menggunakan sistem Gold Standart, tepatnya di tahun 1914 di mana pecahnya Perang Dunia Pertama. Ketika peperangan yang disebabkan Perang Napoleon mulai mereda, uang yang terdiri dari specie (koin emas, perak, atau tembaga) serta uang kertas mulai diterbitkan di bank.
Bagaimana Permintaan Properti di Masa Pandemi?
Pandemi virus Corona atau COVID-19 telah membuat permintaan properti mengalami penurunan drastis. Meski begitu masih ada secercah harapan, permintaan hunian masih ada meski tak sebesar seperti biasanya.
Kondisi saat ini seharusnya dianggap sebagai tantangan bagi pelaku industri properti. Jika pintar mencari celah maka tentu masih bisa bertahan.
"Dalam kondisi saat ini, semua pelaku bisnis properti dihadapkan pada sebuah tantangan untuk dapat beradaptasi mengikuti kondisi dunia yang berubah sangat cepat. Kita dipaksa untuk lebih cepat lagi menyesuaikan diri. Perubahan yang terjadi membuat sebuah kondisi normal yang tidak normal lagi atau yang biasa disebut the new normal," kata CEO Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda.
Dari sisi pelaku usaha juga harus selalu berusaha untuk berinovasi khususnya dalam hal kegiatan sales marketing. Misalnya dengan memanfaatkan jaringan media sosial dan kemajuan teknologi informasi dalam memperkenalkan dan memasarkan produk seperti yang dialkukan PT Repower Asia Indonesia Tbk (Repower) misalnya,
"Selain itu, dalam menghadapi kebijakan work from home, perseroan hingga sekarang terus melakukan terobosan dalam hal teknologi informasi agar aktivitas perkantoran bisa tetap berjalan dan ter-update dalam menghadapi era new normal," kata Direktur Utama PT Repower Asia Indonesia Tbk Aulia Firdaus.
Perusahaan ini mengaku optimistis mampu menjaga penjualan sepanjang 2020 seiring masih tingginya kebutuhan akan hunian. Sepanjang triwulan I-2020, penjualan hunian perseroan melonjak 142% dari Rp 1,68 miliar menjadi Rp 4,07 miliar per akhir Maret 2020..
https://kamumovie28.com/breaker/