Senin, 01 Juni 2020

Donald Trump Sebut AS Keluar dari WHO, Apa Potensi Dampaknya?

Presiden Donald Trump menyebut Amerika Serikat (AS) akan keluar dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Alasannya karena WHO dinilai telah gagal menghadapi virus Corona COVID-19 dan terlalu 'membela' China.
"Karena mereka telah gagal untuk melakukan reformasi yang diminta dan sangat dibutuhkan, kami hari ini akan mengakhiri hubungan dengan WHO dan mengarahkan dana ke kebutuhan kesehatan global lain yang mendesak," tutur Trump beberapa hari lalu seperti dikutip dari CNN.

Tidak diketahui pasti kapan AS secara resmi keluar dari WHO. Namun, menurut perjanjian tahun 1984 antara WHO dan AS, bisa ada pemberitahuan lebih awal sekitar satu tahun.

Apa dampaknya bila suatu negara tak tergabung dengan WHO?

Ahli kesehatan masyarakat Jennifer Prah Ruger dari Yale University menjelaskan bahwa WHO punya tugas mengkoordinasikan upaya dan investasi solusi masalah kesehatan global. Artiinya negara yang tak tergabung di dalamnya bisa kesulitan mendapat manfaat advokasi kesehatan.

"Prospek perbaikan masalah kesehatan ini semakin ditingkatkan dengan transfer pengetahuan dan teknologi dari satu bagian dunia ke belahan dunia lain. Sebagai contoh saling berbagi pengalaman praktik terbaik, promosi kesehatan, strategi pencegahan, serta terapi medis," tulis Jennifer seperti dikutip dari Glob Health Gov, PubMed Central.

Keluarnya AS dari WHO disebut ahli dapat semakin menghambat upaya penanganan virus Corona secara global. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan diplomat Josep Borrell meminta AS mempertimbangkan kembali keputusannya.

"Ketika dihadapkan dengan ancaman global, ini adalah waktu penting untuk peningkatan kerja sama mencari solusi. Tindakan yang bisa melemahkan upaya global harus dihindari," kata keduanya dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari BBC.

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn dan Menteri Kesehatan Afrika Selatan Zweli Mkhize juga menyayangkan keputusan AS.

Beberapa ahli menyebut keluarnya AS dari WHO dapat semakin memperlama pengembangan vaksin virus Corona.

Berapa Lama Virus Corona Bertahan di Tombol Lift dan Gagang Pintu?

 Virus corona bisa menyebar melalui droplet yang ada pada permukaan benda mati. Memangnya berapa lama sih bisa bertahan? Benda berbahan apa saja yang berisiko?
Berikut jawabannya dirangkum detikcom dari berbagai sumber:

Benda apa saja yang berisiko menularkan Virus Corona?
Mengutip ABC news, para peneliti dari Princeton, UCLA dan National Institutes of Health, mengatakan bahwa virus corona dapat bertahan hingga berhari-hari pada permukaan berbahan plastik atau besi.

Selain bahan plastik dan besi, bisa bertahan di bahan lain nggak?
Para ilmuwan menyebut di bahan kardus bisa bertahan selama 24 jam, sedangkan di permukaan tembaga selama 4 jam. Meski begitu belum dijelaskan pasti mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Berapa lama umumnya Virus Corona bisa bertahan di permukaan benda sehari-hari?
Tidak diketahui pasti. Umumnya, virus adalah parasit mudah mati bila tidak menempel pada organisme hidup. Namun salah satu penelitian menyebut virus corona bisa bertahan selama 3 hari.

Bagaimana Virus Corona bisa menyebar lewat benda mati?
Virus corona bisa menyebar lewat benda mati jika di benda tersebut terdapat droplet atau tetesan dari pasien yang terinfeksi virus corona saat batuk atau bersin. Nah, jika kamu memegang benda tersebut dan tak sengaja menyentuh mata, hidung, atau bibir, hal ini bisa berisiko menular.

Para peneliti menyebut hal ini masih butuh penelitian lebih lanjut. Namun untuk melakukan pencegahan yang maksimal, sering membersihkan permukaan benda di sekitar kita dapat membantu mengurangi risiko tertular virus corona.
http://cinemamovie28.com/permitted-orthodox-upwind-2/

5 Fakta Ganja, Narkoba yang Diamankan dari Dwi Sasono

Bintang film Indonesia, Dwi Sasono (DS), tersandung kasus narkoba. Menurut keterangan, ia ditangkap polisi dengan barang bukti 16 gram ganja.
"Pada saat dilakukan. Penggeledahan di kediaman DS, ditemukan ada narkotika jenis ganja seberat 16 gram yang disembunyikan di atas lemari di satu tempat," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus dalam rilis di Polres Jakarta Selatan, Senin (1/6/2020).

