Senin, 01 Juni 2020

5 Fakta Penularan Virus Corona pada Balita dan Anak-anak

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengumumkan ada satu pasien yang dinyatakan positif mengidap virus corona COVID-19. Satu pasien itu merupakan balita berusia tiga tahun, dirawat di RSUP Dr Sardjito.
"Ya betul, satu (positif) anak-anak," kata Sultan di Gedung Pracimasono Kompleks Kepatihan, Minggu (15/3/2020).

Virus corona memang menyerang semua umur. Namun samakah gejala virus corona COVID-19 yang terjadi pada anak dengan orang dewasa? Berikut faktanya.

1. Samakah gejala yang terjadi pada anak-anak dengan orang dewasa?
Berdasarkan data yang pernah dibagikan dr Miza Dito Afrizal, SpA, BMedSci, MKes, dari RSIA Tumbuh Kembang, menurut The New England Journal of Medicine (NEJM), anak-anak di China yang terinfeksi virus corona COVID-19 hanya mengalami gejala ringan seperti batuk dan pilek. Sedangkan untuk kasus yang mengalami gejala berat seperti sesak napas angkanya sangat rendah.

2. Bisakah gejala virus corona pada anak-anak dibedakan dari gejala flu biasa?
Menurut dr Miza, gejala ringan virus corona yang terjadi pada anak-anak dengan gejala flu tidak bisa dibedakan, karena memiliki gejala yang sama seperti batuk dan pilek.

"Tidak bisa dibedakan, gejala batuk dan pilek pada virus corona COVID-19 sama persis dengan gejala influenza," ujar dr Miza saat dihubungi beberapa waktu lalu.

3. Bagaimana cara mencegah virus corona pada anak-anak?
Menurut dr Miza cara mencegah agar anak tak tertular virus corona sama dengan orang dewasa, yaitu dengan mencuci tangan dan menjauhi orang dalam keadaan sakit.

"Cara pencegahan anak-anak dan dewasa sama saja, seperti menjaga kebersihan, rajin cuci tangan, dan menjauhi orang yang sedang batuk atau pilek," jelasnya.

4. Benarkah virus corona jarang menyerang anak-anak?
dr Syahrizal Syarif, MPH, PhD, dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) sempat menjelaskan masyarakat apalagi anak muda tak perlu terlalu khawatir menanggapi kemunculan kasus positif virus corona COVID-19 di Indonesia. Menurutnya, kasus pada anak muda sampai saat ini terbilang sedikit, dan tidak ada laporan kasus meninggal.

"Misalnya ada sekitar 100 orang (yang terkena COVID-19), hanya 16 orang yang membutuhkan perawatan serius. Dan mereka yang meninggal adalah usia lanjut dengan ada penyakit jantung sebelumnya, mempunyai penyakit-penyakit kronis lain (sebelumnya)," jelasnya saat ditemui di Gedung Mochtar, Universitas Indonesia, Selasa (3/3/2020).

5. Kenapa virus corona lebih 'jinak' ke anak-anak?
Meski tidak diketahui pasti kenapa anak-anak jarang tertular virus corona. Namun sejak lama, para ilmuwan menemukan pola serupa termasuk pada penyakit cacar air (chickenpox) dan campak (measles). Bahkan, pola yang sama juga ditemukan pada wabah SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) dan MERS (Middle East Respiratory Syndrome) yang sama-sama disebabkan oleh keluarga virus corona.

"Kami tidak memahami sepenuhnya fenomena tersebut. Mungkin karena perbedaan respons imun pada anak dibanding pada dewasa," kata Dr Andrew Pavia dari University of Utah, dikutip dari Livescience.

"Salah satu hipotesis menyebut respons imun bawaan, yaitu respons awal yang ditujukan pada kelompok patogen, cenderung lebih aktif," lanjutnya.
http://cinemamovie28.com/death-note-episode-18/

Banyak Disebut, Social Distancing hingga 'WFH' Artinya Apa Sih?

Beberapa istilah yang baru muncul terkait dengan kasus virus corona baru adalah social distancing, dan WFH atau work from home. Apa sih maksudnya?
Istilah social distancing measure antara lain disebut-sebut oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ia mengajak warga melakukan social distancing measure untuk mencegah persebaran virus corona.

