Selasa, 30 Juni 2020

Ahli Temukan Mutasi Virus Corona yang Mudah Menular

 Virus Corona kini semakin marak dibicarakan karena mutasinya. Mutasi kerap disebut membuat virus lebih mudah menular dan menyebar ke banyak wilayah di dunia, sejak pertama kali muncul di Wuhan, China, akhir 2019 lalu.
Egon Ozer, ahli spesialis penyakit menular di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern, Illinois, telah memeriksa struktur genetik sampel virus pada pasien di wilayah tersebut. Ia menemukan bahwa virus yang menyebar di Eropa telah bermutasi. Struktur pada virus tersebut mengalami perubahan dengan munculnya mahkota yang bisa membantu virus memasuki sel manusia.

Dari sekitar 50.000 genom virus baru yang ditemukan peneliti di seluruh dunia, sekitar 70 persennya telah bermutasi dan disebut dengan D614G. 'D' merupakan kode asam amino untuk asam aspartat dan 'G' untuk glisin.

Penelitian para ilmuwan di empat percobaan laboratorium yang berbeda menunjukkan mutasi membuat virus lebih menular. Studi lain yang dilakukan para ilmuwan di Los Alamos National Laboratory menegaskan, pasien dengan mutasi virus D614G ini lebih berpotensi untuk menularkan ke orang lain.

"Studi epidemiologi dan data kami benar-benar menjelaskan bahwa mutasi virus itu (D614G) menyebar di Eropa dan AS dengan sangat cepat," kata Hyeryun Choe, ahli virologi di Scripps Research, yang dikutip dari Washington Post, Selasa (30/6/2020).

Saat mempelajari mutasi gen virus tersebut, Choe dan rekannya menemukan bahwa virus dengan varian D614G memiliki lebih banyak protein lonjakan, dan bagian luar dari protein tidak mudah pecah. Hal ini yang membuat virus tersebut 10 kali lebih menular dalam percobaan di laboratorium.

Meskipun mudah menyebar, Choe mengatakan mutasi virus ini tidak memperburuk kondisi pasien COVID-19. Menurutnya, virus ini tidak mengubah antibodi pada manusia dan bisa diatasi secara efektif dengan vaksin.

Ahli genetika di New York Genome Center dan New York University, Neville Sanjana, pun mencoba mencari tahu gen yang bisa mempermudah virus Corona untuk menyerang manusia. Setelah dilakukan percobaan, ia terkejut saat mengetahui D614G atau lebih dikenal para peneliti dengan varian 'G' mudah menular.

"Kami terkejut. Itu membuat peningkatan dalam transduksi virus ini, varian ini berkali-kali lebih menular dan menyerang sel manusia," katanya.

Peneliti lain dari Inggris juga menemukan bukti yang serupa. Mereka menemukan bahwa orang yang terinfeksi mutasi virus varian D614G memiliki lebih banyak partikel virus di dalam tubuh mereka, tapi tidak memperburuk kondisi kesehatan para pasien. Mereka dengan mutasi varian tersebut lebih cenderung mudah menginfeksi orang lain.

Meski begitu, mutasi ini bisa membantu para ilmuwan memahami perilaku dan memungkinkan untuk melacak penyebaran virus. Selain itu, dengan ditemukannya mutasi bisa membantu untuk mengetahui cara untuk mengatasinya. Selain dengan vaksin, pemahaman dasar genom juga akan membantu untuk menentukan waktu berkembangnya resistensi obat.

"Memahami bagaimana transmisi terjadi bukan menjadi cara yang ampuh untuk mengatasinya, tetapi itu akan membantu kita untuk meresponnya lebih baik. Kita sedang berlomba melawan waktu," kata Pardis Sabeti, seorang ahli biologi komputasi di Universitas Harvard dan Broad Institute.
https://kamumovie28.com/star/larry-sullivan/

Senin, 29 Juni 2020

Marahnya Jokowi, Anggaran Kesehatan Rp 75 T Baru Terpakai 1,53 Persen

Dalam sebuah video yang beredar, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kejengkelannya saat membuka rapat terbatas bersama para menteri pada 18 Juni. Salah satu yang disinggung adalah soal belanja kesehatan.
"Untuk pemulihan ekonomi nasional, misalnya saya berikan contoh bidang kesehatan itu dianggarkan Rp 75 triliun, baru keluar 1,53 persen coba," kata Jokowi.

