Senin, 08 Juni 2020

PUPR Alokasikan Rp239,7 M untuk Penanganan Lumpur Lapindo

 Kementerian PUPR melalui Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) mengalokasikan anggaran Rp239,7 miliar untuk penanganan dampak lumpur panas Sidoarjo atau dikenal Lumpur Lapindo.

Dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan pengaliran lumpur ke Kali Porong dan menjaga keandalan tanggul dan infrastruktur. Kegiatan pengendalian lumpur Sidoarjo terdiri penanganan luapan lumpur, pembangunan tanggul, pemeliharaan tanggul, dan infrastruktur lain.

"Perhatian pemerintah tidak berkurang untuk pengendalian lumpur Sidoarjo. Kementerian PUPR akan terus melanjutkan tugas dan fungsi yang prinsipnya tidak ada perbedaan dan memastikan penanganan kepada masyarakat yang terdampak dan masyarakat sekitar tetap menjadi prioritas," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet, Senin (8/6).


Pengelolaan lumpur Sidoarjo yang telah dilakukan, yaitu pertama, berupa pengendalian lumpur dengan pengaliran lumpur ke Kali Porong. Lumpur tidak bisa mengalir secara gravitasi ke Kali Porong, sehingga dibuat tanggul cincin di pusat semburan lumpur untuk mengarahkan aliran lumpur melalui spillway dan dipompa keluar ke Kali Porong.

Pengaliran lumpur ke Kali Porong dilakukan secara mekanis menggunakan lima unit kapal keruk melalui jaringan pipa. Jarak pengaliran dari kolam ke Kali Porong sekitar 1.918 meter.

Pengaliran air dari Kali Porong, saluran kaki tanggul, dan drainase ke dalam tanggul untuk pengenceran menggunakan enam unit peralatan pompa. Pengaliran ke Kali Porong dilakukan dengan komposisi lumpur 20 persen dan 80 persen air.

Kedua, penataan lingkungan untuk pemanfaatan kawasan sebagai tujuan geowisata dengan memperhatikan lingkungan sekitar di mana beberapa sisi areanya bisa dikunjungi oleh masyarakat umum. Ketiga, pengendalian banjir kawasan terdampak menggunakan pompa pengendali.

Selain dimanfaatkan untuk tujuan geowisata, lumpur Sidoarjo berpotensi dimanfaatkan untuk bahan konstruksi, seperti bata merah, genteng, agregat dan beton ringan.

Selain itu, lumpur Sidoarjo mengandung potensi bakteri yang toleran dengan suhu tinggi dalam industri enzim dan antibiotik, serta bakteri toleran salinitas tinggi sebagai pupuk hayati.

PPLS sendiri dibentuk dengan Permen PUPR Nomor 5 Tahun 2017 pasca-pembubaran Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) berdasarkan Perpres No.21 Tahun 2017, yang tugas dan fungsinya berada di bawah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR.

Adapun, tugas PPLS yang pertama, yakni penanganan masalah sosial kemasyarakatan (pembelian tanah dan bangunan sesuai PAT 22 Maret 2007).

Kedua, pembelian tanah dan bangunan di luar PAT 22 Maret 2007 melalui APBN.

Ketiga, penanggulangan semburan lumpur, pengaliran lumpur ke Kali Porong, penanganan infrastruktur, dan mitigasi untuk melindungi keselamatan masyarakat.

Korsel Mau Bangun 'Kulkas Raksasa' di Teluk Lamong

 PT Pelindo III (Persero) bekerja sama dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menandatangani non disclosure agreement (NDA) dengan perusahaan asal Korea Selatan SK Engineering and Construction. Penandatangan ini dilakukan secara online dari tiga lokasi yang berbeda.
Pelindo III bersama perusahaan Korea tersebut berencana membangun fasilitas cold storage atau gudang pendingin dengan teknologi pemanfaatan liquified natural gas (LNG) di Terminal Teluk Lamong (TTL).

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM, Farah Ratnadewi Indriani mengatakan, hal ini menunjukkan hal yang positif bagi investasi Indonesia.

"Saya sangat menghargai jalinan kerjasama antara Pelindo III dengan SK Engineering and Construction karena walaupun di tengah pandemi COVID-19 semua masih menunjukkan langkah positif untuk berinvestasi di Indonesia," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (8/6/2020).
http://nonton08.com/single/

Kasus Gajah Mati dan 10 Fakta Tentang Gajah

Kasus gajah mati karena makan petasan di India menjadi keprihatinan dunia. Hal itu mengungkap 10 fakta soal mamalia besar ini yang orang jarang tahu.

