Sabtu, 13 Juni 2020

Catat 4 Tips Agar Tetap Sehat Saat Libur Akhir Pekan

 Akhir pekan memang waktu paling tepat dimanfaatkan untuk bersantai atau berkumpul bersama keluarga. Hari libur tersebut pun dihabiskan dengan berbagai cara, dari menonton film atau drama di rumah hingga wisata kuliner.
Meski terasa menyenangkan, kegiatan di akhir pekan kadang membuat tubuh menjadi kurang prima ketika kembali beraktivitas. Nah, bagi kamu yang ingin tetap menjaga kesehatan, lakukan 4 tips ini agar weekend kamu terencana dengan baik seperti yang dirangkum detikcom dari berbagai sumber. Apa saja itu?

1. Banyak bergerak
Lelah bekerja di keseharian membuat banyak orang ingin bersantai saja saat weekend tiba. Hal tersebut tentu tidak ada salahnya. Namun agar tubuh sehat, pastikan pula bila badan tetap banyak bergerak. Misalnya dengan berolahraga dan membereskan atau membersihkan rumah.

2. Cerdas memilih makanan
Jika kamu berencana untuk makan malam di luar, pilihlah menu yang kaya akan protein, seperti ayam atau ikan. Agar tak banyak mengandung lemak jenuh sebaiknya diolah dengan cara dipanggang. Tapi ingat, tidak perlu ditambahkan saus maupun dressing.

3. Minum air lebih banyak
Saat bekerja, mungkin kita selalu ingat minum air karena selalu tersedia di atas meja. Namun, ketika akhir pekan bersama keluarga ataupun teman, tak sedikit dari kita yang minum minuman manis. Supaya tubuh tidak kekurangan cairan, tetaplah minum banyak air putih. Kalau perlu bawalah minum saat bepergian.

4. Jangan habiskan waktu di tempat tidur
Meski hari libur, namun bukan berarti kamu harus menghabiskannya untuk bermalas-malasan sepanjang hari di tempat tidur. Mulailah hari dengan bangun pagi, namun dalam suasana yang berbeda karena tidak akan masuk kerja.

Nikmati sarapan dengan tenang dan tidak terburu-buru atau bahkan kamu berulang kali memandang jam tangan pada saat melakukannya. Nikmati juga udara pagi yang segar dan habiskan pagi hari dengan menyenangkan bersama keluarga.

Ilmuwan China Sebut Temperatur Hangat Lemahkan Virus Corona COVID-19

Sebuah penelitian mengatakan penyebaran virus corona COVID-19 sangat berkaitan dengan suhu udara lingkungan. Hal ini disebut serupa dengan penyebaran virus lainnya, seperti patogen penyebab influenza.
"Suhu dapat secara signifikan mengubah transmisi COVID-19, dan mungkin ada suhu tertentu yang bisa mempercepat bahkan memperlambat penularan virus tersebut," tulis penelitian yang dilakukan di Universitas Sun Yat-sen di Guangzhou, Provinsi Guangdong, China Selatan.

Berdasarkan penelitian tersebut, virus corona COVID-19 ini sangat sensitif terhadap suhu tinggi, hingga mencegahnya berkembang di negara yang lebih hangat. Sebaliknya, jika di negara yang suhunya rendah, virus itu akan lebih cepat menyebar.

Sebuah analisis menunjukkan, kasus bisa meningkat di negara dengan suhu rata-rata 8,72 derajat celcius. Hal itu bisa jadi salah satu faktor yang menyebabkan virus corona bisa menyebar begitu cepat di Kota Wuhan, China, tempat pertama kalinya virus itu terdeteksi.

Hal ini juga selaras dengan pendapat dari asisten direktur Center for Infectious Diseases Research di American University of Beirut, Hassan Zaraket. Ia mengatakan, coronavirus akan lebih stabil jika di cuaca hangat dan lembab, sehingga penularannya berkurang.

"Kami masih belajar tentang virus ini. Saat suhu memanas, stabilitas virus akan menurun. Jika itu benar-benar terjadi, mungkin kita dapat memutus rantai penularannya," jelasnya yang dikutip dari South China Morning Post.

Namun, direktur eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Mike Ryan, menyarankan untuk tidak langsung percaya begitu saja.