Di Indonesia, ganja jadi salah satu narkoba yang populer disalahgunakan. Berikut beberapa fakta ganja seperti dikutip detikcom dari berbagai sumber:

1. Termasuk narkotika golongan 1
Dalam lampiran Undang-undang No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, ganja dikategorikan sebagai narkotika golongan 1. Artinya, zat ini tidak boleh dipakai bahkan untuk keperluan medis di Indonesia. Dalam jumlah terbatas, ganja bisa dipakai untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan persetujuan menteri atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

2. Mengandung THC
Ganja diolah dari tanaman Cannabis sativa. Zat yang memberikan efek memabukkan adalah delta 9-tetrahydrocannabinol atau disingkat THC. Efek paling banyak dilaporkan adalah bikin rileks dan dalam kadar berlebih memicu halusinasi. Kandungan lainnya adalah CBD ata cannabidiol, yang efeknya berlawanan dengan THC. Zat ini memicu kegelisahan dan paranoia.

3. Diisap atau dimakan
Sekurangnya ada dua cara populer mengonsumsi ganja, yakni diisap seperti rokok dan dimakan. Diisap adalah cara paling cepat untuk mendapat efek memabukkan, sekaligus paling berisiko. Ganja yang dimakan butuh waktu lebih lama untuk memberikan efek karena harus melewati proses pencernaan.

4. Legal di beberapa negara
Legalitas ganja sering jadi topik perdebatan. Beberapa negara akhirnya melegalkan ganja dengan catatan karena dianggap dapat bermanfaat untuk kepentingan medis.

5. Risiko penyalahgunaan
Laman Drugabuse.gov menyebut pemakaian ganja bisa menyebabkan masalah kejiwaan seperti halusinasi dan paranoia temporer. Penyalahgunaan ganja juga dikaitkan dengan depresi, kegelisahan, dan keinginan bunuh diri. Dalam jangka panjang, ganja juga berpengaruh pada perkembangan otak.

Donald Trump Sebut AS Keluar dari WHO, Apa Potensi Dampaknya?

Presiden Donald Trump menyebut Amerika Serikat (AS) akan keluar dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Alasannya karena WHO dinilai telah gagal menghadapi virus Corona COVID-19 dan terlalu 'membela' China.
"Karena mereka telah gagal untuk melakukan reformasi yang diminta dan sangat dibutuhkan, kami hari ini akan mengakhiri hubungan dengan WHO dan mengarahkan dana ke kebutuhan kesehatan global lain yang mendesak," tutur Trump beberapa hari lalu seperti dikutip dari CNN.

Tidak diketahui pasti kapan AS secara resmi keluar dari WHO. Namun, menurut perjanjian tahun 1984 antara WHO dan AS, bisa ada pemberitahuan lebih awal sekitar satu tahun.

Apa dampaknya bila suatu negara tak tergabung dengan WHO?

Ahli kesehatan masyarakat Jennifer Prah Ruger dari Yale University menjelaskan bahwa WHO punya tugas mengkoordinasikan upaya dan investasi solusi masalah kesehatan global. Artiinya negara yang tak tergabung di dalamnya bisa kesulitan mendapat manfaat advokasi kesehatan.

"Prospek perbaikan masalah kesehatan ini semakin ditingkatkan dengan transfer pengetahuan dan teknologi dari satu bagian dunia ke belahan dunia lain. Sebagai contoh saling berbagi pengalaman praktik terbaik, promosi kesehatan, strategi pencegahan, serta terapi medis," tulis Jennifer seperti dikutip dari Glob Health Gov, PubMed Central.

Keluarnya AS dari WHO disebut ahli dapat semakin menghambat upaya penanganan virus Corona secara global. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan diplomat Josep Borrell meminta AS mempertimbangkan kembali keputusannya.

"Ketika dihadapkan dengan ancaman global, ini adalah waktu penting untuk peningkatan kerja sama mencari solusi. Tindakan yang bisa melemahkan upaya global harus dihindari," kata keduanya dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari BBC.

Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn dan Menteri Kesehatan Afrika Selatan Zweli Mkhize juga menyayangkan keputusan AS.

Beberapa ahli menyebut keluarnya AS dari WHO dapat semakin memperlama pengembangan vaksin virus Corona.
http://cinemamovie28.com/the-last-princess/