Berikut arti istilah teknis yang perlu kamu ketahui dikutip detikcom dari berbagai sumber:

1. Social Distancing
Melansir dari The Atlantic, social distancing adalah tindakan yang bertujuan mencegah orang sakit melakukan kontak dalam jarak dekat dengan orang lain untuk mengurangi peluang penularan virus.

Sedangkan menurut Center for Disease Control (CDC), social distancing adalah menjauhi perkumpulan, menghindari pertemuan massal, dan menjaga jarak antar manusia.

2. Work From Home (WFH)
Mengutip BBC, work from home diartikan dengan berkerja dari rumah. Kamu tidak perlu lagi pergi ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaanmu, demi mencegah risiko tertular virus corona Covid-19.

3. Lockdown
Dalam kasus virus corona, lockdown dilakukan untuk mengunci akses masuk dan keluar sebuah daerah atau negara untuk mencegah penyebaran penularan virus corona. Lockdown mengharuskan sekolah, tempat umum, transportasi umum, bahkan industri untuk tidak menjalani aktivitas sementara waktu.

4. Local transmission atau transmisi lokal
Menunjukkan lokasi di mana sumber infeksi berada di dalam lokasi pelaporan. Misalnya kasus ditemukan di Indonesia dan sumber penularan virusnya juga dari Indonesia.

5. Imported case
Menunjukkan lokasi di mana semua kasus telah diperoleh di luar lokasi pelaporan. Misalnya sumber virus dari luar negeri, didapat ketika pasien tersebut jalan-jalan.

6. Kluster atau cluster
Kluster penyakit atau kluster infeksi adalah satu kelompok dengan satu kejadian kesehatan yang sama, yang terjadi dalam area dan waktu yang sama. Kluster Jakarta yang sering disebut dalam kasus di Indonesia adalah kelompok kasus yang terhubung dengan kasus 1,2, 3, 4, dan 5.

7. Epidemi
Epidemi merupakan situasi ketika penyakit menyebar dengan cepat di antara banyak orang dan dalam jumlah lebih banyak dibanding normal. Skalanya lebih rendah dibanding pandemi.

8. Pandemi
Pandemi adalah persebaran penyakit yang terjadi secara global di seluruh dunia, lebih tinggi levelnya dibanding epidemi. Sering disebut juga epidemi global. Salah satu contohnya adalah pandemi H1N1 pada 2009.

5 Fakta Penularan Virus Corona pada Balita dan Anak-anak

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengumumkan ada satu pasien yang dinyatakan positif mengidap virus corona COVID-19. Satu pasien itu merupakan balita berusia tiga tahun, dirawat di RSUP Dr Sardjito.
"Ya betul, satu (positif) anak-anak," kata Sultan di Gedung Pracimasono Kompleks Kepatihan, Minggu (15/3/2020).

Virus corona memang menyerang semua umur. Namun samakah gejala virus corona COVID-19 yang terjadi pada anak dengan orang dewasa? Berikut faktanya.

1. Samakah gejala yang terjadi pada anak-anak dengan orang dewasa?
Berdasarkan data yang pernah dibagikan dr Miza Dito Afrizal, SpA, BMedSci, MKes, dari RSIA Tumbuh Kembang, menurut The New England Journal of Medicine (NEJM), anak-anak di China yang terinfeksi virus corona COVID-19 hanya mengalami gejala ringan seperti batuk dan pilek. Sedangkan untuk kasus yang mengalami gejala berat seperti sesak napas angkanya sangat rendah.

2. Bisakah gejala virus corona pada anak-anak dibedakan dari gejala flu biasa?
Menurut dr Miza, gejala ringan virus corona yang terjadi pada anak-anak dengan gejala flu tidak bisa dibedakan, karena memiliki gejala yang sama seperti batuk dan pilek.

"Tidak bisa dibedakan, gejala batuk dan pilek pada virus corona COVID-19 sama persis dengan gejala influenza," ujar dr Miza saat dihubungi beberapa waktu lalu.

3. Bagaimana cara mencegah virus corona pada anak-anak?
Menurut dr Miza cara mencegah agar anak tak tertular virus corona sama dengan orang dewasa, yaitu dengan mencuci tangan dan menjauhi orang dalam keadaan sakit.

"Cara pencegahan anak-anak dan dewasa sama saja, seperti menjaga kebersihan, rajin cuci tangan, dan menjauhi orang yang sedang batuk atau pilek," jelasnya.
http://cinemamovie28.com/death-note-episode-14/