Video tersebut menjadi perbincangan setelah dipublikasikan di channel YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu (28/6/2020). Awalnya merupakan video internal, namun akhirnya dipublikasikan karena beberapa pernyataan Jokowi dinilai perlu diketahui publik.

"Uang beredar di masyarakat ke-rem ke situ semua, segera itu dikeluarkan dengan penggunaan-penggunaan yang tepat sasaran, sehingga men-trigger ekonomi," lanjut Jokowi.

"Pembayaran tunjangan untuk dokter, untuk dokter spesialis, untuk tenaga medis segera keluarkan, belanja-belanja untuk peralatan segera keluarkan, ini sudah disediakan Rp 70-an triliun seperti itu," kata Jokowi.

Dalam video tersebut, Jokowi juga menyinggung pembagian bantuan sosial atau bansos yang belum mencapai 100 persen. Apapun masalahnya, Jokowi minta segera diatasi.

"Ini extraordinary harusnya 100 persen," tegasnya.

Viral Pria Stroke Disangka Kesurupan, Ini Gejala Stroke yang Kerap Diabaikan

Cerita seorang netizen menangani pria tidak sadarkan diri yang disebut kesurupan viral di media sosial. Dalam penuturannya, pria tersebut disangka kesurupan karena tidak jelas berbicara.

"Ada tetangga katanya kesurupan, dari tadi malam engga sadar-sadar. Penasaran ku tengok, lah itu mah tanda-tanda stroke. Balik lagi ke rumah ambil tensi, bener aja tensinya 210/150. Sekarang udah di RS hamdallah," tulis Inna di Twitternya pada Jumat (26/6/2020) lalu.

Stroke adalah penyakit berbahaya karena menyebabkan pengidapnya berisiko meninggal dalam waktu yang relatif cepat.

Spesialis saraf RS Royal Taruma, dr Ashwin M. Rumawas, mengatakan seringkali pasien atau keluarga pasien akan mengabaikan gejala-gejala awal stroke sehingga terlambat ditangani.

"Defisit neurologis adalah gejala awal pada pasien stroke yang biasanya sering diabaikan. Defisit neurologis akan diketahui oleh pasien sendiri atau keluarga pasien, maka sebaiknya disadari sedini mungkin," kata dr Ashwin beberapa waktu lalu.

Menurut dr Ashwin, gejala defisit neurologis yang sering diabaikan meliputi:
Gangguan fungsi luhur
Gejala-gejala ini paling sering diabaikan oleh pasien atau keluarga pasien, karena dianggap hanya gangguan biasa yang bisa sembuh dengan sendirinya.

Cirinya:

1. Gangguan bahasa (afasia) adalah kondisi seseorang tiba-tiba tidak mengerti bahasa yang biasa digunakannya sehari-hari.

2. Gangguan visuospatial adalah kondisi seseorang menganggap semua benda berada pada bidang datar, sehingga ia merasa cukup hanya dengan menjangkau dengan tangan tanpa beranjak, walaupun benda tersebut berada 5 m di depannya.

3. Gangguan berhitung (akalkulia) adalah kondisi jika seseorang tiba-tiba kehilangan kemampuan berhitung dengan soal mudah sekalipun.

4. Gangguan menulis (agrafia), di mana seseorang tiba-tiba tidak bisa menulis namun masih bisa membaca.

5. Gangguan membaca (alexia), yaitu jika seseorang tiba-tiba tidak bisa membaca namun bisa menulis.

6. Gangguan mengenal nama orang atau barang (anomia), bahkan dengan orang atau barang yang sering ditemuinya

7. Gangguan memori (amnesia)

Gangguan sensorik
1. Baal atau kurangnya sensitifitas pada 1 sisi)
2. Kesemutan 1 sisi badan
3. Kesemutan sekitar mulut
4. Gangguan pengecapan atau lidah
5. Nyeri pada satu sisi tubuh

Kejang
1. Kejang fokal, yaitu kejang pada salah satu bagian tubuh (kanan atau kiri saja)
2. Kejang umum, yaitu kejang pada seluruh tubuh
3. Kejang absans, yaitu kejang disertai waktu jeda dan kemudian kejang lagi secara berulang-ulang
https://nonton08.com/nande-koko-ni-sensei-ga-episode-7/