Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, dr Achmad Yurianto, mengatakan imunisasi pada anak di masa pandemi virus Corona COVID-19 harus tetap jalan, karena imunisasi menjadi hak anak agar terlindungi dari berbagai penyakit yang bisa dicegah oleh imunisasi.
"Kita tidak boleh menghentikan sama sekali layanan imunisasi, karena layanan imunisasi hakikatnya adalah hak, hak anak kita untuk terlindungi dari berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, mereka harus sehat, karena merekalah masa depan bangsa ini," ungkapnya dalam siaran pers di BNPB, Selasa (2/6/2020).
Yuri mengatakan, di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang, imunisasi tidak bisa dilakukan dengan cara seperti biasanya yaitu, mulai datang ke Posyandu bersama-sama hingga berkerumunan.
"Tentunya kita tidak bisa lagi menjalankan imunisasi dengan pola yang lama, posyandu datang bersama-sama, berkerumunan, mendengarkan penyuluhan, kemudian menimbang bayi. Harus ada mekanisme yang di rubah," tambahnya.
Selain itu, Yuri menyarankan untuk menjadwalkan imunisasi terlebih dahulu dengan petugas imunisasi di Puskesmas, hal ini diharapkan bisa mengurangi risiko penularan yang sangat besar.
"Minta imunisasi dijadwalkan, komunikasikan dengan petugas imunisasi dan buat janji, sehingga tidak perlu lagi imunisasi datang berkelompok dalam suatu tempat, karena ini memberikan risiko yang sangat besar. Imunisasi harus berjalan," pungkasnya.
Total 4 Pasien Virus Corona di Indonesia Meninggal, Ini Daftarnya
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Covid-19, dr Achmad Yurianto, menyampaikan kabar duka terkait penyebaran virus corona di Indonesia. Pada Jumat (13/3/2020), Achmad Yurianto menyebutkan ada tambahan tiga pasien Covid-19 yang meninggal dunia hingga total ada 4 pasien meninggal.
Berikut daftar pasien positif corona di RI yang dilaporkan meninggal dunia:
Kasus 25
Pasien positif corona Covid-19 kasus nomor 25 yang meninggal dunia merupakan warga negara asing (WNA) berusia 53 tahun.
"Tadi malam sekitar pukul 02.00 WIB lewat sedikit pasien dengan identitas 25 meninggal dunia," kata juru bicara pemerintah untuk urusan virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020).
Kasus 35:
Dia merupakan perempuan 57 tahun. Menurut Yuri, pasien kasus 35 masuk rumah sakit sudah menggunakan ventilator.
"Namun belum dilakukan pemeriksaan Covid-19-nya. Perburukan cepat, hari itu juga meninggal," jelas dr Yuri.
Kasus 36
Dia merupakan perempuan berusia 37 tahun. Menurut Yuri, saat masuk RSPI Sulianti Saroso sudah menggunakan ventilator.
"Perburukan dengan cepat, kemudian meninggal. Spesimen ternyata positif. Dinas kesehatan sudah diberi tahu ternyata positif," ucap dr Achmad Yurianto.
Kasus 50
Dia merupakan laki-laki 59 tahun. Menurut Yuri, pasien mengalami perburukan dengan cepat sejak kemarin.
"Dan kemudian meninggal. Positif coronavirus, Covid-19. Untuk tracing sedang dilakukan dinkes setempat," ucap dr Achmad Yurianto.
http://kamumovie28.com/good-day-to-have-sex/