"Kita tidak bisa begitu saja percaya dengan itu, karena belum ada bukti yang kuat untuk membuktikannya," tegasnya.
https://nonton08.com/black-clover-episode-38-subtitle-indonesia/

Pemula Ingin Bike to Work? Ini 4 Tips Beli Sepeda Sesuai Kebutuhan

 Sejumlah wilayah di Indonesia mulai melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Aktivitas perkantoran, bisnis, dan pusat perbelanjaan akan kembali dibuka dalam waktu dekat.
Dengan berlakunya new normal tersebut, sebagian orang mungkin akan berpikir dua kali untuk menggunakan transportasi umum. Kemungkinan padatnya penumpang dikhawatirkan akan menjadi tempat penularan virus Corona COVID-19.

Sebagian orang mungkin akan beralih ke sepeda. Bagi yang jarak tempuh menuju tempat kerjanya tidak terlalu jauh, bersepeda akan meminimalkan kontak dengan banyak orang, yang mungkin saja berpotensi saling menularkan virus.

"Bersepeda jauh lebih aman dibanding dengan angkutan umum," ujar Ketua Komunitas Bike To Work (B2W) Indonesia, Poetoet Soedarjanto kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Berikut tips-tips beli sepeda untuk pemula biar nggak salah pilih sepeda bagi pemula.

1. Keperluan bersepeda
Dijelaskan oleh Poetoet, persyaratan yang paling mendasar bagi pemula yang akan membeli sepeda adalah kegunaan sepeda tersebut. Untuk apa sepeda dipakai dan tujuannya untuk apa. Apakah sebagai mobilitas atau sepeda digunakan sebagai alat olahraga.

"Pada prinsipnya, sepeda dipakai pada dua aktivitas atau dua tujuan, apakah itu untuk sport atau untuk transportasi," ujar Poetoet kepada detikcom, Kamis (11/6/2020).

Poetoet mengatakan, jika kegunaan sepeda sebagai transportasi, semua jenis sepeda yang digunakan bisa saja.

"Untuk olahraga atau untuk mobilitas. Kalau untuk mobilitas, pada dasarnya semua jenis sepeda apapun bisa," kata Poetoet.

"Kalau untuk sport, nah ini harus dipilah lagi, olahraganya ini di level ringan, sedang, atau level berat," pungkasnya.

2. Rute jalanan yang dilewati
Poetoet mengatakan, rute jalanan yang dilewati dari rumah ke kantor menjadi hal yang penting untuk jadi bahan pertimbangan. Apakah rute jalan relatif baik atau lebih banyak tidaknya? Atau kondisi jalan banyak lubang.

"Kalo rute yang saya lewati itu tidak enak untuk bersepeda, kalo pakai sepeda balap. Tapi akan sangat enak kalau aku pakai sepedanya MTB (sepeda gunung). Tapi bukan berarti tidak bisa pake sepeda balap, bisa, tetapi tidak senyaman pakai sepeda MTB," kata Poetoet.


"Kalau misal rute yang dilewati bagus dan jalan menuju kantor bisa ditempuh. tapi terkadang ada meeting juga sesekali keluar. Maka sepeda yang bisa dipilih adalah sepeda lipat," tambahnya.

3. Siapa saja yang menggunakan
Selain kita pribadi, apakah ada orang lain yang menggunakan? Mungkin bisa anak kita, istri atau suami. Itu perlu menjadi pertimbangan.

Poetoet menyarankan, jika sepeda dipakai oleh banyak orang, sepeda lipat adalah pilihannya.

"Ini kan ibarat sepeda itu kayak pakaian, kalau kedodoran atau kesempitan itu kan kurang nyaman. Kalau dipakai sebentar mah gapapa tapi kalau dipakai puluhan kilometer sehari kan nggak enak," kata Poetoet.

4. Ukuran sepeda
Untuk mendapatkan ukuran sepeda yang tepat, hal yang paling umum dilakukan adalah dengan mengacu pada tinggi badan seseorang. Artinya, ukuran sepeda yang digunakan oleh orang dengan postur yang kecil maka akan berbeda dengan mereka yang memiliki postur tubuh yang tinggi.

"Jadi memang sebaiknya harus sesuai ukuran tubuh kita tapi sekali lagi jangan dipusingkan dengan hal-hal seribet itu. Sebelum betul-betul sepeda menjadi bagian dari hidup supaya nanti tidak menyesal beli," kata Poetoet.
https://nonton08.com/black-clover-episode-33-subtitle-indonesia/