Dihimpun detikINET dari berbagai sumber, Senin (8/6/2020) berikut ini adalah fakta tentang gajah dan aneka ancaman terhadap hidupnya:

1. Hewan darat paling besar di dunia
Menurut WWF, gajah adalah hewan darat paling besar. Jenis yang terbesar adalah gajah Afrika, yang mana jantannya bisa setinggi 3 meter dan beratnya 6 ton.

Puncak pertumbuhan gajah jantan adalah 35-40 tahun dari rentang hidupnya 60-70 tahun. Bayi gajah pun beratnya bisa mencapai 120 kg.

2. Keunikan kuping, belalai dan gading gajah
Kuping jadi pembeda jelas gajah Afrika dan Asia. Gajah Afrika kupingnya lebih besar dari gajah Asia. Yang unik adalah, kuping gajah Afrika berbentuk benua Afrika dan kuping gajah Asia berbentuk negara India. Kok bisa begitu ya?

Belalai gajah juga unik. Ada 150 ribu otot di sana, sehingga bisa melakukan banyak hal mulai dari memungut kacang, menggulung rumput dan dedaunan, minum air dan bahkan menjadi snorkel ketika mereka berenang.

Gading gajah pun punya fakta unik. Gading gajah sebenarnya adalah gigi taring yang muncul sejak gajah berusia 2 tahun, lalu tumbuh terus sepanjang hidupnya. Gading gajah membantu mereka mengorek makanan atau alat perkelahian sesama gajah jantan. Gading ini juga yang jadi ancaman kelestariannya karena harganya mahal.

3. Gajah selalu makan
Gajah butuh 150 kg makanan tiap hari. 3/4 hari mereka (12-18 jam) dihabiskan hanya untuk makan dan makan. Rumput, tumbuhan dan buah-buahan jadi panganan utama. Diambil dengan belalai, digulung dan dimasukan ke mulut mereka. Nyam!

Menurut National Geographic, dengan makanan sebanyak itu, gajah menghasilkan 1 ton tinja tiap minggu. Tinja sebanyak itu membantu kesuburan tanah di alam liar dan menyebarkan biji-bijian pepohonan di dalam tinjanya.

4. Kehamilan gajah dan bayinya
Gajah betina mengandung anak selama 22 bulan. Berat bayinya bisa mencapai 100 kg. Begitu melahirkan, bayi gajah bisa langsung berdiri dalam 20 menit dan bisa langsung jalan dalam 1 jam.

Dalam umur 2 hari, bayi gajah sudah bisa ikut dalam rombongan kawanan mereka. Itu adalah teknik survival gajah yang luar biasa sebagai satwa liar.

5. Cara gajah berkomunikasi
Menurut WWF, ada banyak cara gajah berkomunikasi satu sama lain sebagai satwa liar. Mereka mengeluarkan bunyi seperti trompet dari belalainya. Beberapa suara lebih rendah dan tak terdengar kuping manusia.

Gajah juga punya body language, sentuhan dan bau. Yang unik adalah, gajah ternyata berkomunikasi juga dengan sinyal getaran. Mereka menciptakan getaran di tanah yang bisa dideteksi gajah lain dengan syaraf tulang mereka.

6. Gajah selalu ingat
Pepatah barat 'gajah tidak pernah lupa' itu benar adanya secara ilmiah. Gajah adalah hewan yang selalu ingat.

Otak temporal lobe yang diasosiasikan dengan memori, pada gajah ukurannya lebih besar dan lebih tebal dari pada manusia.

7. Gajah membikin sendiri tabir surya
Gajah punya pertahanan sendiri dari sengatan sinar matahari. Pertama, mereka punya kulit yang tebal. Kulit mereka tebalnya 2,5 cm dan berkerut-kerut. Lipatan dan kerutan itu mempertahankan air di dalam tubuh mereka supaya tidak gampang kepanasan.

Kedua, mereka menjaga kulit tetap bersih dan tidak terbakar matahari dengan cara mandi lumpur. Mereka bergelimang lumpur, lalu menyemburkan pasir dengan belalai mereka ke seluruh tubuh. Pintar bukan?
http://nonton08.com/pulled-to-hell-2/