Wisata Las Vegas mati suri setelah virus Corona mewabah. Kini, 1.000 penerbangan digratiskan agar ekonomi kota judi itu bangkit lagi.
Las Vegas bakal membuka kota untuk pelancong. Tepatnya, mulai 4 Juni. Keputusan itu diambil setelah badan kesehatan dan dewan permainan Nevada yang mengatur kasino mencapai kata sepakat.
Sejumlah operator judi pun membuat ancang-ancang untuk menyambut turis. Salah satunya, Derek Stevens, warga Detroit pemilik D Las Vegas dan Golden Gate di Fremont Street. Dia mempromosikan "Keep America Flying".
Stevens menyediakan 1.000 tiket penerbangan dari 20 kota di Amerika Serikat (AS) bagi pelancong saat kota itu dibuka lagi. Penerbangan itu di antaranya dari Appleton, Wisconsin (ATW), Austin, Texas (AUS), Atlanta (ATL), Boise, Idaho (BOI), Chicago (ORD), Cincinnati (CVG), dan Dallas (DFW)
"Kami menginginkan mereka kembali ke Las Vegas untuk mendapatkan pengalaman melihat atraksi yang selama ini membuat tempat ini menjadi tempat terhebat di muka bumi," kata Stevens seperti dikutip oleh USA Today.
Sebanyak 1.000 penerbangan itu disediakan dengan sistem siapa cepat, dia dapat. Sekali mendaftar lewat the D, peminat bisa memilih sejumlah penerbangan dan akan ditangani oleh tim dari the D.
Semua orang berkesempatan untuk mengikuti kesempatan itu. Syaratnya, cuma satu minimal berusia 21 tahun.
Mereka yang mendapatkan tiket terbang itu harus siap-siap membiayai tiket pulang, hotel dan biaya tambahan, termasuk pembatalan dan penjadwalan ulang.
Bangun Lagi 737 Max, Boeing Yakin Bisa Terbang Bulan Depan
Boeing bersikeras membangun pesawat 737 Max yang pernah jatuh dua kali. Padahal, regulator penerbangan Amerika (FAA) belum memberikan lampu hijau.
Diberitakan CNN, Boeing mengumumkan untuk memulai kembali produksi 737 Max pada Rabu lalu. Langkah itu diambil meski tak ada permintaan jet baru dan terhentinya perjalanan udara.
Saat mengumumkan rencana itu, Boeing juga memberi tahu 6.770 pekerja bahwa mereka kehilangan pekerjaan. Sebanyak 5.520 pekerja lainnya telah menerima tawaran buyout sukarela.
Banyak maskapai membatalkan atau menunda pengiriman jet baru dalam menghadapi krisis industri yang disebabkan pandemi Covid-19. Aksi itu memaksa Boeing mengurangi rencana produksinya secara signifikan untuk beberapa tahun ke depan.
Boeing terus membangun 737 Max, jet terlarisnya, bahkan setelah di-grounded pada Maret 2019 menyusul dua kecelakaan fatal yang menewaskan 346 orang. Lebih dari 400 jet lainnya tidak dapat dikirim.
Boeing baru menghentikan produksinya pada Januari di tengah penundaan yang berkelanjutan dalam mendapatkan persetujuan untuk terbang kembali. Perusahaan mengharap persetujuan terbang dapat keluar di pertengahan tahun ini.
Perusahaan berhenti membangun pesawat 737 Max pada bulan Januari, sebelum pandemi Corona menghantam maskapai dunia. Mereka tidak mampu untuk terus membangun Max tanpa mengirimkan pesawat dan menyelesaikan penjualan.
Sejak pandemi Corona yang menyebabkan perjalanan udara menurun, perusahaan penerbangan dan perusahaan penyewaan pesawat telah membatalkan 299 pesanan pesawat 737 Max. 240 lainnya telah mengalami perubahan status pesanan dan Boeing tidak lagi menganggapnya sebagai pesanan perusahaan.
http://nonton08.com/death-note-episode-23/