Pada Jumat (12/6/2020), Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengumumkan lima kombinasi obat yang efektif untuk melawan virus Corona. Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga, Dr dr Purwati, SpPD, K-PTI FINASIM, menyebut lima kombinasi obat ini didapatkan setelah ilmuwan meneliti 14 regimen kombinasi obat.
Hasilnya menunjukkan obat ini bisa menurunkan jumlah virus Corona, dari jumlahnya ratusan ribu sampai tidak terdeteksi dalam waktu 24 jam. 5 kombinasi obat tersebut yaitu:
Lopinavir-ritonavir-azitromisin
Lopinavir-ritonavir-doksisiklin
Lopinavir-ritonavir-klaritromisin
Hidroksiklorokuin-azitromisin
Hidroksiklorokuin-doksisiklin
Dari 5 kombinasi tersebut, berikut detikcom rangkum kegunaan dari masing-masing obat yang disebut efektif untuk menurunkan jumlah virus Corona.
1. Lopinavir-ritonavir
Dikutip dari Drugs.com, lopinavir dan ritonavir adalah kombinasi obat antivirus yang digunakan untuk mengobati Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus itu bisa menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).
Pada bulan Februari lalu, dokter di Thailand mengatakan mereka melihat adanya perbaikan pada kondisi pasien COVID-19 saat diberi kombinasi obat tersebut.
2. Azitromisin
Azitromisin atau azithromycin adalah obat untuk mengobati infeksi bakteri di berbagai organ dan bagian tubuh, seperti mata, kulit, saluran pernapasan, hingga alat kelamin. Obat yang termasuk dalam golongan antibiotik makrolida ini bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri.
3. Doksisiklin
Doksisiklin atau doxycycline merupakan antibiotik yang digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit karena infeksi bakteri. Obat ini juga bisa mengatasi berbagai penyakit akibat infeksi bakteri, seperti infeksi bakteri di paru-paru, saluran pencernaan, saluran kemih, mata, kulit, sampai infeksi menular seksual.
Selain itu, doksisiklin juga bisa menjadi pilihan untuk mengatasi dan mencegah anthrax.
4. Klaritromisin
Hampir sama dengan doksisiklin, klaritromisin atau clarithromycin juga termasuk antibiotik makrolida yang bisa melawan bakteri dalam tubuh. Biasanya obat ini digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri yang mempengaruhi kulit dan sistem pernapasan.
5. Hidroksiklorokuin
Hidroksiklorokuin adalah obat quinoline yang digunakan untuk mengobati atau mencegah penyakit malaria, yaitu penyakit yang disebabkan parasit yang masuk ke tubuh melalui gigitan nyamuk. Mengutip Medlineplus, obat ini juga ditujukan untuk anti-rematik. Bisa digunakan untuk mengobati gejala rheumatoid arthritis, untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan pada radang sendi.
Selain itu, obat ini juga bisa mencegah dan mengobati discoid lupus erythematosus (DLE) yaitu suatu kondisi peradangan kronis pada kulit. Dan, systemic lupus erythematosus (SLE) kondisi peradangan kronis pada tubuh.
Pesan dr Tirta Soal New Normal: Sebarkan Narasi Positif, Jauhi Provokasi!
Era new normal akan menjadi fase kehidupan baru di tengan pandemi Corona. Seorang dokter sekaligus influencer gaya hidup, dr Tirta Mandira Hudhi, menyebut salah satu bentuk adaptasi kehidupan baru atau new normal adalah dengan mematuhi protokol kesehatan.
"Adaptasi dengan kehidupan baru atau disebut dengan new normal, fase kehidupan baru new normal akan kita hadapi dalam segera mungkin," sebut dr Tirta saat mengimbau gerakan #NewNormalNewSpirit dengan detikcom.
Bukan hal yang sulit untuk menjalankannya, karena menurut dr Tirta hal-hal dalam protokol kesehatan sudah dipelajari sejak COVID-19 masuk ke Indonesia. Di antaranya selalu pakai masker saat beraktivitas di luar rumah, jaga jarak, tidak menyentuh wajah, dan selalu menjaga nutrisi.
Menumbuhkan sikap optimistis juga penting di era new normal. Salah satu caranya adalah dengan menjaga pikiran positif.
"Sebarkan narasi positif, jauhi provokasi, dan terus optimis bersama rakyat, pemerintah dan nakes," pungkasnya.